Peretas Kembalikan Sebagian Besar Uang Kripto yang Dicurinya dari Poly Network

Jumat, 13 Agustus 2021 | 14:57 WIB
Peretas Kembalikan Sebagian Besar Uang Kripto yang Dicurinya dari Poly Network
[ILUSTRASI. Ilustrasi dari simbolisasi Bitcoin, Ethereum, DogeCoin, Ripple, Litecoin di atas PC motherboard, 29 Juni 2021. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK/LONDON. Kelompok peretas yang mendalangi salah satu perampokan koin digital terbesar, mengembalikan hampir semua uang kripto yang dicurinya. Demikian pernyataan Poly Network, platform cryptocurrency yang awal pekan ini kehilangan uang digital bernilai lebih dari $610 juta, atau setara Rp 8,8 triliun.

Poly, yang tidak terlalu populer sebelum mengalami musibah itu, Selasa (10/8), menyebut peretas di platformnya sebagai white hat hacker. Istilah itu merujuk ke peretas etis, yang biasanya melakukan aksi hanya untuk mengekspos kerentanan di dunia maya, dan bukan berniat mencuri.

Poly Network, yang memfasilitasi transaksi token peer-to-peer, menambahkan, token yang dicuri, ditransfer ke multi sign wallet, yang dikendalikan oleh platform dan peretas.

Baca Juga: Cegah peretasan aset kripto, simak tips bagi investor berikut

Satu-satunya token yang belum dikembalikan adalah stablecoin tether bernilai US$ 33 juta. Koin itu, awal minggu ini, dibekukan oleh perusahaan cryptocurrency Tether, demikian pernyataan Poly Network.

“Proses pembayaran belum selesai. Untuk memastikan pemulihan aset pengguna yang aman, kami berharap dapat menjaga komunikasi dengan Tuan White Hat dan menyampaikan informasi yang akurat kepada publik,” demikian pernyataan Poly Network di Twitter.

Seseorang yang mengaku telah melakukan peretasan, menyatakan, Poly Network menawarkan hadiah US$ 500.000 (Rp 7,2 miliar) dan terbebas dari tuntutan hukum, jika mengembalian aset curian. Demikian pesan digital yang dibagikan di Twitter oleh Tom Robinson, kepala ilmuwan dan salah satu pendiri Elliptic, sebuah perusahaan pelacak kripto.

Poly Network, yang memungkinkan pengguna untuk mentransfer atau menukar token di blockchain yang berbeda, Selasa (10/8), mengakui menjadi korban aksi kejahatan digital. Perusahaan itu juga mendesak pelakunya untuk mengembalikan dana yang dicuri.

Peretas yang belum teridentifikasi diperkirakan mengeksploitasi kerentanan dalam kontrak digital yang digunakan Poly Network untuk memindahkan aset di antara berbagai blockchain, menurut perusahaan forensik blockchain Chainalysis.

Para peretas mulai mengembalikan koin yang dicuri pada hari Rabu (11/8). Aksi ini membuat analis Blockchain berspekulasi bahwa para peretas mungkin kesulitan untuk mencuci jejak mata uang kripto yang dicuri dalam skala sebesar itu.

Baca Juga: Pengamat: NFT sangat potensial untuk industri kreatif

Dalam hari yang sama, para peretas mengatakan dalam pesan digital yang juga dibagikan oleh Elliptic, bahwa mereka telah melakukan serangan "untuk bersenang-senang" dan ingin "mengekspos kerentanan" sebelum orang lain dapat mengeksploitasinya dan bahwa "selalu" rencana untuk mengembalikan token.

Dengan nilai sebesar US$ 600 juta, pencurian di Poly Network jauh melampaui rekor kerugian kriminal US$ 474 juta yang didaftarkan oleh seluruh sektor keuangan terdesentralisasi (DeFi) dari Januari hingga Juli, menurut perusahaan intelijen crypto CipherTrace. 

Pencurian tersebut menggambarkan risiko dari sektor DeFi yang sebagian besar tidak diatur, kata pakar kripto. Platform DeFi memungkinkan pengguna untuk melakukan transaksi, biasanya dalam mata uang kripto, tanpa penjaga gerbang tradisional seperti bank atau bursa.

Selanjutnya: Kendati Berisiko, Dewan Vectura Rekomendasikan Tawaran Philip Morris

 

 

Bagikan

Berita Terbaru

Kebijakan Trump Serta Dampaknya ke Perekonomian dan Pasar
| Kamis, 14 November 2024 | 12:07 WIB

Kebijakan Trump Serta Dampaknya ke Perekonomian dan Pasar

Kebijakan proteksionisme negara maju seperti AS, sering membatasi ruang pertumbuhan negara berkembang.

Aplikasi Online Trading BCA Sekuritas Hari ini Bermasalah, Order Lewat Telepon
| Kamis, 14 November 2024 | 10:35 WIB

Aplikasi Online Trading BCA Sekuritas Hari ini Bermasalah, Order Lewat Telepon

Aplikasi online trading BCA Sekuritas bermasalah sejak dini hari ini (14/11). Order jual dan beli dilakukan lewat telepon.

Bobot Indonesia di Indeks MSCI Turun, Itu yang Bikin Asing Masif Jual Saham Bank
| Kamis, 14 November 2024 | 09:30 WIB

Bobot Indonesia di Indeks MSCI Turun, Itu yang Bikin Asing Masif Jual Saham Bank

MSCI telah menurunkan bobot Indonesia dari 2% pada Januari 2024 menjadi tinggal 1,5% pada November 2024. 

Morgan Stanley Proyeksi Pasar Saham RI Menarik, Perhatikan Risiko dan Pilihan Saham
| Kamis, 14 November 2024 | 09:19 WIB

Morgan Stanley Proyeksi Pasar Saham RI Menarik, Perhatikan Risiko dan Pilihan Saham

Saham sektor keuangan dan sektor komoditas yang selama ini menopang kapitalisasi pasar saham di Indonesia kekurangan katalis.

Akhirnya Naik Usai Turun dalam Sepekan, Ini Rekomendasi Saham BBRI, BBNI, BMRI & BBCA
| Kamis, 14 November 2024 | 08:00 WIB

Akhirnya Naik Usai Turun dalam Sepekan, Ini Rekomendasi Saham BBRI, BBNI, BMRI & BBCA

Rebound harga saham BBRI, BMRI dan BBNI pada perdagangan kemarin berlangsung tatkala tekanan jual investor asing masih berlangsung.

Penerimaan PNBP Minerba Lampaui Target, Batubara Menjadi Tumpuan
| Kamis, 14 November 2024 | 07:55 WIB

Penerimaan PNBP Minerba Lampaui Target, Batubara Menjadi Tumpuan

Realisasi PNBP sektor minerba per 12 November 2024 mencapai Rp 121,74 triliun, atau 107,22% dari target  tahun ini sebesar Rp 113,54 triliun.

Perbaiki Margin Laba, ANTM Lakukan Sejumlah Ekspansi
| Kamis, 14 November 2024 | 07:51 WIB

Perbaiki Margin Laba, ANTM Lakukan Sejumlah Ekspansi

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berharap berbagai agenda ekspansinya di tahun ini berdampak ke perbaikan bottom line. ​

Emiten Baru Adiwarna Anugerah (NAIK) Mengincar Pendapatan Rp 190 Miliar
| Kamis, 14 November 2024 | 07:40 WIB

Emiten Baru Adiwarna Anugerah (NAIK) Mengincar Pendapatan Rp 190 Miliar

Emiten penyedia sistem proteksi kebakaran ini optimistis bisa mencetak pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga dua digit sepanjang 2024.

Sumber Global Energy (SGER) Beli Batubara 2 Juta Metrik Ton
| Kamis, 14 November 2024 | 07:33 WIB

Sumber Global Energy (SGER) Beli Batubara 2 Juta Metrik Ton

Pada 11 November 2024, emiten pertambangan itu telah meneken perjanjian induk jual beli (offtake) batubara dengan PT Merge Mining Industri. 

Direktur Utama Borong 87 Juta Saham Sarana Mitra Luas (SMIL)
| Kamis, 14 November 2024 | 07:29 WIB

Direktur Utama Borong 87 Juta Saham Sarana Mitra Luas (SMIL)

Hadi Suhermin, Direktur Utama sekaligus pengendali PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) menambah kepemilikan sahamnya di SMIL.

INDEKS BERITA

Terpopuler