Pergerakan Rupiah Menanti Kelanjutan Stimulus AS dan Eropa
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan Kamis (9/9), berakhir tetap di level Rp 14.252 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara versi Jisdor, kurs rupiah melemah tipis sebesar 0,04% menjadi Rp 14.272 per dollar AS.
Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin melihat, pergerakan rupiah masih dibayangi oleh sentimen tapering off. Sentimen ini juga masih akan menjadi perhatian pasar pada perdagangan Jumat (10/9).
Bukan hanya rencana pengurangan stimulus dari bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), rencana serupa dari bank sentral Eropa (ECB) juga menjadi perhatian pasar. Kamis (9/9) waktu setempat, ECB menggelar pertemuan.
Pasar berspekulasi bahwa ECB akan memberi sinyal mengurangi atau mengakhiri pembelian aset obligasi secara besar-besaran (tapering off). "Ini akan menjadi kekhawatiran pasar," kata Nanang, kemarin.
Apalagi, kondisi ekonomi secara umum masih lesu. Laju wabah Covid-19 varian delta juga menjadi kekhawatiran pasar.
Nah, jika ECB mengumumkan tapering off, safe haven seperti dollar AS berpeluang menguat sementara pasar saham bakal tertekan. "Bila dovish, tidak menutup kemungkinan dollar yang dirugikan," kata dia.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, rupiah pada hari ini akan dipengaruhi arah Initial Jobless Claims di AS. Prediksi Josua, hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.200-14.300 per dolar AS. Proyeksi Nanang, rupiah hari ini bergerak antara Rp 14.220-Rp 14.300 per dolar AS.