Persaingan Makin Seru Pasca Merger EXCL dan FREN

Jumat, 22 November 2024 | 06:30 WIB
Persaingan Makin Seru Pasca Merger EXCL dan FREN
[ILUSTRASI. Pekerja memainkan gawai saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) XL Axiata di Jakarta, Jumat (3/5/2024). RUPST tersebut menyetujui pembagian dividen untuk pemegang saham sebesar Rp635,5 miliar atau 50 persen dari keuntungan setelah penyesuaian. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.]
Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) bakal meningkatkan persaingan di industri telekomunikasi seiring rencana merger dan akuisisi. Ke depan, merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan membuka ruang bagi EXCL untuk meningkatkan tarif data, serta memperluas cakupan pelanggan.

Analis Ciptadana Sekuritas, Gani melihat dengan aksi merger dan akuisisi, lanskap persaingan layanan data seluler diharapkan bakal semakin membaik. Menurut Gani, EXCL dan FREN sangat disarankan untuk bergabung agar bisa bersaing dengan Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dan Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (ISAT). 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Credit Scoring Fintech Masih Perlu Dibenahi
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:15 WIB

Credit Scoring Fintech Masih Perlu Dibenahi

Kesehatan portofolio pinjaman fintech lending perlu mendapat perhatian serius di tengah ancaman kenaikan kredit macet yang masih membayangi. 

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:09 WIB

Pergerakan CSOP & Blackrock di Saham GOTO di Tengah Sentimen BHR & Rilis Kinerja 2024

Beban tambahan akibat pemberian BHR berpotensi menunda jadwal GOTO untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif.

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:05 WIB

Siasat Pemerintah Utak-Atik Kebijakan HBA dan Royalti Minerba Demi Tambal APBN

Emiten pertambangan mineral dan batubara bakal menghadapi tekanan akibat perubahan kebijakan pemerintah.

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:46 WIB

Asing Masih Tertarik pada Pasar Obligasi Domestik

Prospek pasar obligasi domestik dinilai tetap menarik, kendati yield US Treasury (UST) 10 tahun kembali ke atas 4,25%.  ​

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:40 WIB

Rupiah Diprediksi Masih Dalam Tekanan Pada Kamis (13/3)

Berdasarkan Bloomberg, rupiah turun 0,13%  secara harian ke level Rp 16.452 per dolar AS. Rupiah di Jisdor BI melemah 0,14% ke level Rp 16.453.

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:36 WIB

Investor Lebih Berminat di Sukuk Tabungan Seri 014 Tenor Pendek

Pasar merespons positif penjualan Sukuk Tabungan (ST) seri ST014 yang mulai diperdagangkan awal pekan lalu.

Kinerja Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terangkat dari Bisnis Emas
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:33 WIB

Kinerja Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Terangkat dari Bisnis Emas

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memiliki cukup ruang berekspansi di masa depan setelah menjadi bullion bank

Kredit Mobil Bekas Masih Bisa Ngegas Jelang Lebaran
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:30 WIB

Kredit Mobil Bekas Masih Bisa Ngegas Jelang Lebaran

Masih rentanya pasar mobil baru membuat industri multifinance semakin menaruh harapan pada segmen kredit mobil bekas. 

Pengendali Menjual 100 Juta Saham Sinergi Multi Lestarindo (SMLE)
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:28 WIB

Pengendali Menjual 100 Juta Saham Sinergi Multi Lestarindo (SMLE)

Maka, PT Sinergi Asia Corporindo meraup cuan hasil divestasi sebesar Rp 8,5 miliar. Transaksi ini pada 5 Maret 2025. 

Raharja Energi Cepu (RATU) Cetak Laba US$ 13,87 Juta di Akhir 2024, Melorot 42,92%
| Kamis, 13 Maret 2025 | 05:20 WIB

Raharja Energi Cepu (RATU) Cetak Laba US$ 13,87 Juta di Akhir 2024, Melorot 42,92%

Rugi selisih kurs itu berbanding terbalik dari tahun sebelumnya, yang masih mencetak keuntungan senilai US$ 1.946.

INDEKS BERITA

Terpopuler