Berita Global

Perkuat Bisnis Layanan Streaming, Amazon Mengakuisisi MGM

Rabu, 26 Mei 2021 | 21:52 WIB
Perkuat Bisnis Layanan Streaming, Amazon Mengakuisisi MGM

ILUSTRASI. Adegan film James Bond terbaru, "No Time To Die."

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Amazon.com Inc, Rabu (26/5), mengumumkan pembelian MGM, seharga US$ 8,45 miliar. Dengan mengakuisisi salah satu studio terbesar di Hollywood yang memiliki segudang film plus acara televisi, Amazon meningkatkan kemampuannya untuk bersaing dengan Netflix dan Disney + di layanan streaming film.

MGM alias Metro Goldwyn Mayer merupakan perusahaan tertutup yang didirikan pada tahun 1924. Selain memiliki franchise James Bond, MGM memiliki saluran televisi kabel Epix, serta sejumlah acara TV populer, seperti Fargo, Vikings, dan Shark Tank. Kesepakatan itu membantu Amazon untuk meningkatkan layanan Amazon Prime Video miliknya, agar pelanggan bersedia membayar biaya berlangganan per tahun.

"Nilai finansial dari kesepakatan ini adalah harta karun kekayaan intelektual dalam bentuk katalog yang sangat luas, yang kami rencanakan untuk ditata ulang dan dikembangkan bersama dengan tim berbakat MGM. Ini sangat menarik dan memberikan begitu banyak peluang untuk mendongeng berkualitas tinggi," kata Mike Hopkins, wakil presiden senior Prime Video dan Amazon Studios.

Baca Juga: Jeff Bezos bukan lagi orang terkaya dunia, ini penggantinya

Prime Video Amazon menghadapi daftar pesaing yang panjang, termasuk Netflix Inc, Disney Plus milik Walt Disney Co, HBO Max dan Apple TV+ dari Apple Inc. Para penyedia layanan streaming itu berlomba meningkatkan belanjanya, dan  dan memperluas pasar internasional, memanfaatkan tren menyaksikan hiburan secara online, yang muncul selama pandemi.

Amazon juga melakukan pertaruhan besar untuk memikat penggemar olahraga langsung, dengan mengambil lisensi streaming untuk berbagai pertandingan olahraga yang populer. Termasuk, kesepakatan jangka panjang dengan National Football League yang diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 1 miliar per tahun.

Layanan streaming yang tengah berkembang biak juga mengincar judul-judul populer yang dapat mereka kembangkan, dan perpustakaan acara dan film lama. Para analis mengatakan ini adalah motivasi besar untuk putaran konsolidasi properti media berikutnya, setelah jeda singkat selama pandemi.

Satu contoh dari tren itu adalah aksi AT&T Inc menyapih WarnerMedia, dan menggabungkannya dengan Discovery Inc. Dengan nilai mencapai US$ 43 miliar, kesepakatan yang diumumkan minggu lalu itu bisa dibilang salah satu aksi paling ambisius di era streaming.

Baca Juga: Jujutsu Kaisen duduki peringkat teratas di layanan streaming di Jepang April 2021

Bagi Amazon, akuisisi MGM merupakan yang terbesar kedua. Akuisisi termahal Amazon adalah pembelian Whole Foods Market seharga US$ 13,7 miliar pada 2017. Namun pembelian yang prosesnya dimulai pada Desember itu, mencerminkan harga premium, dibandingkan dengan transaksi serupa.

Nilai akuisisi sekitar 37 kali perkiraan EBITDA MGM untuk tahun 2021. Sebagai perbandingan, angka itu hampir tiga kali lipat dari nilai kesepakatan Discovery dan AT&T,  menurut Reuters Breakingviews.

Kesepakatan itu dapat dilihat sebagai strategi penggandaan bisnis yang diartikulasikan oleh Jeff Bezos, CEO Amazon, dalam sebuah konferensi pada tahun 2016: "Saat kami memenangkan Golden Globe, hal itu membantu kami menjual lebih banyak sepatu," ujar dia, merujuk ke banyaknya lini bisnis yang dijalankan Amazon.

Pada bulan April, Amazon membukukan rekor laba kuartalan keempat berturut-turut. Di saat yang sama, layanan Prime memiliki lebih dari 200 juta pelanggan loyal.

Harga saham Amazon menguat 0,5% di awal perdagangan Rabu (26/5).

Selanjutnya: Simak Strategi PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Mengejar Pertumbuhan Hingga 5%

 

Terbaru