Perlu Perluasan ESG

Senin, 03 Juli 2023 | 08:00 WIB
Perlu Perluasan ESG
[]
Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjadi perusahaan ramah lingkungan sudah menarik perhatian pengusaha dan investor di banyak negara, termasuk di Indonesia. Banyak perusahaan mulai menerapkan konsep ESG (environmental, social and governance) dalam menjalankan aktivitas bisnisnya.

Beberapa petinggi perusahaan menyadari, mereka perlu menjaga sumber daya bumi untuk keberlanjutan anak cucu mereka.  

Pengelolaan bisnis yang mengusung konsep ESG memiliki tiga pilar yang harus dilakukan. Pertama, pilar lingkungan (environmental), kemudian sosial (social) dan yang ketiga tata kelola perusahaan (governance).

Ketiga pilar ini menjadi acuan perusahaan dalam menjalankan rencana aksi yang mengusung prinsip ESG. Kemudian, manajemen perusahaan menuangkan laporannya dalam laporan keberlanjutan atau sustainability report

Namun kewajiban menerapkan ESG baru berlaku untuk  perusahaan publik, perusahaan jasa keuangan dan emiten. Aturannya adalah  Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik.

Artinya, ada banyak  sektor usaha private yang belum menerapkan ESG.  Ini karena belum ada regulasi yang menjadi acuan. Sementara, di belahan benua lain seperti AS dan Eropa, keduanya berusaha keras memperluas pemberlakuan penerapan ESG bagi pelaku usahanya. 

Sebagai perbandingan, Eropa telah mewajibkan ESG dengan cara menanam 50.000 perusahaan. Eropa bermimpi bisa mencapai karbon netral tahun 2050. Bandingkan dengan Indonesia, yang baru mewajibkan ESG untuk 833 perusahaan terbuka yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta ratusan perusahaan jasa keuangan lainnya.

Di sisi lain Indonesia ingin menjadi negara netral karbon tahun 2060, atau 10 tahun setelah target netral karbon Eropa. Berkaca dari apa yang dilakukan Eropa, maka Indonesia harus memperluas kewajiban penerapan ESG. Sebab, banyak pelaku usaha yang tak ada di bursa menjalankan bisnis yang memiliki dampak ke lingkungan.

Agar pengusaha mau menerapkan ESG, maka pemerintah perlu membuat payung hukumnya. Pemerintah bisa memulainya dari BUMN, yang sebagian sudah menerapkan standar ESG karena menjadi perusahaan publik.

Hal penting lainnya adalah,  penerapan ESG akan membuka jalan perusahaan ke investor global dan relasi bisnis global. Mereka mulai menyoroti penerapan ESG.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:35 WIB

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Juli 2025) Rp 1.911.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,57% jika menjual hari ini.

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:11 WIB

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar

Invesatsi ExxonMobil senilai US$ 10 miliar ini nantinya akan difokuskan pada rencana pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:57 WIB

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI

Terpilihnya Ricky untuk mengisi jabatan Deputi Gubernur BI pasca dilakukannya musyawarah bersama seluruh anggota Komisi XI DPR

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:44 WIB

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun

Nilai pinjaman yang akan diterima dua anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) maksimal US$ 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun. ​

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:34 WIB

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak

Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperkirakan shortfall penerimaan pajak pada tahun ini Rp 112,4 triliun

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:27 WIB

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua

Beberapa emiten ini menawarkan dividen dengan imbal hasil atau yield di atas 5%. Namun, investor sebaiknya tetap memperhitungkan likuiditasnya.

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:08 WIB

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto

Investor berhati-hati terhadap saham-saham IPO. Sudah menjadi fenomena tersendiri, saham IPO rawan spekulasi.

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:59 WIB

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)

Ketidakpastian pasar yang masih tinggi bagi investor asing. Terlihat dari adanya capital outflow yang terjadi di seluruh perdagangan.

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:49 WIB

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas

Fundamental perusahaan juga sangat layak untuk diperhatikan, agar ketika harganya mengalami penurunan ketika ex-date.

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:47 WIB

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II

Saham-saham blue chip dan grup konglomerasi besar, terkoreksi cukup dalam dan bahkan menjadi top laggard pada semester I-2025 silam.

INDEKS BERITA

Terpopuler