Pergerakan Rupiah Menanti Kelanjutan Stimulus AS dan Eropa

Jumat, 10 September 2021 | 05:30 WIB
Pergerakan Rupiah Menanti Kelanjutan Stimulus AS dan Eropa
[]
Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di pasar spot pada perdagangan Kamis (9/9), berakhir tetap di level Rp 14.252 per dolar Amerika Serikat (AS). Sementara versi Jisdor, kurs rupiah melemah tipis sebesar 0,04% menjadi Rp 14.272 per dollar AS.

Research and Education Coordinator Valbury Asia Futures Nanang Wahyudin melihat, pergerakan rupiah masih dibayangi oleh sentimen tapering off.  Sentimen ini juga masih akan menjadi perhatian pasar pada perdagangan Jumat (10/9).

Bukan hanya rencana pengurangan stimulus dari bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), rencana serupa  dari bank sentral Eropa (ECB) juga menjadi perhatian pasar.   Kamis (9/9) waktu setempat, ECB menggelar pertemuan.

Pasar berspekulasi bahwa  ECB akan memberi sinyal mengurangi atau mengakhiri pembelian aset obligasi secara besar-besaran (tapering off).  "Ini akan menjadi kekhawatiran pasar," kata Nanang, kemarin.

Apalagi, kondisi ekonomi secara umum masih lesu. Laju wabah Covid-19 varian delta juga menjadi kekhawatiran pasar.

Nah, jika  ECB mengumumkan tapering offsafe haven seperti dollar AS berpeluang menguat sementara pasar saham  bakal tertekan. "Bila dovish, tidak menutup kemungkinan dollar yang dirugikan," kata dia.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menambahkan, rupiah pada hari ini akan dipengaruhi arah Initial Jobless Claims di AS. Prediksi Josua, hari ini  rupiah bergerak di kisaran Rp 14.200-14.300 per dolar AS. Proyeksi Nanang, rupiah hari ini bergerak  antara Rp 14.220-Rp 14.300 per dolar AS.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Emiten Unggas Sambut Akhir Tahun
| Senin, 13 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Emiten Unggas Sambut Akhir Tahun

Momen akhir tahun biasanya disertai kenaikan permintaan unggas dan produk turunannya. Ini akan meningkatkan kinerja semester II

Perpres MBG Masih Disempurnakan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 05:27 WIB

Perpres MBG Masih Disempurnakan

Kasus keracunan ini telah mencapai 10.482 anak sejak program MBG bergulir di awal tahun di berbagai daerah

Pendapatan Bunga Turun, Perbankan Genjot Kontribusi Pendapatan Komisi
| Senin, 13 Oktober 2025 | 05:25 WIB

Pendapatan Bunga Turun, Perbankan Genjot Kontribusi Pendapatan Komisi

Kenaikan ini didorong semakin aktifnya nasabah memanfaatkan layanan digital, pembayaran, serta jasa administrasi KPR dan produk konsumer lainnya

 Buruh Menuntut Kenaikan Upah 2026 Sebesar 8%
| Senin, 13 Oktober 2025 | 05:24 WIB

Buruh Menuntut Kenaikan Upah 2026 Sebesar 8%

Pemerintah dan Dewan Pengupahan Nasional masih mengkaji formula upah minimum 2026, sehingga belum bisa diumumkan

PNBP Terdampak Tapi Hanya Sementara
| Senin, 13 Oktober 2025 | 05:20 WIB

PNBP Terdampak Tapi Hanya Sementara

Penegakan administrasi ini merujuk Peraturan Menteri ESDM No. 17/2025 yang disebut Permen RKAB. untuk pasca tambang

Hilirisasi Kelapa Mesti Diikuti Kesiapan Pasokan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 05:17 WIB

Hilirisasi Kelapa Mesti Diikuti Kesiapan Pasokan

Pemerintah akan melarang ekspor kelapa utuh dan mendorong hilirisasi di dalam negeri, untuk meningkatkan nilai tambah

Meski Lambat, Kredit Leasing Semakin Sehat
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:50 WIB

Meski Lambat, Kredit Leasing Semakin Sehat

Rasio non performing financing (NPF) perusahaan pembiayaan menunjukkan perbaikan menjadi 2,51% per Agustus 2025.

Tren Harga Emas Kerek Bisnis Bullion Perbankan
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Tren Harga Emas Kerek Bisnis Bullion Perbankan

Sejak memiliki status bullion bank pada Februari - September 2025, sudah ada tabungan emas 1,1 ton dari 200.000 nasabah yang menabung emas di BSI

Bank Optimistis Kredit Tumbuh Sesuai Target
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

Bank Optimistis Kredit Tumbuh Sesuai Target

Hingga Agustus 2025, pertumbuhan kredit baru mencapai 7,56%, jauh dari target Bank Indonesia sebesar 8%-11%

LiuGong Investasi Pabrik Alat Berat Senilai US$ 317 Juta
| Senin, 13 Oktober 2025 | 04:13 WIB

LiuGong Investasi Pabrik Alat Berat Senilai US$ 317 Juta

Pendirian pabrik alat berat tersebut menegaskan komitmen investasi jangka panjang LiuGong di Indonesia.

INDEKS BERITA

Terpopuler