Persaingan Uang Elektronik Kian Sengit

Jumat, 05 April 2019 | 08:30 WIB
Persaingan Uang Elektronik Kian Sengit
[]
Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peluncuran LinkAja milik bank pelat merah pada 13 April mendatang kian dekat. Bank swasta terus berbenah menghadapi persaingan sengit.

Bank Central Asia (BCA) misalnya terus memacu transaksi uang elektroniknya melalui platform Sakuku. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan, pihaknya terus meningkatkan transaksinya dengan menambahkan sejumlah fitur yang relevan.

Misalnya untuk pembelian data internet, voucer gim, hingga beragam promosi makanan, hingga hiburan. "Tahun lalu pertumbuhan volume transaksi Sakuku mencapai 175%, sementara pertumbuhan nominalnya mencapai 200% Dengan pengguna kurang lebih 700.000," kata Santoso, saat dihubungi KONTAN, Kamis, (4/4).

Selain bank skala nasional, bank daerah tak mau ketinggalan. Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Babel (BPD Sumsel Babel) juga tengah menyiapkan platform uang elektronik berbasis server yang dapat digunakan kelak melalui platform quick response (QR) code.

"Kami sedang merencanakan untuk e-money server based, sembari menunggu standardisasi QR Code dari Bank Indonesia," kata Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prawiro Argo kepada KONTAN.

Sedangkan hingga Maret, uang elektronik berbasis cip milik BPD Sumsel Babel bertajuk BSB Cash telah tersebar sebanyak 65.552 kartu. Dengan nilai transaksi perbulan rata-rata senilai Rp 200 juta. Antonius mengatakan, tahun ini pertumbuhan uang elektronik milik perseroan ini mencapai 25%.

Sebelumnya, Danu Wicaksana, CEO PT Fintek Karya Nusantara (Finraya) sebagai pengelola LinkAja menyatakan saat ini semua uang elektronik berbasis server milik perusahaan pelat merah telah migrasi ke LinkAja. "Saat ini kami sudah melakukan migrasi, sehingga e-money server based tersebut sudah tidak aktif lagi," kata Danu kepada KONTAN.

Melalui migrasi ini, Unikqu milik Bank BNI, T-Bank dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan E-Cash milik Bank Mandiri serta T-Cash produksi Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah rampung dimigrasi ke LinkAja Finraya sebagai pengelola.

Alhasil, persaingan antar bank di bisnis transaksi uang elektronik akan semakin ketat. Dan jika ingin berhasil di bisnis ini, memang harus bersinergi. Bagi LinkAja, tugas berat adalah memastikan merchant BUMN bisa saling terkoneksi.

QR Code Nasional Berjalan Semester Kedua

Bank Indonesia (BI) menargetkan quick response Indonesia standard (QRID) alias standar QR Code nasional mulai diimplementasikan semester II-2019 mendatang. Mengejar target, bank sentral kini mulai menggelar uji coba tahap kedua.

Sejak September hingga November lalu, BI juga telah rampung melakukan uji coba tahap pertama. Sedangkan ujicoba tahap kedua akan dilakukan hingga dua bulan mendatang. "Di tahap kedua ini, kami lebih mengujicoba soal dispute. Misalnya ketika transaksi saldo sudah terpotong, tapi dana belum masuk merchant. Kemudian bagaimana juga transaksi di daerah blankspot. Ini yang sedang kita kaji," ungkap Ricky Satria, Deputi Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI), kemarin.

QRIS bertujuan untuk mengefisiensikan sistem pembayaran digital, khususnya melalui platform QR. Sebab kelak melalui QRIS, satu QR Code akan dapat digunakan untuk bertransaksi untuk seluruh platform QR. Tak seperti saat ini, platform QR punya kode masing-masing untuk merchant.

Mendatang, platform juga akan bisa digunakan bertransaksi menggunakan tabungan. Tak cuma mengandalkan uang elektronik berbasis server yang sudah dilakukan selama ini. "Alat pembayaran tetap menggunakan uang elektronik yang berbasis server, rekening, kartu debit dan kredit. Ke depan yang kami persiapkan baru untuk uang elektronik dan menggunakan rekening tabungan," ujar Ricky.

Bagikan

Berita Terbaru

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko
| Senin, 15 Desember 2025 | 15:03 WIB

Racik Portofolio Reksadana, Optimalkan Penguatan Aset Berisiko

Para fund manager lebih optimistis menghadapi 2026. Simak strategi portofolio yang disiapkan demi rapor reksadana lebih apik!

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental
| Senin, 15 Desember 2025 | 10:00 WIB

Reli TRIN Mulai Patah, Analis: Kenaikan Masih Didominasi Sentimen Non Fundamental

Reli saham TRIN terpicu kehadiran Rahayu Saraswati Djojohadikusumo sebagai calon pemegang saham strategis dan Komisaris Utama.

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan
| Senin, 15 Desember 2025 | 09:12 WIB

Bencana Sumatra dan Peran Investor Dalam Menjaga Lingkungan

Sebagai investor dan pengelola dana yang rasional maka konsep ESG investing akan sangat penting diperhatikan.

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:49 WIB

Ramai Penerbitan Obligasi ESG Sampai Akhir Tahun

Korporasi getol meluncurkan obligasi bertema ESG di tahun ini. Nilai penerbitannya melampaui tahun 2024 lalu.

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:36 WIB

Mencari Reksadana Terbaik Tahun 2025 dengan Jensen Alpha

Namun dalam pemilihan investasi, investor hendaknya tetap memperhatikan faktor risiko yang harus ditanggung. 

ESG & Keberlanjutan HMSP:  Mengepul Dengan Produk Bebas Asap
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:32 WIB

ESG & Keberlanjutan HMSP: Mengepul Dengan Produk Bebas Asap

Isu kesehatan dan dampak sosial melekat di perusahaan rokok. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) terus bertransisi untuk mengatasi isu tersebut.

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:23 WIB

Cadangan Devisa Akhir Tahun Berpotensi Menguat

BI mencatat, pada periode 8 hingga 11 Desember 2025, nonresiden beli neto sebesar Rp 1,14 triliun di pasar saham dan Rp 2,85 triliun di pasar SBN

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:17 WIB

Nataru Jadi Momentum Bagi Industri Ritel, Cek Target Harga Saham AMRT, ACES, dan MAPI

Kinerja keuangan emiten peritel seperti AMRT, ACES, dan MAPI diprediksi bisa membaik di kuartal IV-2025.

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru
| Senin, 15 Desember 2025 | 08:05 WIB

Panca Anugrah Wisesa (MGLV) Siap Menambah Lini Produk Baru

Perusahaan akan menambah lini produk baru berupa outdoor furnitur dari salah satu nama beken asal Italia.

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN
| Senin, 15 Desember 2025 | 07:55 WIB

Manuver Keluarga Presiden Prabowo: Arsari Caplok COIN, Rahayu Saraswati Borong TRIN

Ekspansi bisnis keluarga Prabowo diterjemahkan pasar sebagai sinyal arah kebijakan ekonomi masa depan.

INDEKS BERITA

Terpopuler