PHK dan Lesunya Kurban

Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:16 WIB
PHK dan Lesunya Kurban
[ILUSTRASI. Havid Febri]
Havid Vebri | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kericuhan yang berlangsung di gelaran Job Fair Bekasi baru-baru ini menjadi potret suram kondisi perekonomian Indonesia saat ini. Ribuan pencari kerja berdesakan dan saling dorong hingga menimbulkan kericuhan demi berebut peluang di tengah krisis lapangan kerja. 

Di sisi lain, badai pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menerjang berbagai sektor industri di Tanah Air. Mulai sektor padat karya, ritel, e-commerce hingga sektor perhotelan terus memangkas jumlah karyawannya, sehingga mengancam gelombang pengangguran baru. 

Pada akhirnya mereka pun ikut berburu peluang kerja baru, berdesak-desakan bersama tenaga kerja baru lainnya. Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang. Jumlah pengangguran ini naik dibandingkan Februari 2024 yang mencapai 7,2 juta orang di tengah ramainya pemutusan hubungan kerja atau PHK. 

Tentu saja lapangan pekerjaan baru tak sanggup menampung besarnya jumlah pengangguran tersebut. Maka tak heran, jika seluruh aktivitas bisnis kini dilanda kelesuan yang disebabkan lemahnya permintaan masyarakat. 

Sektor manufaktur, misalnya, mengalami penurunan produksi akibat lemahnya permintaan barang industri manufaktur. Mengutip data S&P, angka Purchasing Managers Indonesia (PMI) di Indonesia menurun tajam. Dari sebelumnya 52,4 pada Maret 2025 merosot ke bawah 50, yakni angka 46,7 pada April dan Mei sebesar 47,4.

Hari Raya Idul Adha juga terimbas pelemahan daya beli masyarakat.Kajian potensi ekonomi kurban pada 2025 oleh lembaga riset Institute for Demographic and Affluance Studies (IDEAS) menunjukkan terjadi penurunan proyeksi jumlah orang yang berkurban pada tahun ini dibanding 2024.

Pada 2024 terdapat sekitar 2,16 juta orang yang berkurban, sedangkan tahun ini jumlahnya sekitar 1,92 juta pekurban. Artinya, ada penurunan sekitar 233.000 pekurban tahun ini. Lembaga riset itu memproyeksikan potensi nilai ekonomi kurban pada 2025 sebesar Rp 27,1 triliun, turun dari proyeksi 2024 yang diestimasikan mencapai Rp 28,3 triliun.

Estimasi jumlah pekurban tahun ini juga lebih rendah dibanding saat pandemi yang berkisar 2,11 juta pekurban pada 2021, dan 2,17 juta pekurban pada 2022. Turunnya daya beli masyarakat membuat lebih dari 10% keluarga yang mampu berkurban di tahun lalu menjadi tidak berkurban di tahun ini.

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Setelah Rekor IHSG, Ada Potensi Naik Lagi? Ini Pilihannya!
| Rabu, 24 September 2025 | 06:50 WIB

Setelah Rekor IHSG, Ada Potensi Naik Lagi? Ini Pilihannya!

IHSG cetak rekor baru. Peluang cuan terbuka. Analis berikan rekomendasi saham yang layak dibeli hari ini, Rabu 24 September. 

Nilai Tukar Rupiah Pada Rabu (23/9) Menanti Data Ekonomi
| Rabu, 24 September 2025 | 06:45 WIB

Nilai Tukar Rupiah Pada Rabu (23/9) Menanti Data Ekonomi

Kurs rupiah melemah pada 23/9. Analisis dampak kebijakan Menkeu baru & antisipasi data PCE AS yang pengaruhi pergerakan rupiah ke depan

Prospek Pemangkasan Bunga, Harga Emas Pecah Rekor Lagi
| Rabu, 24 September 2025 | 06:30 WIB

Prospek Pemangkasan Bunga, Harga Emas Pecah Rekor Lagi

Harga emas semakin bersinar. Harga emas spot kembali mencetak rekor tertinggi ke level US$ 3.816,10 per troi ons pada Selasa (23/9). 

Bank Swasta Berpeluang Kecipratan Manfaat Penempatan Dana Negara di Himbara
| Rabu, 24 September 2025 | 06:20 WIB

Bank Swasta Berpeluang Kecipratan Manfaat Penempatan Dana Negara di Himbara

Dana negara sebesar Rp 200 triliun yang ditempatkan di bank milik Danantara berpotensi mengalir juga ke bank swasta. ​

Divestasi Aset Anak Usaha, J Resources (PSAB) Siap Genjot Produksi
| Rabu, 24 September 2025 | 06:15 WIB

Divestasi Aset Anak Usaha, J Resources (PSAB) Siap Genjot Produksi

Dengan melepas PT Arafura Surya Alam (ASA), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan fokus pada tambang-tambang yang sudah berproduksi.

Bau Kartel BBM
| Rabu, 24 September 2025 | 06:11 WIB

Bau Kartel BBM

Jangan sampai kisruh tata niaga BBM nonsubsidi merugikan konsumen tingkat akhir yang saat ini sudah menanggung banyak beban.

Resmi Jadi Emiten, Merdeka Gold Resources (EMAS) Siap Tancap Gas
| Rabu, 24 September 2025 | 06:05 WIB

Resmi Jadi Emiten, Merdeka Gold Resources (EMAS) Siap Tancap Gas

Usai IPO, PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) bakal fokus menuntaskan proyek Emas Pani sekaligus mengembangkan proyek tersebut lebih lanjut. 

Efisiensi GOTO Untuk Perbaikan Kinerja
| Rabu, 24 September 2025 | 06:00 WIB

Efisiensi GOTO Untuk Perbaikan Kinerja

Kinerja GOTO pulih Semester I-2025, capai adj. EBITDA positif. Analis rekomendasikan beli saham GOTO. Cek target harga terbaru!

Realisasi Dana Infrastruktur Mencapai Rp 142,1 Triliun
| Rabu, 24 September 2025 | 06:00 WIB

Realisasi Dana Infrastruktur Mencapai Rp 142,1 Triliun

Realisasi dana infrastruktur tersebut baru mencapai 35,32% dari total pagu tersedia Rp 402,4 triliun.

Menyibak Arah Investasi Astra (ASII) Agar Kinerja Bisa Ngebut
| Rabu, 24 September 2025 | 05:55 WIB

Menyibak Arah Investasi Astra (ASII) Agar Kinerja Bisa Ngebut

PT Astra International Tbk (ASII) siap memperkuat kinerja bisnis dalam jangka panjang melalui investasi di tiga sektor yang dinilainya potensial.

INDEKS BERITA

Terpopuler