Pertumbuhan 2018 Di Bawah Target APBN karena Gejolak Ekonomi Global

Senin, 07 Januari 2019 | 08:49 WIB
Pertumbuhan 2018 Di Bawah Target APBN karena Gejolak Ekonomi Global
[]
Reporter: Grace Olivia | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Roda perekonomian Indonesia sepanjang tahun lalu cenderung stagnan. Pertumbuhan ekonomi diprediksikan hanya 5,1%. Angka itu di bawah asumsi pertumbuhan yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara  (APBN) 2018.

Gejolak perekonomian global sepanjang tahun lalu disebut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebagai penyebab realisasi pertumbuhan ekonomi tidak sesuai target.

Gubernur Bank Indonesia Perry Wardjiyo melontarkan prediksi tak jauh berbeda. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 sekitar 5,1%.

Sebagai gambaran, penopang pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2018 berasal dari permintaan domestik yang tumbuh sekitar 5,5%. Sementara investasi langsung juga tumbuh sekitar 6,8%. Pertumbuhan investasi  ini didukung oleh pertumbuhan investasi non-bangunan sekitar 10% dan berlanjutnya kenaikan investasi bangunan yang sekitar 5,7%.

Ekonom Indef Eko Listiyanto menyebutkan, pertumbuhan ekonomi tahun 2018 tertolong oleh belanja sosial pemerintah, terutama untuk masyarakat kelas menengah ke bawah. Tapi, Indef menyoroti realisasi Dana Desa yang dinilai lebih banyak dimanfaatkan oleh kelompok penduduk 20% teratas, sehingga mendorong daya beli mereka.

Temuan Indef selama periode September 2017-Maret 2018, kenaikan pengeluaran per kapita oleh kelompok penduduk 20% teratas lebih cepat dibandingkan dengan pengeluaran kelompok penduduk 40% terbawah dan menengah. "Sebab 80% dari Dana Desa memang ditujukan untuk pembangunan infrastruktur dengan harapan memperlancar distribusi terhadap masyarakat atas maupun bawah. Namun target itu belum terjadi," kata Eko.

Bagikan

Berita Terbaru

Kilau Harga Emas, Tak Sejalan Besaran Cuan di Saham Antam (ANTM)
| Senin, 24 Februari 2025 | 21:12 WIB

Kilau Harga Emas, Tak Sejalan Besaran Cuan di Saham Antam (ANTM)

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan dan Wilbert Arifin menetapkan target harga ANTM di Rp 1.900 per saham.

Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, GIC Jual Seluruh Kepemilikannya di EMTK & BUKA
| Senin, 24 Februari 2025 | 20:49 WIB

Transaksi Jumbo di Pasar Negosiasi, GIC Jual Seluruh Kepemilikannya di EMTK & BUKA

Merujuk data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 31 Januari 2025, kepemilikan GIC di EMTK berjumlah 4.290.909.100 saham (6,99%).

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir
| Senin, 24 Februari 2025 | 15:02 WIB

Transaksi IIMS 2025 Meningkat, Ini Penjualan Mobil Nasional Dalam 8 Tahun Terakhir

Nilai transaksi pada IIMS 2025 naik 3,2% menjadi Rp 6,91 triliun dari Rp 6,7 triliun pada tahun lalu.

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan
| Senin, 24 Februari 2025 | 13:07 WIB

Jadi Tujuan Ekspor CPO Utama, Rencana Kenaikan Pajak Impor India Bisa Menyusahkan

Berdasarkan data BPS, India telah menjadi importir utama minyak sawit atau CPO Indonesia sejak tahun 2012.

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN
| Senin, 24 Februari 2025 | 11:28 WIB

Paling Moncer di LQ45 Pekan Lalu, Ini 10 Besar Investor Asing Pemilik Saham AMMN

Vanguar Group menjadi investor institusi asing yang paling banyak mendekap saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:21 WIB

Realisasi Penyaluran KUR Mencapai Rp 7 Triliun

Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR sebesar Rp 300 triliun pada tahun ini

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari
| Senin, 24 Februari 2025 | 09:01 WIB

Asing Masuk Rp 7,58 Triliun di Pekan Ketiga Februari

Aliran modal asing masuk ke pasar surat berharga negara (SBN) dan ke Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:27 WIB

Dana Pensiun Guru AS dan JP Morgan Paling Banyak Borong Saham TLKM, Intip Prospeknya

Salah satu tantangan yang dihadapi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) adalah pertumbuhan average revenue per user (ARPU).

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:16 WIB

Jangan Tebang Pilih Efisiensi Anggaran

Pemerintah berencana mengembalikan dana sebesar Rp 58 triliun kepada 17 kementerian dan lembaga (K/L)

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar
| Senin, 24 Februari 2025 | 08:07 WIB

Kepemilikan SBN oleh BI Bakal Makin Besar

Menilik efek dari rencana Bank Indonesia menjadi pembeli surat berharga negara (SBN) untuk mendanai program 3 juta rumah

INDEKS BERITA

Terpopuler