Pergerakan Indeks Dollar AS Ditentukan oleh Hasil FOMC Pekan Depan

Sabtu, 18 September 2021 | 05:15 WIB
Pergerakan Indeks Dollar AS Ditentukan oleh Hasil FOMC Pekan Depan
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) kembali menguat terdorong data ekonomi yang membaik. Salah satunya adalah penjualan ritel AS yang melonjak 0,7% di Agustus. Padahal bulan sebelumnya, penjualan ritel merosot 1,8%.

Jumat (17/9) hingga pukul 21.38 WIB, indeks dollar AS berada di 93,08, atau naik 0,18% dari sebelumnya. Level ini angka terkuat indeks dollar dalam tiga minggu terakhir. 

Nanang Wahyudin, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, menilai, indeks manufaktur negara bagian Philadelphia yang bertambah 30,7 di September dari sebelumnya 19,4 juga menambah sentimen positif bagi dollar. 

Baca Juga: Rupiah spot terkoreksi 0,14% ke Rp 14.223 per dolar AS dalam sepekan

"Membaiknya data tersebut kembali meningkatkan perburuan dollar oleh investor. Sebelumnya investor kecewa atas data ketenagakerjaan dan perlambatan laju inflasi," ujar dia.

Saat ini, investor kembali menantikan keputusan The Fed dalam pertemuan FOMC pekan depan. Menurut Nanang, saat ini persentase pelaku pasar yang yakin The Fed dovish dan yakin The Fed hawkish dalam posisi sama.

Apabila The Fed mengambil sikap dovish dan tidak menentukan atau membahas tapering off saat pertemuan, dollar AS akan melemah. Tapi apabila The Fed mengambil sikap hawkish atau mengambil keputusan kapan waktu mengurangi pembelian aset US$ 120 miliar per bulan, dollar AS akan menguat. "Tidak hanya dollar AS, harga komoditas dan saham akan terkena dampak pelemahan," kata dia. 

Hitungan Nanang, bila sikap The Fed masih dovish dalam pertemuan pekan depan, maka pergerakan akan masih sama dengan apa yang terjadi di awal bulan ini, di mana indeks dollar AS berada di rentang 91,80-93,00. Sebaliknya, apabila The Fed hawkish dengan sinyal tapering off segera dilakukan, maka indeks dollar akan menguat ke atas 93,50. 

Pasangan dollar AS yang menarik dalam kondisi saat ini menurut Nanang adalah EUR/USD dan GBP/USD. "EUR/USD dan GBP/USD akan menjadi pasangan paling atraktif karena ruang kenaikan suku bunga kedua bank sentral dari mata uang tersebut akan lebih dulu dilakukan, sedangkan Fed masih pada pengurangan pembelian aset," kata dia. 

Baca Juga: Ancaman kebangkrutan bagi Evergrande akan memicu efek domino di China

Nanang memperkirakan pasangan EUR/USD akan bergerak di kisaran 1,1650-1,1900. GBP/USD bergerak di 1,3680-1,4000. 

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA