Pergerakan Rupiah Hari Ini (4/10) Bergantung Pada Harga Komoditas

Senin, 04 Oktober 2021 | 05:30 WIB
Pergerakan Rupiah Hari Ini (4/10) Bergantung Pada Harga Komoditas
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berpotensi mengawali pekan ini (4/10) dengan penguatan. Secara sentimen maupun teknikal, rupiah sedang berada dalam tren positif.

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual mengungkapkan, rupiah mendapat katalis positif dari data inflasi Indonesia. September lalu, Indonesia justru mencatatkan deflasi 0,04% secara bulanan. "Di saat negeri lain mencatatkan lonjakan inflasi di Indonesia justru stabil, ini jadi sentimen positif rupiah," kata dia, Jumat (1/10).

Menurut David, pelaku pasar juga masih akan mengamati pergerakan harga komoditas. Kendati begitu, dia memperkirakan, rupiah masih akan menguat.

Baca Juga: Rupiah kembali melemah di atas Rp 14.300 per dolar AS, ini sebabnya

Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, rupiah juga akan dipengaruhi pergerakan yield US Treasury. Obligasi AS sebelumnya sempat mencapai level tertinggi di 1,5%, tapi kembali turun di akhir pekan lalu. 

Perkembangan mengenai jumlah kasus Covid-19 juga akan menjadi sentimen positif. Apalagi pemerintah berpotensi terus memperlonggar PPKM. Ini menjadi sentimen positif bagi kurs rupiah. 

Alasannya, menurut Alwi, di AS dan negara lain terjadi lonjakan kasus. Ekonomi China juga melambat. PMI manufaktur kontraksi 49,6 di September. 

Alwi memperkirakan, rupiah hari ini menguat dan bergerak di kisaran Rp 14.290-Rp 14.330. Sedangkan David memperkirakan,  rupiah bergerak di Rp 14.270-Rp 14.330. 

Jumat (1/10), kurs spot rupiah naik tipis 0,03% ke Rp 14.308 per dollar AS. Kurs Jisdor naik tipis 0,04% ke Rp 14.315. 

Baca Juga: Diselimuti sentimen positif, rupiah bisa menguat pada Senin (4/10)

 

Bagikan

Berita Terbaru

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:19 WIB

Sampai Akhir September 2024, Laba Bersih Summarecon Agung (SMRA) Melejit 43%

Pertumbuhan laba bersih SMRA itu didongkrak melejitnya pendapatan di periode Januari-September 2024.

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:11 WIB

Pendapatan dan Laba Harita Nickel (NCKL) Melesat di Kuartal III-2024

Pendapatan dan laba bersih PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) alias Harita Nickel kompak naik di sembilan bulan 2024. 

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar
| Sabtu, 23 November 2024 | 07:01 WIB

Menguat Dalam Sepekan, IHSG Ditopang Optimisme Pasar

Dalam sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakumulasi penguatan 0,48%. Jumat (22/11), IHSG ditutup naik 0,77% ke level 7.195,56 

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik
| Sabtu, 23 November 2024 | 06:54 WIB

Insentif Pajak Lanjutan, Harapan Emiten Kendaraan Listrik

Menakar efek insentif pajak lanjutan PPnBM DTP dan PPN DTP terhadap prospek kinerja emiten kendaraan listrik​.

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:45 WIB

Timah (TINS) Memacu Produksi Bijih Timah

TINS berhasil memproduksi bijih timah sebesar 15.189 ton hingga kuartal III-2024 atau naik 36% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

INDEKS BERITA

Terpopuler