Pergerakan Rupiah Kena Pengaruh Sentimen Global

Kamis, 24 Februari 2022 | 04:15 WIB
Pergerakan Rupiah Kena Pengaruh Sentimen Global
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah kembali menguat kemarin. Tapi, penguatan kurs rupiah diprediksi cuma sesaat.

Analis DCFX Futures Lukman Leong menjelaskan, penguatan rupiah kemarin cuma karena rebound mata uang global terhadap dollar AS. Tapi, pelaku pasar masih mencemaskan krisis Rusia dan Ukraina. "Selain itu masih ada ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed," jelas dia, kemarin. 

Tapi, Lukman menilai kenaikan harga komoditas akan jadi katalis positif bagi neraca dagang Indonesia. Hanya saja, saat ini pengaruh sentimen global lebih kuat.

Baca Juga: BI Tahan Suku Bunga Acuan 3,5% hingga Ada Tanda Kenaikan Inflasi Inti, Sampai Kapan?

Kepala Ekonom Bank Central Asia David Sumual juga melihat rupiah hanya menguat secara teknikal. Sebab saat ini tidak ada perkembangan terkait konflik Rusia dan Ukraina. Pasar masih risk off, sehingga mata uang emerging market masih akan tertekan.  

Kamis (24/2), David memprediksi kurs rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.330-Rp 14.380. Menurut hitungan Lukman, rupiah akan bergerak cenderung melemah antara Rp 14.250-Rp 14.450. 

Rabu (23/2), kurs spot rupiah menguat 0,19% jadi Rp 14.338. Kurs Jisdor Bank Indonesia naik tipis 0,05% ke Rp 14.355.

Baca Juga: Pasar Fokus ke Rusia - Ukraina, Rupiah Berpotensi Melemah Besok (24/2)

 

Bagikan

Berita Terbaru

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
| Rabu, 10 Desember 2025 | 10:00 WIB

Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia

Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:30 WIB

Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan

Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030). 

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
| Rabu, 10 Desember 2025 | 08:05 WIB

Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara

Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:51 WIB

Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya

Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:49 WIB

Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun

Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:35 WIB

Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO

Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya
| Rabu, 10 Desember 2025 | 07:34 WIB

Mandiri Sekuritas Tangani 5 IPO Skala Jumbo Alias Lighthouse Company, Ini Bocorannya

Minat korporasi melantai ke bursa terus meningkat dan akan terlihat di tahun 2026. ada empat sampai lima perusahaan yang sedang kami perhatikan. 

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:57 WIB

Tahun Ini Jeblok, Laba Bersih Emiten Diramal Akan Pulih Tahun Depan

Mandiri Sekuritas memproyeksikan laba bersih emiten dalam cakupannya bisa tumbuh 14,2% dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,8%.

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:54 WIB

Demutualisasi Bursa Dikebut, Targetnya Rampung Pada Semester I-2026

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menargetkan proses demutualisasi Bursa Efek Indonesia (BEI) segera rampung pada semester I-2026 mendatang.

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas
| Rabu, 10 Desember 2025 | 06:45 WIB

Timbang-Timbang Investasi pada Produk ETF Emas

Produk exchange-traded fund (ETF) emas siap meluncur awal tahun depan dari sejumlah manajer investasi (MI)

INDEKS BERITA

Terpopuler