Peru Minta Perusahaan Gas Bayar Pajak Lebih Tinggi, Jika Tidak Ingin Dinasionalisasi

Senin, 27 September 2021 | 14:13 WIB
Peru Minta Perusahaan Gas Bayar Pajak Lebih Tinggi, Jika Tidak Ingin Dinasionalisasi
[ILUSTRASI. Presiden Peru Pedro Castillo berjalan keluar Kongres setelah upacara pengambilan sumpah jabatan di Lima, Peru, Rabu (28/7/2021). REUTERS/Angela Ponce]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - LIMA. Perdana Menteri Peru, Guido Bellido, Minggu (26/9), mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan yang mengeksploitasi gas alam di Peru harus setuju untuk membayar pajak yang lebih tinggi atau menghadapi nasionalisasi. Ini adalah peringatan keras terakhir bagi sektor minyak dan gas (migas) dari rezim sosialis yang kini berkuasa di negara yang berada di kawasan pegunungan Andes itu.

Bellido mengatakan kepada Reuters pada bulan Agustus bahwa pemerintah berencana untuk berpartisipasi lebih dalam di industri utama, termasuk gas alam dan proyek pembangkit listrik tenaga air baru. Ia juga menyatakan negerinya berniat mendirikan perusahaan baru.

Kegiatan operasional gas terbesar di Peru dijalankan oleh konsorsium Camisea, yang dipimpin oleh Pluspetrol Argentina. Anggota lain dalam konsorsium itu adalah Grup SK asal Korea Selatan, Hunt Oil dan Repsol.

Baca Juga: Lonjakan Harga Komoditas Mineral Membayangi Industri Manufaktur

“Kami memanggil perusahaan operasi dan perdagangan gas Camisea untuk merundingkan kembali pembagian keuntungan yang menguntungkan Negara,” tulis Bellido di Twitter. “Jika tidak, kami akan memilih pemulihan atau menasionalisasi sumber daya kami.”

Investor mengamati dengan cermat pemerintahan Presiden Pedro Castillo dengan fokus pada kebijakan pertambangan dan tingkat perpajakan pemerintahnya. Castillo, yang merupakan mantan guru, terbilang orang baru di jagad politik Peru. Ia menjabat sejak Juli, setelah secara mengejutkan memenangkan pemilihan umum

Gas alam dari Camisea dicairkan oleh konsorsium terpisah, yang disebut Peru LNG. Konsorsium ini beranggotakan Royal Dutch Shell, Marubeni Corp Jepang, SK Group dan Hunt Oil.

Selanjutnya: Mulai Pulih, Ini Sektor Tumpuan Pajak Akhir Tahun

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:10 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini

Hingga September 2025 CSAP tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp 12,9 triliun, atau tumbuh tipis 1,2% secara tahunan atau yoy.​

INDEKS BERITA

Terpopuler