Peta Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Cepat

Kamis, 25 September 2025 | 04:25 WIB
Peta Jalan Menuju Pertumbuhan Lebih Cepat
[ILUSTRASI. Gedung perkantoran ada pusat bisnis Kota Jakarta, Selasa (16/9/2025). Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pemerintah membuka peluang untuk mengalokasikan anggaran insentif yang bisa berkembang lebih besar, bergantung pada pelaksanaan program. Pemerintah berharap, fleksibilitas dalam penyaluran insentif akan memperkuat daya dorong ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan menjaga momentum pertumbuhan di tengah tantangan global. (KONTAN/Cheppy A. Muchlis)]
Anton Hendranata | Chief Economist PT Bank Rakyat Indonesia Tbk dan CEO BRI Research Institute

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi kita sudah lama bertahan di sekitar 5%. Untuk negara sebesar Indonesia, itu adalah tanda daya tahan. Tapi kalau tujuan kita adalah pekerjaan yang lebih bermartabat dan pendapatan per kapita yang naik lebih cepat, dan perlindungan sosial yang layak, pertanyaannya sederhana: bisakah kita melaju lebih cepat tanpa kehilangan kendali? Jawabannya bisa, asal bertahap, konsisten dan persisten. Itulah makna "5–6–7–8": menjaga lima persen sebagai pijakan, menapaki 6%, meraih 7%, dan pada saat yang tepat menyentuh 8%. Menjaga irama mesin menjadi penting: naik gigi saat tanjakan, menahan saat licin. Kuncinya tiga: desain kebijakan yang jernih, disiplin dan transparansi agar publik dan pasar percaya arah kita.

Mesin ekonomi kita belum optimal, ditandai dengan permintaan masih lemah. Rumah tangga menunda belanja besar, pelaku usaha menunda ekspansi. Industri pengolahan mengalami deindustrialisasi. Ekspor masih bertumpu pada komoditas mentah. Biaya logistik dan energi tinggi. Produktivitas pekerja tertahan, banyak perusahaan kesulitan menemukan keterampilan yang pas. UMKM mendominasi, tetapi banyak yang belum kuat. Di tata kelola, perizinan, kepastian hukum dan koordinasi pusat-daerah belum seragam -- semua ini mengikis keyakinan investor.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Harapan Adaro Minerals dari Lini Bisnis Aluminium
| Rabu, 05 November 2025 | 06:00 WIB

Harapan Adaro Minerals dari Lini Bisnis Aluminium

Saat harga batubara fluktuatif, PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) terbantu bisnis barunya di sektor hilir aluminium

Pasar Wait And See, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Rabu (5/11) dari Sejumlah Analis
| Rabu, 05 November 2025 | 05:43 WIB

Pasar Wait And See, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini Rabu (5/11) dari Sejumlah Analis

Tekanan IHSG terjadi seiring pelemahan rupiah terhadap dolar AS dan sikap pasar wait and see menanti rilis sejumlah data ekonomi pekan ini.

OJK Dorong BPR/S Untuk Konsolidasi Demi Penuhi Modal Minimum
| Rabu, 05 November 2025 | 05:40 WIB

OJK Dorong BPR/S Untuk Konsolidasi Demi Penuhi Modal Minimum

OJK mencatat saat ini terdapat 1.468 BPR/S yang beroperasi dan memberikan layanan perbankan. Jumlah ini menurun sebanyak 171 BPR/S 

Menilik Strategi di Tengah Volatilitas Efek Rebalancing MSCI November 2025
| Rabu, 05 November 2025 | 05:29 WIB

Menilik Strategi di Tengah Volatilitas Efek Rebalancing MSCI November 2025

Saham-saham yang berpotensi masuk MSCI layak mendapat perhatian lebih karena dampak dari apa yang disebut sebagai index effect.

Koperasi Merah Putih Siap Menggaet Ritel Modern
| Rabu, 05 November 2025 | 05:03 WIB

Koperasi Merah Putih Siap Menggaet Ritel Modern

Presiden Prabowo menargetkan pada Maret 2026 seluruh Koperasi Merah Putih sudah siap beroperasi penuh. 

Walau Pasar Volatil, Dana Kelolaan MI Milik Danantara Semakin Tambun
| Rabu, 05 November 2025 | 04:50 WIB

Walau Pasar Volatil, Dana Kelolaan MI Milik Danantara Semakin Tambun

PT Bahana TCW Investment Management menjadi MI pelat merah dengan asset under management (AUM) reksadana paling gemuk.

Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (5/11) Setelah Kemarin Turun
| Rabu, 05 November 2025 | 04:45 WIB

Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini (5/11) Setelah Kemarin Turun

IHSG masih menguat 1,84% dalam sepekan terakhir hingga 4 November 2025. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 16,41%.

Risiko Fiskal di Balik Proyek Whoosh
| Rabu, 05 November 2025 | 04:15 WIB

Risiko Fiskal di Balik Proyek Whoosh

Pembangunan sejati adalah yang memberi ruang bagi manusia untuk tumbuh, bukan sekadar membangun rel baja di atas tanah yang belum sejahtera.

Asuransi Syariah Intip Peluang Bisnis dari Umrah Mandiri
| Rabu, 05 November 2025 | 04:15 WIB

Asuransi Syariah Intip Peluang Bisnis dari Umrah Mandiri

Diperbolehkannya masyarakat melakukan umrah mandiri akan berdampak positif terhadap kinerja industri asuransi syariah. 

Pemerintah Indonesia Siap Mencicil Utang Kereta Cepat Whoosh
| Rabu, 05 November 2025 | 04:08 WIB

Pemerintah Indonesia Siap Mencicil Utang Kereta Cepat Whoosh

Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia sanggup mengangsur utang Whoosh senilai Rp 1,2 triliun per tahun.

INDEKS BERITA

Terpopuler