Perusahaan Ini Borong 1,2 Miliar Saham Emiten Grup Bakrie

Selasa, 23 Juli 2019 | 08:46 WIB
Perusahaan Ini Borong 1,2 Miliar Saham Emiten Grup Bakrie
[]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor kakap terhadap emiten-emiten grup Bakrie rupanya tak pernah luntur. Buktinya, belum lama ini sebuah perusahaan memborong 1,2 miliar saham emiten milik Grup Bakrie.

Emiten Grup Bakrie yang dimaksud adalah PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS). Sementara perusahaan yang memborong saham emiten tersebut adalah PT Biofuel Indo Sumatra.

Biofuel Indo Sumatra masih terafiliasi dengan Grup Bakrie. Perusahaan itu punya kantor di Gedung Bakrie Tower, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta.

Transaksi saham BRMS oleh Biofuel Indo Sumatra terjadi pada 19 Juli 2019. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sehari sebelumnya Biofuel mengempit sekitar 6,8 miliar saham BRMS. Dus, usai transaksi tersebut porsi kepemilikannya membengkak dari 10,91% menjadi 12,83%.

Belum ada informasi pada harga berapa transaksi itu digelar. Yang pasti, pada 19 Juli 2019 terjadi dua transaksi tutup sendiri (crossing) yang volumenya besar.

Pertama, crossing 1.099.712 saham BRMS di harga Rp 53 per saham. Transaksi sebesar Rp 5,8 miliar itu difasilitasi oleh Samuel Sekuritas.

Kedua, transaksi melalui RHB Sekuritas Indonesia sebanyak 400.000 saham. Harga pelaksanaannya di Rp 50 per saham. Sehingga total nilai transaksi ini mencapai Rp 2 miliar.

Catatan KONTAN, Biofuel Indo Sumatra pertama kali tercatat sebagai pemegang saham BRMS di atas 5% pada 4 Desember 2018 silam. kala itu, Biofuel memiliki 6,58% saham BRMS.

Bagikan

Berita Terbaru

Pendapatan Nonbunga Jadi Tumpuan Perbankan
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:45 WIB

Pendapatan Nonbunga Jadi Tumpuan Perbankan

Tekanan terhadap pendapatan bunga bersih perbankan tahun ini masih berat, di tengah pertumbuhan kredit yang lesu dan biaya dana yang tinggi.​

Valas Asia Masih Akan Dibayangi Volatilitas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:30 WIB

Valas Asia Masih Akan Dibayangi Volatilitas

Pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh proyeksi ketahanan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2026 yang akan tetap terjaga. 

Harga CPO Terangkat Penguatan Ringgit dan Harga Komoditas
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga CPO Terangkat Penguatan Ringgit dan Harga Komoditas

Dikutip dari Bloomberg, harga CPO berjangka Malaysia  di level MYR 4.037 per ton pada Rabu (24/12). Naik 0,02% secara harian.

Bunga Deposito Bank Digital Tetap Mekar
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:15 WIB

Bunga Deposito Bank Digital Tetap Mekar

Di saat bank-bank konvensional mulai menurunkan bunga simpanan, bank digital justru masih agresif menawarkan bunga deposito tinggi 

Upah Riil Buruh
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:05 WIB

Upah Riil Buruh

Inflasi tinggi dan upah yang stagnan berkontribusi terhadap kemampuan daya beli masyarakat yang terus menurun belakangan ini.

TINS Terangkat Harga Timah Global
| Jumat, 26 Desember 2025 | 06:00 WIB

TINS Terangkat Harga Timah Global

Penutupan tambang ilegal di Belitung membuka peluang PT Timah Tbk (TINS) memenuhi target produksi ke depan 

Asuransi Syariah Siapkan Strategi Mempertebal Modal
| Jumat, 26 Desember 2025 | 04:15 WIB

Asuransi Syariah Siapkan Strategi Mempertebal Modal

Di tahun depan, industri asuransi syariah harus mempersiapkan diri untuk memenuhi kenaikan ekuitas minimal yang akan berlaku pada tahun 2028.

Inovasi Digital dan Prospek Ekonomi 2026
| Jumat, 26 Desember 2025 | 04:11 WIB

Inovasi Digital dan Prospek Ekonomi 2026

Kita tak bisa lagi hanya mengandalkan komoditas, tenaga kerja murah, atau pasar domestik yang besar.

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?
| Kamis, 25 Desember 2025 | 19:34 WIB

Imbal Hasil SBN Naik: Beban Utang APBN Meningkat, Bagaimana Dampaknya?

Kenaikan imbal hasil SBN menjadi salah satu tanda perubahan sentimen pasar terhadap risiko fiskal dan arah ekonomi domestik.

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari
| Kamis, 25 Desember 2025 | 13:43 WIB

IHSG Paling Bapuk di Asia Tenggara Pekan Ini, Turun 0,83% Dalam 3 Hari

IHSG melemah 0,83% untuk periode 22-24 Desember 2025. IHSG ditutup pada level 8.537,91 di perdagangan terakhir, Rabu (24/12).

INDEKS BERITA

Terpopuler