Berita Refleksi

Petani dan Perdagangan Berkelanjutan

Oleh Maria Dominika - Asisten Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS)
Rabu, 03 Juli 2024 | 04:24 WIB
Petani dan Perdagangan Berkelanjutan

ILUSTRASI. Petani mengamati drone yang digunakan untuk menyemprotkan pestisida di Sukamakmur, Desa Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/6/2024). Dinas Pertanian setempat menggunakan teknologi drone untuk penyemprotan pestisida karena dinilai lebih efektif dan efisien bila dibandingkan cara konvensional karena hanya memakan waktu 10 menit untuk lahan satu hektare dengan tarif Rp250 ribu per hektarnya. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.

Reporter: Harian Kontan | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai negara berpenduduk lebih dari 270 juta jiwa, sektor pertanian yang meliputi peternakan, perburuan dan jasa pertanian merupakan sektor krusial dalam perekonomian nasional Indonesia. Apalagi, sektor ini juga  telah menyumbang sebesar 9,38% terhadap total produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada tahun  2022.

Peran sektor pertanian di Indonesia pun mendorong urgensi untuk menerapkan perdagangan berkelanjutan secara lebih jauh. Praktik seperti penataan ekosistem kerja yang layak dan upaya pelestarian alam perlu terus didorong untuk menjamin kelangsungan pangan dan pertanian, serta mencapai keamanan pangan. 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru
IHSG
7.220,89
0.34%
24,13
LQ45
899,85
0.25%
2,25
USD/IDR
16.387
0,02
EMAS
1.378.000
0,95%