Pesaing Berat Datang, Surya Semesta (SSIA) Tak Gentar Bersaing

Senin, 15 Juli 2019 | 06:19 WIB
Pesaing Berat Datang, Surya Semesta (SSIA) Tak Gentar Bersaing
[]
Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN - JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) segera mendapatkan pesaing baru di wilayah Subang, Jawa Barat. Tak tanggung-tanggung, pesaingnya adalah kongsi tiga BUMN. Namun mereka tak melihat pesaing baru tersebut sebagai ancaman bisnis.

Sebaliknya, Surya Semesta Internusa justru melihat peluang untuk bisa saling bersinergi menggarap kawasan Subang. "Keberadaan BUMN tersebut dapat mengokohkan keberadaan Subang sebagai the next industrial area," tutur Erlin Budiman, Head of Investor Relations PT Surya Semesta Internusa Tbk kepada KONTAN, Jumat (12/7).

Mengingatkan saja, pada awal Juli 2019, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk bersama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) alias RNI dan PT Perkebunan Nusantara (Persero) atawa PTPN, berkongsi membangun kawasan industri di Subang. Nilai investasi akumulasi untuk pengembangan selama 40-50 tahun mencapai Rp 2.700 triliun atau sekitar Rp 54 triliun per tahun.

Ketiga BUMN akan membangun kawasan industri di atas dua lahan milik RNI masing-masing seluas 3.700 hektare (ha) dan 2.300 ha. Sementara pengembangan di atas lahan milik PTPN masing-masing seluas 5.249 ha dan 11.300 ha. Target pengerjaan proyek mulai awal tahun 2020.

Rencana proyek kongsi ketiga BUMN tersebut jauh di atas rencana proyek Surya Semesta Internusa. Dalam catatan KONTAN, perusahaan tersebut berniat mengembangkan kawasan industri di Subang seluas 2.000 ha.

Sejak tahun 2014 SSIA mulai membebaskan lahan secara bertahap. Hingga kini, total pembebasan lahan SSIA mencapai 1.100 ha. Sambil membebaskan lahan, Surya Semesta Internusa merintis Subang City of Industry mulai tahun 2017 lalu.

Menurut rencana, Surya Semesta Internusa bakal mengoperasikan Subang City of Industry Fase I secara komersial pada semester II 2020. Proyek Fase I tersebut bisa menampung 25 perusahaan hingga 30 perusahaan. "Untuk pengerjaan fase pertama, kami menyediakan dana sebesar Rp 1,3 triliun," ungkap Erlin.

Saat ini sudah ada lima perusahaan hingga 10 perusahaan yang berminat membangun pabrik di Subang City of Industry. Mayoritas bergerak dalam sektor fast moving consumer goods (FMCG) atau barang konsumsi.

Bangun hunian

Selain FMCG, manajemen Surya Semesta Internusa membidik perusahaan otomotif yang biasanya membutuhkan area produksi di kawasan yang luas. Seperti diketahui, para produsen otomotif bercokol di Jakarta Timur, Bekasi, Cikarang, Karawang Barat dan Karawang Timur.

Pengembangan proyek Subang City of Industry tentu tak akan berhenti pada Fase I. Surya Semesta Internusa sudah membagi rencana pengembangan dalam tiga tahap. Selain kawasan industri, sekitar 30% luas area akan mereka kembangkan menjadi apartemen dan rumah tapak. Targetnya adalah pekerja di kawasan industri.

Sementara proses pembebasan lahan juga jalan terus. Tahun ini, mereka mengalokasikan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) senilai Rp 770 miliar untuk membebaskan 160 ha lahan lagi.

Surya Semesta Internusa juga tengah menunggu panggilan tender untuk proyek Tol Patimban yang merupakan hasil kongsi dengan PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Perusahaan tersebut sedang melakukan kajian pendanaan. "Tinggal menunggu kabar dari pemerintah mengenai akses Tol Patimban," kata Erlin.

Bagikan

Berita Terbaru

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK
| Senin, 08 September 2025 | 09:10 WIB

Sri Mulyani Rombak Struktur Sekretariat KSSK

Hal ini diatur melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 64 Tahun 2025 yang mulai berlaku sejak 4 September 2025

Cadangan Devisa Diramal Menyusut
| Senin, 08 September 2025 | 08:51 WIB

Cadangan Devisa Diramal Menyusut

Cadangan devisa akhir Agustus diperkirakan turun karena untuk kebutuhan pembayaran utang luar negeri pemerintah dan intervensi rupiah 

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B
| Senin, 08 September 2025 | 08:45 WIB

Waskita Karya (WSKT) Kebut Pembangunan LRT Jakarta Fase 1B

Saat ini pengerjaan LRT Jakarta Fase 1B dalam tahap pemasangan komponen struktur atas (slab deck) dan jalur rel (trackwork rail).

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026
| Senin, 08 September 2025 | 08:41 WIB

Target Penerimaan Dikerek Lagi di Anggaran 2026

Kementerian Keuangan dan Banggar DPR sepakat untuk menaikkan target penerimaan bea cukai dan PNBP   

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor
| Senin, 08 September 2025 | 08:20 WIB

Phapros (PEHA) Bidik Pertumbuhan Pasar Ekspor

Ke depan, Phapros akan terus menjajaki peluang pasar baru, menjalin kemitraan dengan beberapa partner strategis.

Mencoba Menjadi Investor Jangka Panjang
| Senin, 08 September 2025 | 07:39 WIB

Mencoba Menjadi Investor Jangka Panjang

Fakta menarik yang kedua adalah semakin lama jangka waktu investasi, maka semakin menguntungkan dan semakin kecil potensi risiko kerugian. 

Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset
| Senin, 08 September 2025 | 07:13 WIB

Jumlah IPO Masih Seret, Target BEI Terancam Meleset

Hingga 4 September 2025, jumlah IPO di BEI baru ada 22 emiten baru dengan nilai emisi Rp 10,39 triliun. ​

Diprediksi Menguat, Simak Sejumlah Sentimen yang Akan Mewarnai IHSG Pekan Ini
| Senin, 08 September 2025 | 07:08 WIB

Diprediksi Menguat, Simak Sejumlah Sentimen yang Akan Mewarnai IHSG Pekan Ini

HSG pada minggu ini akan dipayungi oleh sentimen kondisi politik dalam negeri, terutama hasil dari pembatalan tunjangan rumah bagi anggota DPR.

Sertifikasi Koperasi
| Senin, 08 September 2025 | 07:05 WIB

Sertifikasi Koperasi

Sertifikasi diperlukan sebagai standar kompetensi dari koperasi desa/kelurahan Merah Putih agar pembiayaan yang didapat menjadi optimal.

Implikasi Disinsentif Penyimpanan Beras
| Senin, 08 September 2025 | 07:00 WIB

Implikasi Disinsentif Penyimpanan Beras

Pemerintah perlu mendefinisikan arti dari penimbunan beras yang bersifat spekulatif serta yang produktif.​

INDEKS BERITA

Terpopuler