Perkuat Bisnis Petrokimia, Siam Cement Group Akan Bangun Pabrik Kedua

Kamis, 17 Januari 2019 | 07:18 WIB
Perkuat Bisnis Petrokimia, Siam Cement Group Akan Bangun Pabrik Kedua
[]
Reporter: Agung Hidayat | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Raksasa bisnis Thailand, Siam Cement Group (SCG) terus menggenjot kinerja bisnisnya di Indonesia. Pasalnya, posisi Indonesia sangat penting dan mempunyai pasar yang besar di kawasan Asia Tenggara.

Country Director SCG Indonesia, Anusorn Potchanabanpot, menyebutkan SCG telah memasuki pasar Indonesia dengan tiga unit bisnis utama. "Kami memiliki semua unit bisnis utama SCG di sini, yaitu cement-building materialpackaging dan petrochemical," ungkap dia, Rabu (16/1).

Mengenai target bisnis di masa mendatang, Anusorn hanya mengatakan bahwa Siam Cement tetap mengupayakan untuk terus bertumbuh setiap tahun. Adapun dari ketiga unit bisnis tersebut, sektor petrochemical atau petrokimia menjadi unit bisnis terbesar yang mendominasi sumbangan pendapatan Siam Cement di Indonesia.

Sebelumnya, perusahaan ini telah menggandeng PT Barito Pacific Tbk untuk memasarkan produk plastik dan turunan polimer lainnya. SCG telah menginvestasikan 50% saham dengan nama PT Nusantara Polymer Solutions (NPS).

Pada tahap awal, NPS akan menjual pipa high density polyethylene (HDPE), namun tidak menutup kemungkinan akan memasarkan produk polimer lainnya yang high added value (HVA). Suplai pipa tersebut didatangkan dari pabrikan SCG di Thailand dan anak usaha Barito Pacific, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).

Sejatinya SCG sudah lama berinvestasi di Indonesia, yakni sejak 1995, yang salah satunya dengan menggenggam 30% saham anak usaha Barito, yakni TPIA. Saat berkunjung di Indonesia pada tahun lalu, CEO SCG Roongrote Rangsiyopash mengaku tertarik berinvestasi dengan Barito Group dalam mengembangkan industri petrokimia.

Namun, Roongrote enggan membeberkan secara detail rencana investasinya itu. Yang pasti SCG menyebutkan investasi itu akan berupa pembangunan pabrik kedua milik Chandra Asri di Cilegon.

Chandra Asri memang sempat mengumumkan rencana untuk membangun pabrik kedua demi memperkuat bisnis petrokimia. Investasi tersebut memang berupa pabrik petrokomia di Cilegon, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi dua kali lipat dari pabrik milik TPIA sebelumnya yang sebesar 1,4 juta ton per tahun dengan nilai mencapai US$ 5,5 miliar atau setara dengan Rp 80 triliun.

Mengacu laporan keuangan per kuartal ketiga tahun lalu, pendapatan SCG mencapai Rp 156,88 triliun, meningkat 7% secara year on year (y-o-y). Sementara laba tercatat sebesar Rp 14,88 triliun atau turun 19%. Untuk regional Indonesia, pendapatan SCG sebesar Rp 10,03 triliun.

 

Bagikan

Berita Terbaru

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

 Potensi Fluktuasi Masih Tinggi Meski Mulai Hijau
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:25 WIB

Potensi Fluktuasi Masih Tinggi Meski Mulai Hijau

Pada perdagangan Senin (15/12), saham Bank Negara Indonesia (BBNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BBRI) memimpin kenaikan harga

Jadi Jawara Top Laggard, Saham BBCA Bikin Deretan Investor Institusi Global Boncos
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:15 WIB

Jadi Jawara Top Laggard, Saham BBCA Bikin Deretan Investor Institusi Global Boncos

Jika dinominalkan, unrealized loss Norges Bank atas saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) tidak kurang dari Rp 767,60 miliar.

Tragedi Terra Drone dan Sengkarut Higiene Industri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:10 WIB

Tragedi Terra Drone dan Sengkarut Higiene Industri

Kasus kebakaran pabrik yang sering terjadi merupakan puncak gunung es yang menunjukkan rapuhnya tata kelola infrastruktur industri.

INDEKS BERITA

Terpopuler