Pergerakan Rupiah Hari Ini (17/6) Terdampak Kenaikan Suku Bunga The Fed

Jumat, 17 Juni 2022 | 04:20 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (17/6) Terdampak Kenaikan Suku Bunga The Fed
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah hari ini (17/6) akan melanjutkan tren negatif. Rupiah akan tertekan sentimen keputusan The Fed menaikkan suku bunga 75 basis poin (bps). 

Ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikail menyebut, pasca pengumuman The Fed, pelaku pasar menjauhi aset berisiko. Pelaku pasar juga menantikan keputusan BI. "Jika BI juga menaikkan bunga, ini bisa menjadi sentimen positif bagi rupiah. Namun, jika belum menaikkan suku bunga, rupiah bisa melemah," kata dia, kemarin. 

Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin berpendapat, rupiah sulit keluar dari tekanan. Saat ini pasar juga tengah menanti rilis klaim tunjangan pengangguran AS. "Pasar juga menyikapi estimasi kenaikan suku bunga Inggris sebesar 25 bps jadi 1,25%," ujar dia. 

Baca Juga: Indeks Dolar Turun Setelah Bunga AS Naik, Begini Prediksi Rupiah

Dari dalam negeri, kasus baru positif Covid-19 di Indonesia juga jadi sorotan pasar. Ada kekhawatiran penyebaran ini bisa mengganjal pertumbuhan ekonomi. 

Nanang memprediksi, kurs rupiah hari ini akan bergerak antara Rp 14.750-Rp 14.820. Proyeksi Ahmad, rupiah bergerak di kisaran Rp 14.760-Rp 14.800 per dollar AS. 

Kemarin, kurs spot turun 0,15% ke Rp 14.768. 

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA