Phapros Membidik Kinerja Dobel di Tahun 2019

Kamis, 14 Februari 2019 | 08:15 WIB
Phapros Membidik Kinerja Dobel di Tahun 2019
[]
Reporter: Lita Febriani | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Phapros Tbk membidik pertumbuhan pendapatan dobel sepanjang tahun ini. Khusus untuk kuartal I 2019, perusahaan yang menjadi bagian dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tersebut mengincar pertumbuhan pendapatan 30% year on year (yoy).

Penambahan produk menjadi salah satu strategi Phapros. Tahun ini, mereka berencana merilis 12 produk baru. Sebanyak tiga produk anyar sudah hadir di pasar. Ketiganya terdiri dari dua produk obat bermerek dan satu obat generik.

Selanjutnya, bakal menyusul produk anestesi gigi dalam bentuk carpule. Ada pula rencana peluncuran alat kesehatan bone filler atau suspensi yang diaplikasikan dengan cara disuntikkan untuk mengisi celah-celah tulang akibat osteoporosis.

Sambil jalan, Phapros akan memacu penjualan ke luar negeri. "Saat ini kontribusi ekspor masih di bawah 5% dari omzet dan tahun ini target kami bisa di atas 5% omzet," kata Zahmilia Akbar, Corporate Secretary PT Phapros Tbk saat dihubungi KONTAN, Selasa (12/2).

Phapros sudah merambah pasar ekspor Vietnam, Laos, Myanmar, Filipina dan Nigeria. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham PEHA di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut melego Antimo, multivitamin, obat analgesik serta produk obat untuk gangguan pencernaan.

Peningkatan pasar luar negeri juga menjadi strategi Phapros mengompensasi belanja bahan baku impor obat yang tinggi. Seperti diketahui, industri farmasi dalam negeri masih sangat tergantung pada bahan baku impor. Bahkan, persentasenya ada yang mencapai 90%. Otomatis ada risiko fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Makanya, Phapros berkepentingan menjaga stok bahan baku. Demi mendapatkan harga miring, perusahaan tersebut tidak hanya bergantung pada satu pemasok untuk setiap pengadaan satu bahan baku. "Selain itu kami juga membeli bahan baku dalam jumlah besar dengan harga yang telah disepakati di awal untuk beberapa kali pengiriman," terang Zahmilia.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Jadi Perusahaan Holding, Laba Bersih SGRO Diprediksi Bisa Tembus Rp 1 Triliun
| Kamis, 08 Mei 2025 | 19:51 WIB

Jadi Perusahaan Holding, Laba Bersih SGRO Diprediksi Bisa Tembus Rp 1 Triliun

SGRO akan melepaskan  aset-asetnya berupa tanah, perkebunan sawit, pabrik, pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBg) hingga barang bergerak.

Rekor Baru Penonton Tercipta di Bulan April 2025, Emiten Bioskop Pupuk Optimisme
| Kamis, 08 Mei 2025 | 19:27 WIB

Rekor Baru Penonton Tercipta di Bulan April 2025, Emiten Bioskop Pupuk Optimisme

Pengelola Cinema XXI menyebut masyarakat Indonesia masih menunjukkan antusiasme terhadap pengalaman menonton di bioskop.

Kabar Rencana Diakuisisi Perusahaan Semen Asal India, SMBR: Belum Ada Komunikasi
| Kamis, 08 Mei 2025 | 18:52 WIB

Kabar Rencana Diakuisisi Perusahaan Semen Asal India, SMBR: Belum Ada Komunikasi

Lilik Unggul Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) menyebut rumor akuisisi PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) tidak bisa dipertanggungjawabkan.

IHSG Anjlok 1,42% Setelah Naik 8 Hari Beruntun, Net Sell Asing Rp 842 Miliar Hari Ini
| Kamis, 08 Mei 2025 | 18:16 WIB

IHSG Anjlok 1,42% Setelah Naik 8 Hari Beruntun, Net Sell Asing Rp 842 Miliar Hari Ini

Kamis (8/5), IHSG tumbang 1,42% atau 98,47 poin ke 6.827,75 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Total Dana Kelolaan Reksadana Mencapai Level Tertinggi Dalam 19 Bulan Terakhir
| Kamis, 08 Mei 2025 | 15:51 WIB

Total Dana Kelolaan Reksadana Mencapai Level Tertinggi Dalam 19 Bulan Terakhir

Total dana kelolaan reksadana pada bulan April 2025 mencapai level tertinggi dalam 19 bulan terakhir.

Profit 37,77% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot (8 Mei 2025)
| Kamis, 08 Mei 2025 | 08:47 WIB

Profit 37,77% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melorot (8 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (8 Mei 2025) 1 gram Rp 1.953.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 37,77% jika menjual hari ini.

Inilah Tantangan Bisnis Logistik Rantai Dingin di Tahun Ini
| Kamis, 08 Mei 2025 | 08:10 WIB

Inilah Tantangan Bisnis Logistik Rantai Dingin di Tahun Ini

Masalah geografis Indonesia yang berbentuk kepulauan, ketersediaan listrik,hingga regulasi menjadi hambaan yang mesti diselesaikan industri ini.

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Membidik Penjualan Rp 1,3 Triliun
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:50 WIB

Cisadane Sawit Raya (CSRA) Membidik Penjualan Rp 1,3 Triliun

Laju bisnis CSRA hingga awal tahun ini juga terdorong oleh harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang meningkat.

Masih Ada Peluang di Saham Penopang
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:47 WIB

Masih Ada Peluang di Saham Penopang

Pergerakan IHSG tak cuma ditopang oleh saham-saham big caps. Sejumlah saham lapis kedua juga signifikan menjadi penggerak indeks.

Penjualan Ekspor Turut Mendongkrak Cuan Kalbe Farma
| Kamis, 08 Mei 2025 | 07:21 WIB

Penjualan Ekspor Turut Mendongkrak Cuan Kalbe Farma

PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) masih mempertahankan target pertumbuhan penjualan dan laba bersih di kisaran 8%-10% pada tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler