PHK Industri Manufaktur Sulit Dihindari

Senin, 09 September 2024 | 06:45 WIB
PHK Industri Manufaktur Sulit Dihindari
[ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan produksi pakaian jadi di pabrik PT Kasih Karunia Sejati atau Emba Jeans, Malang, Jawa Timur, Jumat (5/7/2024). SURYA/PURWANTO]
Reporter: Amalia Nur Fitri, Dimas Andi, Leni Wandira | Editor: Havid Vebri

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lesunya kinerja industri manufaktur nasional berakibat fatal. Beberapa subsektor manufaktur mengirim sinyal adanya ancaman PHK karyawan karena berbagai faktor.

Sebelumnya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebut, pada Januari-Agustus 2024 terdapat 46.240 pekerja yang terkena PHK, atau naik 23,71% year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2023. Mayoritas PHK terjadi di industri padat karya, seperti tekstil dan produk tekstil (TPT).

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pemerintah Indonesia Mengajak Investor China dan Abu Dhabi Bangun 3 Juta Rumah
| Jumat, 29 November 2024 | 05:12 WIB

Pemerintah Indonesia Mengajak Investor China dan Abu Dhabi Bangun 3 Juta Rumah

Demi mendorong daya tarik investor asing dalam program 3 juta rumah, perlu beberapa upaya, termasuk meningkatkan kepastian hukum di Tanah Air.

ABM Investama (ABMM) Perkuat Bisnis Jasa Tambang
| Jumat, 29 November 2024 | 05:00 WIB

ABM Investama (ABMM) Perkuat Bisnis Jasa Tambang

Serap belanja modal hingga 70% hingga akhir September 2024, ABMM akan optimalkan belanja modal sebesar US$ 200 juta

Pemerintah Perlu Mengantisipasi Lonjakan Harga Pangan Menjelang Libur Nataru
| Jumat, 29 November 2024 | 04:20 WIB

Pemerintah Perlu Mengantisipasi Lonjakan Harga Pangan Menjelang Libur Nataru

Harga sejumlah bahan pangan mulai mengalami kenaikan menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Rekomendasi Saham Hari Ini di Tengah Musim Pembagian Dividen Interim
| Jumat, 29 November 2024 | 03:30 WIB

Rekomendasi Saham Hari Ini di Tengah Musim Pembagian Dividen Interim

Beberapa saham emiten dinilai layak dikoleksi investor untuk mengoptimalkan cuan di akhir tahun ini. Berikut beberapa di antaranya.

Kandidat yang Didukung Parpol Penguasa Mendominasi Hasil Pilkada Serentak 2024
| Jumat, 29 November 2024 | 03:27 WIB

Kandidat yang Didukung Parpol Penguasa Mendominasi Hasil Pilkada Serentak 2024

Stabilitas politik dan kepastian hukum di daerah dinilai bisa mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Disebut Investor Misterius, Haiyanto Rajin Borong Saham MDLN di November 2024
| Kamis, 28 November 2024 | 18:00 WIB

Disebut Investor Misterius, Haiyanto Rajin Borong Saham MDLN di November 2024

Investor kawakan Lo Kheng Hong mengatakan, dirinya cukup megenal Haiyanto, tapi enggan membocorkan latar belakangnya. 

Eksekusi Buyback, Saham ROTI, INTP, dan LTLS Bergerak Lebih Stabil
| Kamis, 28 November 2024 | 17:37 WIB

Eksekusi Buyback, Saham ROTI, INTP, dan LTLS Bergerak Lebih Stabil

Untuk menjaga agar tidak turun lagi, manajemen PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) melaksanakan buyback.

Fenomena Mandeknya Blok Migas di Tahapan Perencanaan Pengembangan
| Kamis, 28 November 2024 | 16:46 WIB

Fenomena Mandeknya Blok Migas di Tahapan Perencanaan Pengembangan

Pengesahan perencanaan pengembangan (PoD) merupakan fase yang mesti KKKS lelaui untuk pengelolaan blok migas ke fase produksi.

Kontroversi Kenaikan PPN dan Tax Amnesty Jilid III dan Blunder Penurunan PPh Badan
| Kamis, 28 November 2024 | 12:34 WIB

Kontroversi Kenaikan PPN dan Tax Amnesty Jilid III dan Blunder Penurunan PPh Badan

Kenaikan PPN dari 10% ke 11% sejak April 2022 saja masih terasa berat. Toko dan pabrik banyak tutup dan berujung PHK. 

Pinjaman Dolar Indonesia Terendah Dalam Delapan Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
| Kamis, 28 November 2024 | 11:05 WIB

Pinjaman Dolar Indonesia Terendah Dalam Delapan Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

Korporasi yang lebih memilih pendanaan dalam negeri saat likuiditas mengetat, meningkatkan tekanan terhadap likuiditas domestik. 

INDEKS BERITA

Terpopuler