Perhitungan 100% Free Float Diberlakukan, Bobot Saham HMSP Akan Jatuh

Kamis, 25 Juli 2019 | 05:29 WIB
Perhitungan 100% Free Float Diberlakukan, Bobot Saham HMSP Akan Jatuh
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akan mulai memberlakukan pembobotan saham dengan memperhitungkan 100% free float emiten bulan depan. Salah satunya yang terkena imbasnya adalah saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP). 

Langkah ini bisa mempengaruhi harga dan kapitalisasi pasar saham dengan free float kecil seperti saham HMSP. Jumlah saham HMSP yang dimiliki publik cuma sebesar 7,5%.

Dus, bobot saham HMSP bakal turun bila perhitungan 100% free float diberlakukan. "Bobot HMSP akan hilang seperlima setelah penyesuaian," ujar Suria Dharma, Kepala Riset Samuel Sekuritas, Rabu (24/7).

Seperti diketahui, BEI sudah mulai memberlakukan perhitungan free float saham untuk menentukan bobot suatu saham dalam indeks LQ45 sejak Februari lalu. Tapi, perhitungan bobot saham di indeks LQ45 saat ini belum memperhitungkan porsi saham beredar hingga 100%.

Jika penyesuaian dilakukan menggunakan 100% free float pada indeks LQ45 periode Agustus mendatang, peringkat bobot HMSP bisa terjun ke peringkat 15. Saat ini, HMSP ada di peringkat 7.

Selain HMSP, sejumlah saham dengan market cap besar juga bakal mengalami penurunan ranking dari sisi bobot. Beberapa di antaranya seperti saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Bobot UNVR pada indeks saat ini sekitar 6,8%, dan berpotensi turun menjadi 2,18% .

Bobot saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) turun menjadi 1,27% dari 1,68%. Ada juga saham PT Chandra Asri Petrechemical Tbk (TPIA) yang akan turun menjadi 0,38% dari 1,68%.

Sama seperti HMSP, keempat saham tersebut memiliki free float di bawah atau tepat 20%. UNVR memiliki free float sebesar 15,01% dan ICBP sebesar 20%. Sedang free float TPIA sebesar 13,16%.

Suria menambahkan, perubahan peringkat bobot emiten big cap bakal menguntungkan saham bank. "Empat bank akan diuntungkan, begitu pula dengan saham ASII dan TLKM," ujar dia.

Misalnya, bobot saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan naik dari 17% menjadi 18,8%. Ini akan membuat bobot BBCA menjadi yang terbesar.

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA

Terpopuler