Persaingan Pasar Asuransi Jiwa Tradisional Kian Ketat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beralihnya minat pasar dari produk unitlink ke produk asuransi jiwa tradisional membuat pelaku industri ramai-ramai mengalihkan fokus bisnis. Kondisi ini membuat persaingan di pasar asuransi tradisional mengetat.
Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Togar Pasaribu menyebut sejak beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran pasar, dimana nasabah lebih tertarik pada produk-produk dengan manfaat yang lebih pasti.
“Sehingga banyak perusahaan asuransi jiwa yang berfokus pada produk asuransi tradisional seperti whole life, endowment, dan term life,” kata Togar.
Baca Juga: Skema CoB Disiapkan, Klaim Asuransi Kesehatan Bisa Lebih Terkontrol
Perubahan ini diakui Togar membuat persaingan di industri asuransi jiwa, khususnya di pasar asuransi tradisional menjadi semakin ketat. Tapi efeknya bagi pricing produk dinilai tak terlalu besar.
Karena alih-alih menurunkan harga, perusahaan asuransi jiwa cenderung memilih untuk memberi manfaat tambahan atau fleksibilitas dalam pembayaran premi agar lebih menarik bagi calon nasabah.
“Perusahaan melakukannya agar masyarakat tidak semakin terbebani dengan biaya premi asuransi yang semakin tinggi," ujar Togar.
Baca Juga: OJK Atur Pembagian Risiko di Asuransi Kredit Perdagangan
Presiden Direktur PT Asuransi Jiwa BCA alias BCA Life Christine Setyabudhi juga mengakui persaingan di segmen asuransi tradisional semakin dinamis. Karena itu, perseroan memanfaatkan diferensiasi produk dan layanan agar bisa menjadi nilai tambah bagi nasabah.
Sementara dari sisi pricing, Christine bilang bahwa pihaknya selalu memastikan produk BCA Life tetap kompetitif, dengan premi terjangkau namun tetap memberi manfaat perlindungan yang optimal.
Meski semakin ketat, Christine optimistis prospek pasar produk tradisional tetap ciamik seiring dengan kecenderungan masyarakat untuk memisahkan produk proteksi dan investasi.
Baca Juga: Pasar Ketat, Asuransi Tebar Sederet Promo Demi Menggaet Hati Pembeli
Hingga Januari 2025 sendiri, BCA Life mengantongi premi Rp 404,3 miliar dari produk asuransi tradisional alias naik 6,1% secara tahunan. Pertumbuhan ini didukung oleh perluasan distribusi hingga memperkuat inovasi digital.
Mengikuti tren pasar, PT Zurich Topas Life juga lebih banyak merilis produk asuransi jiwa tradisional ketimbang unitlink dalam beberapa tahun terakhir. "Karena produk tradisional lebih mudah diterima oleh masyarakat,” ujar Presiden Direktur Zurich Life, Richard Ferryanto.
Untuk mengoptimalkan potensi pasar, perseroan akan memperkuat kerja sama dengan sejumlah pihak guna memperkuat pemasaran.