Perkuat Modal, Toba Bara (TOBA) Bersiap Rights Issue dan Stock Split

Rabu, 10 April 2019 | 05:46 WIB
Perkuat Modal, Toba Bara (TOBA) Bersiap Rights Issue dan Stock Split
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toba Bara Sejahtera Tbk (TOBA) akan melakukan dua aksi korporasi sekaligus. Yang pertama adalah penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue.

Di saat yang sama, TOBA juga akan memecah nominal saham atau stock split dengan rasio 1:4. Sementara jumlah saham baru yang akan dilepas sebanyak 470 juta saham dengan nominal Rp 200 per saham. Jumlah tersebut sebelum dilaksanakan stock split.

Jika sudah stock split, berarti nominal saham TOBA hasil rights issue akan dipecah menjadi Rp 50. Jumlah sahamnya juga akan menjadi 1,88 miliar saham.

Untuk menjalankan aksi korporasi tersebut, TOBA bakal meminta izin kepada pemegang saham melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan dilaksanakan pada Rabu, 15 Mei 2019 nanti.

Manajemen TOBA beralasan, aksi korporasi ini dilakukan untuk memperkokoh struktur permodalan perusahaan ini. Dana rights issue juga akan digunakan membiayai investasi, serta mendukung perkembangan dan ekspansi usaha TOBA.

Sekretaris Perusahaan TOBA Elizabeth Novi Sagita Aruan merinci, dana hasil rights issue akan digunakan untuk mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). TOBA memiliki dua PLTU yang dalam proses pembangunan, yakni PLTU Sulbagut berkapasitas 2x50 MW dan PLTU Sulut III dengan kapasitas 2x50 MW.

TOBA juga akan menggunakan dana rights issue untuk akuisisi tambang baru yang potensial. "Masih terus menjajaki. Belum bisa diungkap perusahaan yang akan di akuisisi," kata dia, Selasa (9/4).

Analis Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan, adanya dua aksi korporasi tersebut akan menjadi sentimen positif bagi investor untuk mulai beli saham TOBA Kemarin (9/4), harga saham TOBA tidak bergerak dari posisi Rp 1.590 per saham.

Bagikan

Berita Terbaru

Laju Indeks ICT Indonesia Kalah dari Vietnam
| Jumat, 14 Maret 2025 | 15:12 WIB

Laju Indeks ICT Indonesia Kalah dari Vietnam

Peningkatan indeks ICT atau indeks teknologi informasi dan komunikasi Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Vietnam pada tahun 2024.

Tumbuh 4%, Kinerja Sektor Properti Terus Berlanjut Tahun Ini
| Jumat, 14 Maret 2025 | 14:46 WIB

Tumbuh 4%, Kinerja Sektor Properti Terus Berlanjut Tahun Ini

BRI Danareksa Sekuritas memprediksi tiga emiten properti besar yakni CTRA, PWON dan BSDE akan mencatat pertumbuhan kinerja yang apik tahun ini.

Amerika Serikat Terancam Resesi, Eropa dan China Hadapi Krisis Properti
| Jumat, 14 Maret 2025 | 14:07 WIB

Amerika Serikat Terancam Resesi, Eropa dan China Hadapi Krisis Properti

Federal Reserve Bank of Atlanta memproyeksi resesi melalui proyeksi penurunan PDB kuartal I 2025 sebanyak 2,4%.

Efek Perang Dagang Berimbas pada Kenaikan Permintaan Lahan Kawasan Industri di 2025
| Jumat, 14 Maret 2025 | 13:50 WIB

Efek Perang Dagang Berimbas pada Kenaikan Permintaan Lahan Kawasan Industri di 2025

Kontribusi tenant asal China sangat signifikan terhadap total penjualan lahan di KIT Batang dan menjadi salah satu pendorong pertumbuhan.

Harga Minyak Mentah Indonesia Menyusut
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:59 WIB

Harga Minyak Mentah Indonesia Menyusut

Penurunan Indonesian Crude Price (ICP) selaras dengan penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional,

Pertamina akan Kelola Kilang Minyak Jumbo
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:54 WIB

Pertamina akan Kelola Kilang Minyak Jumbo

Pemerintah berencana membangun kilang minyak dengan kapasitas total 1 juta barel per hari (bph) di beberapa lokasi di Indonesia.

 Mind ID Cetak Omzet Rp 145 Triliun
| Jumat, 14 Maret 2025 | 06:41 WIB

Mind ID Cetak Omzet Rp 145 Triliun

Mind ID mencatatkan kinerja positif selama empat tahun terakhir dan terus menggelar ekspansi usaha di sepanjang tahun ini

Penguatan Rupiah Diproyeksi Masih Akan Tertahan pada Jumat (14/3)
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:20 WIB

Penguatan Rupiah Diproyeksi Masih Akan Tertahan pada Jumat (14/3)

Rupiah berpotensi terapresiasi lebih tinggi jika saja realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) lebih baik.

Pemerintah Perlu Tahan Penerbitan SBN
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:17 WIB

Pemerintah Perlu Tahan Penerbitan SBN

Realisasi pembiayaan utang atau penarikan utang baru mencapai Rp 224,3 triliun selama periode Januari-Februari 2025

Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Masih Moncer
| Jumat, 14 Maret 2025 | 05:14 WIB

Reksadana Pendapatan Tetap dan Pasar Uang Masih Moncer

Berdasar data Infovesta Utama, per 12 Maret 2025, reksadana pendapatan tetap paling unggul dengan return 1,56% secara year-to-date (ytd).

INDEKS BERITA

Terpopuler