PLTS Cirata dilelang, Tapi Masdar Dapat Hak Istimewa

Jumat, 05 Juli 2019 | 06:57 WIB
PLTS Cirata dilelang, Tapi Masdar Dapat Hak Istimewa
[]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak delapan pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) asing bersaing dalam lelang Floating Photovoltaic Solar Power Plant atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Cirata berkapasitas 145 megawatt (MW).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, memproyeksikan PLTS Terapung di Waduk Cirata beroperasi tahun 2021. "Sekarang ada delapan IPP (yang berminat), dari lima negara termasuk Masdar (perusahaan asal Uni Emirat Arab)," ungkap dia saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Kamis (4/7).

Sedianya, kapasitas pembangkit PLTS Terapung Cirata sebesar 200 MW. Namun kapasitas itu dipangkas menjadi 145 MW.

Berdasarkan Pasal 4 Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 50/2017, pembelian tenaga listrik dari pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi terbarukan harus dilakukan melalui mekanisme pemilihan langsung oleh PLN. Dalam hal ini, PLN menunjuk PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) sebagai pemegang proyek yang kemudian menggandeng IPP.

Nah, Masdar disebut-sebut akan mendapatkan keistimewaan lantaran sudah ada perjanjian yang mengacu kerjasama Government to Government (G to G) antara Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA). Pada akhir November 2017, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar bersama Duta Besar Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk Indonesia Mohamed Abdulla Mohammed Bin Mutleq Alghafli menyaksikan penandatanganan project development agreement antara PT PJB dan Masdar.

Namun, menurut Rida, nasib Masdar akan ditentukan pasca tenggat waktu pengumpulan proposal oleh sejumlah pengembang listrik lainnya. "Nanti akan ada evaluasi untuk Masdar. Jika sesuai, proses akan terus berlangsung sampai dengan pengumuman pada 19 Agustus 2019," ungkap dia.

Seperti diketahui, hak istimewa yang diperoleh Masdar merupakan right to match. Masdar berhak untuk menyamakan penawaran dengan perusahaan lain yang mengikuti tender.

Selain PLTS, Rida menyebutkan tiga IPP berasal dari Jepang, dua dari Arab Saudi, satu dari Tiongkok dan satu dari Korea Selatan berminat mengembangkan listrik jenis lain. Saat ini proses tender masuk fase pendaftaran proposal, dengan batas waktu hingga 12 Juli 2019.

Sebelumnya, pemerintah memproyeksikan proyek PLTS terapung ini membutuhkan investasi mencapai US$ 300 juta atau Rp 4,05 triliun, dengan asumsi kapasitasnya mencapai 200 MW.

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 15:17 WIB

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya

Sepekan periode 2-5 Juni 2025, IHSG melemah 0,87% dan ditutup pada 7.113,42 di perdagangan terakhir.

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:02 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada

Manajemen Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyebut, proyek tersebut menelan dana investasi antara Rp 900 miliar hingga Rp 1,4 triliun.

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:00 WIB

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025

Jika PMI Indonesia masih terus tertahan di bawah level 50, dikhawatirkan bakal berdampak ke PHK massal.

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 10:40 WIB

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya

Total kapasitas produksi seluruh pabrik ISSP akan mencapai 1 juta ton per tahun setelah pabrik di Gresik beroperasi penuh.

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)
| Jumat, 06 Juni 2025 | 09:32 WIB

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (6 Juni 2025) Rp 1.929.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,43% jika menjual hari ini.

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk
| Jumat, 06 Juni 2025 | 08:00 WIB

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) kemungkinan tidak akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024.

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit
| Jumat, 06 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit

Paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah diharapkan bisa menjadi katalis positif jangka pendek.

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi
| Jumat, 06 Juni 2025 | 06:00 WIB

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi

Pertambahan jumlah Investor dan trader kripto terus berlangsung di tengah tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat.

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?
| Jumat, 06 Juni 2025 | 05:00 WIB

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?

Sepanjang tahun lalu PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) telah melakukan pengurangan jumlah karyawan sebanyak 2.883 orang.

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut
| Jumat, 06 Juni 2025 | 04:20 WIB

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut

Penjualan produk asuransi jiwa lewat kerja sama dengan perbankan tertekan di awal tahun 2025 karena perubahan pola layanan bank.

INDEKS BERITA

Terpopuler