Perusahaan Milik Hary Tanoesoedibjo Incar Dana IPO Rp 856 Miliar

Selasa, 18 Juni 2019 | 08:52 WIB
Perusahaan Milik Hary Tanoesoedibjo Incar Dana IPO Rp 856 Miliar
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana taipan Hary Tanoesoedibjo (Hary Tanoe) membawa perusahaannya yang bergerak di bidang penyediaan layanan fixed broadband atau IPTV melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tinggal selangkah lagi. PT MNC Vision Networks (MVN), anak usaha MNC di bisnis IPTV, akan menawarkan 3,5 miliar saham, setara 10% dari modal dan ditempatkan penuh.

Harga saham perdana MVN dibanderol di Rp 231–Rp 243 per saham. Jadi, perusahaan ini berpotensi meraih Rp 814 miliar-Rp 856 miliar. Direktur Utama MVN Ade Tjendra menjelaskan, dana tersebut untuk memperkuat bisnisnya. MVN merupakan holding (induk) dari PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY), PT MNC Kabel Mediakom, PT MNC OTT Network dan PT Nusantara Vision.

MVN juga akan memanfaatkan dana penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) untuk modal kerja. Sekitar 70% dari dana itu akan menjadi modal kerja untuk PT MNC Kabel Mediakom dengan produknya MNC Play. Direktur MNV Hari Susanto menambahkan, dana IPO juga untuk mengembangkan layanan konten digital lewat MNC OTT Network.

Selain ekspansi organik, Direktur MNC Vision Networks (MVN) Anthony Chandra mengatakan, perusahaan ini sedang dalam proses due diligence untuk mengakuisisi sebuah perusahaan penyedia televisi jaringan, K-Vision. "Kami belum bisa disclose berapa nilainya karena sampai saat ini masih dalam proses pembicaraan," kata Anthony.

Namun ia bilang dana hasil IPO tidak akan digunakan untuk akuisisi melainkan menggunakan kas internal. Anthony berharap proses ini rampung di tahun ini. "Hanya kepemilikan saja di bawah kami. Tapi operasional berjalan masing-masing," ujar dia.

Perusahaan ini akan melakukan penawaran awal pada 14–21 Juni. Penawaran umum pada 1–2 Juli 2019. Efektif diharapkan didapat pada 28 Juni 2019. Sehingga MNV bisa listing di bursa 8 Juli 2019.

Anthony mengatakan, ada beberapa perusahaan asing berminat membeli saham MNV. Selain perusahaan asal Prancis, Vivendi SA, Anthony menyebut, ada empat perusahaan asing yang tertarik untuk menadah saham MNV.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA

Terpopuler