Perluas Cakupan Bisnis, EXCL Akuisisi 51 Persen Saham PT Hipernet Indodata

Rabu, 23 Maret 2022 | 09:00 WIB
Perluas Cakupan Bisnis, EXCL Akuisisi 51 Persen Saham PT Hipernet Indodata
[ILUSTRASI. Petugas layanan pelanggan mengenakan masker wajah di XL Center, Jakarta, Jumat (28/8/2020). PT XL Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan akuisisi PT Hipernet Indodata pada Selasa (22/3). KONTAN/Baihaki]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Strategi ekspansi anorganik terus ditempuh PT XL Axiata Tbk (EXCL), usai emiten operator telekomunikasi seluler mencaplok PT Link Net Tbk (LINK).

EXCL, yang merupakan anak usaha Axiata Investments Sdn. Bhd., kini tengah memproses akuisisi PT Hipernet Indodata.

Untuk mengakuisisi PT Hipernet Indodata, EXCL telah menandatangani perjanjian pembelian saham bersyarat pada 22 Maret 2022 dengan pemegang saham eksisting Hipernet Indodata. 

Mereka adalah Bridgefield Prime Investments Pte. Ltd., Ameisys Global Technologies Pte. Ltd., PT Mitra Indo Asia, dan PT Magna Karya Archipelago.

Baca Juga: UNTR Ketiban Durian Runtuh Saat Harga Batubara Naik

Nantinya XL akan menjadi pemegang saham mayoritas PT Hipernet Indodata dengan kepemilikan 2.805 lembar saham, setara 51 persen saham PT Hipernet Indodata.

"Pengambilalihan saham ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan produk yang ditawarkan oleh Perseroan kepada pelanggan perusahaan," kata Ranty Astari Rachman, Corporate Secretary PT XL Axiata Tbk (22/3).

Merujuk situs resminya, Hipernet Indodata atau Hypernet adalah sebuah perusahaan managed service provider. Perusahaan itu menawarkan layanan penyediaan serta pengelolaan sumber daya informasi dan teknologi. Baik berupa perangkat lunak dan perangkat keras (software and hardware), beserta sumber daya manusia yang dibutuhkan ataupun dimiliki oleh pelanggan.

Saat ini ada tujuh produk dan layanan yang disediakan Hypernet. Yakni layanan internet, wifi, cloud dan komunikasi digital. Lalu layanan IT profesional, keamanan data dan layanan aplikasi bisnis.

Bagikan

Berita Terbaru

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

INDEKS BERITA

Terpopuler