Permintaan Naik, Batubara Cetak Rekor di US$ 124 Per Ton

Selasa, 15 Juni 2021 | 05:45 WIB
Permintaan Naik, Batubara Cetak Rekor di US$ 124 Per Ton
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga batubara masih membara. Ketidakseimbangan pasokan dan permintaan menjadi pemicu utama kenaikan harga batubara. 

Harga batubara ICE Newcastle kontrak Juli 2021 pada Jumat (11/6) berada di US$ 124 per ton. Secara year to date (ytd), harga batubara sudah naik 54,81% dari posisi US$ 80,10 per ton di 2020. 

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan, banyak faktor fundamental yang mendukung kenaikan harga batubara. Pertama, di China Utara dan Tengah sedang terjadi musim hujan yang membuat proses produksi ditutup sementara. 

Baca Juga: Ini komoditas hasil pertambangan yang diusulkan kena PPN

Kedua, permintaan dari Korea Selatan meningkat. Ini karena pembangkit listrik tenaga nuklir milik Korea Selatan sedang dalam tahap pemeliharaan. Akibatnya, Korea Selatan kembali menggunakan pembangkit listrik tenaga uap yang berbahan bakar batubara. "Belum lagi ada permintaan permintaan dari Jepang," ujar Ibrahim. 

Founder Traderindo.com Wahyu Laksono menambahkan, memasuki musim panas, permintaan melonjak karena konsumsi listrik rumah tangga untuk pendingin meningkat.  "Hubungan China dengan Australia yang belum membaik membuat pasokan batubara jadi kian sempit," imbuh dia.

Wahyu juga menyebut, harga batubara masih akan mengekor tren komoditas energi lainnya, seperti minyak dunia. Kini harga minyak juga berada di level tertinggi lebih dari lima tahun terakhir.  

Ke depan, Ibrahim melihat tren harga batubara masih bisa naik. Terlebih lagi, India menunda lelang tambang batubara yang berpotensi memproduksi 250 juta ton. Padahal, blok batubara awalnya direncanakan beroperasi di 2022 atau 2023. Ini bisa mengancam ketersediaan pasokan batubara ke depan. 

Baca Juga: Minyak capai harga tertinggi lagi, Brent ditutup di US$ 72,7 dan WTI ke US$ 70,9

Walau begitu, Ibrahim menyangsikan harga batubara bisa lebih tinggi dari US$ 124 per ton. Sebab pemerintah China pasti akan intervensi dengan membuka keran produksi di wilayah lain. 

Wahyu memprediksi, harga batubara tahun ini ada di kisaran US$ 90-US$ 140 per ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026
| Jumat, 05 Desember 2025 | 15:00 WIB

Tren Bullish Diproyeksi Masih Akan Ikuti Samudera Indonesia (SMDR) Tahun 2026

SMDR tahun ini mengalokasikan belanja modal senilai Rp 4 triliun ayang dialokasikan untuk menambah kapal baru.

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian
| Jumat, 05 Desember 2025 | 14:00 WIB

Menguatnya Saham Tommy Soeharto (GTSI) Didominasi Volume Pembelian

Target GTSI adalah juga mencari sumber pendapatan baru agar tidak tergantung dari LNG shipping dan FSRU.

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 12:50 WIB

Didorong Sentimen Rights Issue, Begini Proyeksi Saham IMAS dan IMJS Menurut Analis

Pendapatan IMAS sampai dengan September 2025 ditopang dari PT IMG Sejahtera Langgeng senilai Rp 14,79 triliun atau tumbuh 15,46% YoY.

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?
| Jumat, 05 Desember 2025 | 10:03 WIB

Butuh Duit Jumbo Menyerap Kenaikan Free Float, Mampukah Pasar?

Dengan target transaksi harian hanya Rp 14,5 triliun, besaran dana untuk menyerap saham free float 15% sekitar Rp 203 triliun termasuk besar.

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:53 WIB

Melambung Tinggi, Saham Teknologi Masih Terus Unjuk Gigi

Pergerakan saham teknologi ke depan akan jauh lebih selektif dan berbasis kinerja, bukan lagi sekadar euforia sentimen.

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut
| Jumat, 05 Desember 2025 | 09:00 WIB

WALHI Beberkan Akumulasi Alih Fungsi Hutan 10.795 Ha Pemicu Banjir di Sumut

Banjir ini mencerminkan akumulasi krisis ekologis yang dipicu ekspansi tambang, proyek energi, hingga perkebunan sawit skala besar.

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:32 WIB

Prospek Elok Emiten Milik Happy Hapsoro (RATU) Ditopang Ekspansi Bisnis yang Agresif

RATU memiliki tujuh rencana akuisisi global hingga tiga tahun ke depan, dua diantaranya ditargetkan selesai kuartal IV-2025 dan semester I-2026.

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:12 WIB

WSKT Diskon Tarif Tol di Jawa dan Sumatra

WSKT juga menargetkan peningkatan pendapatan selama periode tersebut, meski Buyung enggan menyebut angkanya secara spesifik.  

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:08 WIB

Pertamina Pasok BBM dengan Pesawat Perintis

Pengiriman menggunakan pesawat perintis merupakan langkah strategis untuk menjaga keberlanjutan energi di wilayah terdampak

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana
| Jumat, 05 Desember 2025 | 07:03 WIB

Layanan Internet Darurat FiberStar di Lokasi Bencana

FiberStar juga menghadirkan layanan internet darurat menggunakan teknologi Starlink untuk mendukung komunikasi bagi penyintas, relawan dan aparat

INDEKS BERITA