Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB
Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
[ILUSTRASI. Direktur Utama Bank Syariah Nasional (BSN) Alex Sofjan Noor (tengah) didampingi Direktur Network & Retail Funding BSN Ari Kurniaman (kiri) berbincang dengan nasabah saat menandai resmi beroperasinya layanan BSN secara nasional di Kantor Cabang BSN Jakarta Harmoni, Senin (22/12/ 2025). DOK/BSN ]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Senin, 22 Desember 2025, menjadi hari bersejarah sekaligus aneh bagi sektor keuangan syariah nasional. Bank Syariah Nasional (BSN)—entitas anyar hasil spin off Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) yang merger dengan Bank Victoria Syariah—resmi beroperasi serentak di seluruh Indonesia.

Di atas kertas, ini adalah kelahiran raksasa baru. Dengan total aset menembus Rp 71,3 triliun, BSN langsung mengklaim takhta sebagai bank syariah terbesar kedua di Indonesia. Posisinya langsung menggusur pemain lama di papan tengah.

Data terbaru mengonfirmasi pergeseran drastis peta kekuatan aset perbankan syariah per Desember 2025. Bank Muamalat kini terdorong ke posisi empat dengan aset di kisaran Rp 60,6 triliun (Data Semester I-2025). Sementara UUS CIMB Niaga harus rela berbagi panggung dengan estimasi aset Rp 67 triliun-Rp 68 triliun.

Masuknya pemain baru berskala jumbo ini diprediksi bakal langsung memanaskan tensi kompetisi. BSN membawa DNA pembiayaan properti yang sangat kuat, sebuah ceruk pasar gemuk yang selama ini menjadi lahan basah bagi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Tak pelak, perang dana murah, pembiayaan korporasi, hingga KPR subsidi diprediksi bakal sengit pada 2026.

Respons Dingin Pasar Saham

Meski fundamental industri syariah kian ramai, respons pasar modal justru dingin. Harga saham induk BSN, yakni BBTN, dan kompetitor utamanya, BRIS, sempat kompak ditutup di zona merah pada perdagangan awal pekan. Apakah ini sinyal sell on news atau ada risiko tersembunyi yang sedang dihitung oleh investor kakap?

Faktanya, saham bank-bank syariah eksisting memang tengah mengalami tekanan. BRIS misalnya, meski pada perdagangan Rabu (24/12) menguat 0,90% ke level 2.240, namun dalam seminggu terakhir sahamnya cenderung jalan di tempat dan sudah longsor 7,44% dalam sebulan.

Nasib serupa dialami PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS). Pada perdagangan Selasa (23/12), saham BTPS turun 1,24%. Dalam sebulan terakhir, koreksinya lebih dalam lagi, mencapai 12,50%.

Padahal secara fundamental, kinerja kedua bank ini masih cukup apik. Hanya saja, dengan hadirnya BSN, kini keduanya tak hanya berhadapan dengan dinamika makroekonomi, tetapi juga strategi agresif pendatang baru yang punya dukungan induk kuat.

Di tengah lanskap industri yang berubah cepat, adu prospek kinerja dan saham bank syariah menjadi semakin menarik untuk dicermati. Berikut adalah bedah prospek emiten bank syariah untuk tahun depan.

Baca Juga: Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

BRIS: Bertumpu pada Ekosistem Emas

Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah Berlangganan?
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama dan gunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Business Insight
Artikel pilihan editor Kontan yang menyajikan analisis mendalam, didukung data dan investigasi.
Kontan Digital Premium Access
Paket bundling Kontan berisi Business Insight, e-paper harian dan tabloid serta arsip e-paper selama 30 hari.
Masuk untuk Melanjutkan Proses Berlangganan
Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA

Terpopuler