Pergantian Pemain

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:21 WIB
Pergantian Pemain
[ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja]
Djumyati Partawidjaja | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kalau Anda penggemar sepak bola, pasti tahu persis, bagaimana selera seorang pemilik bisa mengubah "warna" sebuah klub bola. Mulai dari desain jersey, pelatih yang ditunjuk, pemain yang dipilih mengisi line up dan di bangku cadangan, sampai ke strategi bermain bola di lapangan.

Hal yang sama terjadi juga dalam pemerintahan di sebuah negara. Setiap kali rezim berganti, apalagi rezim yang digantikan dengan revolusi, maka "para pemain" di dalamnya pun akan berganti. Bedanya, dalam konteks pergantian rezim ini, permainan bisa menjadi sangat kotor dan berdarah-darah.

Hal yang unik terjadi di negeri kita. Di awal pemerintahan ini berjalan, dikatakan pemerintahan berkomitmen melanjutkan program yang dilakukan pemerintah sebelumnya. Bahkan sebelum Presiden Prabowo resmi berkuasa, dibentuk Tim Gugus Tugas Sinkronisasi yang menjembatani program di pemerintahan lama dan baru. Di dalam Kabinet Merah Putih pun bisa kita lihat ada begitu banyak nama menteri-menteri dari Kabinet Indonesia Maju, kabinet di era Jokowi periode ke-2. Ini seperti meyakinkan kita, semua niatan dan komitmen dari Presiden Prabowo itu memang nyata adanya.

Tapi rupanya pelan-pelan pemerintahan kita ini bergeser. Mulai dari penghematan anggaran belanja 2025. RAPBN 2025 yang sudah diketok sebelumnya, dibongkar total dan banyak anggaran dari beberapa kementerian dipotong untuk dialokasikan pada program pemerintah baru. Terakhir, calon ASN yang sudah terpilih dan harusnya mulai masuk Maret 2025 ditunda menjadi Oktober 2025. Memang selera seseorang tidak bisa sama 100%. Apa yang terjadi saat ini sepertinya bukan meneruskan program tapi lebih ke "pergantian pemain" besar-besaran. Ada beberapa orang yang mungkin masih akan bisa terus menempel dengan pemerintahan yang baru. Tentunya, orang-orang ini akan dipakai karena perannya yang dianggap penting atau loyalitasnya dipercaya sudah berganti kepada tuan yang baru.

Tapi ada juga banyak orang yang tidak punya hati atau kemampuan untuk menempel ke pemerintahan baru. Bukan semata-mata karena masalah pribadi, tapi ada banyak orang yang ingin bekerja untuk berkarya di tempatnya. Mereka memang pekerja teknis, bukan politisi. Ke depan ini akan makin banyak pergantian pejabat, komisaris, direksi di BUMN dan anak-anak usahanya. Baik dengan cara "baik-baik" ataupun dengan model penangkapan oleh KPK atau Kejaksaan. Saya hanya berharap, pemerintahan ini berhati-hati "mengganti para pemain". Kalau tujuannya untuk membersihkan orang yang korupsi tentulah baik. Tapi kalau hanya untuk "menggantikan pemain" saja, sentimen positif tidak akan pernah muncul. Yang muncul Indonesia semakin gelap. 

Bagikan

Berita Terbaru

Laju Indeks ICT Indonesia Kalah dari Vietnam
| Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12 WIB

Laju Indeks ICT Indonesia Kalah dari Vietnam

Peningkatan indeks ICT atau indeks teknologi informasi dan komunikasi Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Vietnam pada tahun 2024.

Tumbuh 4%, Kinerja Sektor Properti Terus Berlanjut Tahun Ini
| Jumat, 14 Maret 2025 | 14:46 WIB

Tumbuh 4%, Kinerja Sektor Properti Terus Berlanjut Tahun Ini

BRI Danareksa Sekuritas memprediksi tiga emiten properti besar yakni CTRA, PWON dan BSDE akan mencatat pertumbuhan kinerja yang apik tahun ini.

Amerika Serikat Terancam Resesi, Eropa dan China Hadapi Krisis Properti
| Jumat, 14 Maret 2025 | 14:07 WIB

Amerika Serikat Terancam Resesi, Eropa dan China Hadapi Krisis Properti

Federal Reserve Bank of Atlanta memproyeksi resesi melalui proyeksi penurunan PDB kuartal I 2025 sebanyak 2,4%.

Efek Perang Dagang Berimbas pada Kenaikan Permintaan Lahan Kawasan Industri di 2025
| Jumat, 14 Maret 2025 | 13:50 WIB

Efek Perang Dagang Berimbas pada Kenaikan Permintaan Lahan Kawasan Industri di 2025

Kontribusi tenant asal China sangat signifikan terhadap total penjualan lahan di KIT Batang dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan.

Harga Minyak Mentah Indonesia Menyusut
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:59 WIB

Harga Minyak Mentah Indonesia Menyusut

Penurunan Indonesian Crude Price (ICP) selaras dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional,

Pertamina akan Kelola Kilang Minyak Jumbo
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:54 WIB

Pertamina akan Kelola Kilang Minyak Jumbo

Pemerintah berencana membangun kilang minyak dengan kapasitas total 1 juta barel per hari (bph) di beberapa lokasi di Indonesia.

 Mind ID Cetak Omzet Rp 145 Triliun
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:41 WIB

Mind ID Cetak Omzet Rp 145 Triliun

Mind ID mencatatkan kinerja positif selama empat tahun terakhir dan terus menggelar ekspansi usaha di sepanjang tahun ini

Penguatan Rupiah Diproyeksi Masih Akan Tertahan pada Jumat (14/3)
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20 WIB

Penguatan Rupiah Diproyeksi Masih Akan Tertahan pada Jumat (14/3)

Rupiah berpotensi terapresiasi lebih tinggi jika saja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih baik.

Pemerintah Perlu Tahan Penerbitan SBN
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:17 WIB

Pemerintah Perlu Tahan Penerbitan SBN

Realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru mencapai Rp 224,3 triliun selama periode Januari-Februari 2025

Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Masih Moncer
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:14 WIB

Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Masih Moncer

Berdasar data Infovesta Utama, per 12 Maret 2025, reksadana pendapatan tetap paling unggul dengan return 1,56% secara year-to-date (ytd).

INDEKS BERITA

Terpopuler