Poles Kinerja Keuangan, Kapuas Prima (ZINC) Genjot Produksi

Kamis, 14 Maret 2019 | 08:11 WIB
Poles Kinerja Keuangan, Kapuas Prima (ZINC) Genjot Produksi
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) menargetkan produksi sebesar 450.000 ton ore di tahun 2019 ini. Jumlah ini tumbuh 28,57% dari realisasi tahun lalu yang sebesar 350.000 ton ore.

"Target tahun ini 450.000 ton ore, sementara penjualannya tergantung kadar yang didapatkan. Kalau dihitung rata-rata dengan kadar 8,5%, maka bisa menjual konsentrat zinc sebesar 39.000 ton dan konsentrat timbal 21.000 ton," terang Direktur Keuangan PT Kapuas Prima Coal Tbk, Hendra Susanto William kepada KONTAN, Rabu (13/3).

Hingga kuartal I 2019, emiten ini mengejar produksi sebesar 120.000 ton ore. Untuk produksi konsentrat hingga Februari 2019 untuk konsentrat timbal sebanyak 3.218,98 wet metrik ton (wmt) dan konsentrat zinc 8.934,59 wmt.

Hendra mengatakan, tantangan produksi kuartal pertama tahun ini adalah kendala cuaca hujan. Kondisi tersebut menghambat optimalisasi produksi, meski tidak berdampak signifikan secara keseluruhan.

Selain menggenjot produksi, agenda lain ZINC adalah merencanakan eksplorasi. Pasalnya, emiten ini telah mengantongi izin tambahan area eksplorasi seluas 11.000 hektare (ha) dari sebelumnya hanya 390 ha.

Adapun untuk proses eksplorasi ini, Kapuas Prima memproyeksikan kebutuhan dana sebesar US$ 30 juta, yang akan direalisasikan secara bertahap. Kebutuhan tersebut  dipenuhi dari sumber pendanaan pinjaman.

Kegiatan eksplorasi ini juga untuk menjaga keberlanjutan usaha. Catatan saja, per 2017, potensi tambang ZINC tercatat sebesar 5,5 juta ton dari area garapan seluas 390 ha. Hendra mengklaim, telah menemukan potensi cadangan baru di area yang sama.

Untuk belanja modal tahun 2019, ZINC menyiapkan dana US$ 10 juta yang akan digunakan untuk penggantian alat berat dan penunjang pengambilan ore dari tambang bawah tanah. Belanja modal ini bersumber dari kas operasional dan utang pihak ketiga.

Selain itu, capex akan dialokasikan untuk mengembangkan infrastruktur tambang bawah tanah. "Sejauh ini kami masih melakukan pembaruan alat berat dan dump truck dengan mengganti yang sudah cukup tua agar efisiensi dalam proses penambangan dapat terus terjaga," papar dia.

Di sisi lain, optimalisasi pabrik floatasi kedua yang sudah dalam tahap percobaan pada Desember tahun lalu. Pabrik floatasi ini digadang-gadang mampu menambah kapasitas produksi dari 1.200 ton per hari menjadi 2.000 ton hingga 2.500 ton per hari.

Sedangkan dari sisi kinerja keuangan, ZINC mengincar pendapatan Rp 1,4 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 210 miliar di tahun ini. Hal itu sejalan dengan mulai beroperasinya smelter timbal pada tahun ini. Tak hanya membangun smelter timbal, Kapuas Prima juga sedang membangun smelter zinc yang mampu memproses sekitar 55.000 ton hingga 60.000 ton konsentrat per tahun.

Bagikan

Berita Terbaru

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III
| Kamis, 20 November 2025 | 07:25 WIB

Setoran PNBP TINS Meningkat di Kuartal III

TINS tidak hanya menjalankan peran sebagai penghasil produk mineral strategis, tetapi juga memastikan  dampak nyata bagi negara.

INDEKS BERITA

Terpopuler