Berita *Global

Politisi Top Rusia Usulkan Nasionalisasi Bisnis milik Perusahaan dari AS dan Eropa

Rabu, 09 Maret 2022 | 08:52 WIB
Politisi Top Rusia Usulkan Nasionalisasi Bisnis milik Perusahaan dari AS dan Eropa

ILUSTRASI. Salah satu gerai McDonalds di Rusia.

Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - KOPENHAGEN. Rusia mulai merancang tindakan balasan atas boikot yang dilakukan perusahaan-perusahaan dari Barat. Seorang anggota senior dari partai yang berkuasa mengusulkan pemerintah negerinya melakukan nasionalisasi pabrik milik perusahaan asing yang menutup kegiatan operasinya.

Ford dan Nike bisa disebut sebagai contoh dari perusahaan negara-negara Barat yang menutup kegiatan operasinya di Rusia. Ada yang menyebut alasan penutupan itu sebagai aksi untuk menekan Rusia menghentikan aksi militer di Rusia. Namun ada pula yang menghentikan kegiatan bisnisnya karena rantai pasok yang terganggu.

Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan pada Senin malam di situs web Rusia Bersatu, sekretaris dewan umum partai yang berkuasa Andrei Turchak mengatakan penutupan operasi adalah "perang" terhadap warga Rusia.

 Baca Juga: McDonald's, Starbucks, Coke, dan Pepsi semuanya menghentikan penjualan di Rusia

Pernyataan itu secara khusus menyebut perusahaan makanan swasta asal Finlandia Fazer, Valio dan Paulig. Ketiganya merupakan perusahaan Barat yang terbaru mengumumkan penutupan di Rusia.

"Rusia Bersatu mengusulkan nasionalisasi pabrik produksi perusahaan yang mengumumkan keluarnya mereka dan penutupan produksi di Rusia selama operasi khusus di Ukraina," kata Turchak.

"Ini adalah tindakan ekstrem, tetapi kami tidak akan mentolerir penusukan dari belakang, dan kami akan melindungi rakyat kami. Ini adalah perang nyata, bukan melawan Rusia secara keseluruhan, tetapi melawan warga kami," katanya. "Kami akan mengambil tindakan pembalasan yang keras, bertindak sesuai dengan hukum perang," kata Turchak.

Baca Juga: Perang Masih Berlanjut, Rusia Beralih ke Mata Uang China

Kepala Eksekutif Paulig mengatakan kepada Reuters dalam email bahwa usul nasionalisasi tidak akan mengubah rencana perusahaan itu untuk menarik diri dari Rusia. Fazer dan Valio belum mau berkomentar saat dihubungi Reuters.

Fazer, yang membuat cokelat, roti, dan kue kering, memiliki tiga toko roti di St Petersburg dan satu di Moskow, mempekerjakan sekitar 2.300 orang. Valio memiliki pabrik keju dan mempekerjakan 400 orang di Rusia, dan Paulig memiliki pemanggang kopi dan mempekerjakan 200 orang di negara tersebut.

Pekan lalu, Finlandia yang bukan anggota NATO, yang berbatasan dengan Rusia, setuju untuk memperkuat hubungan keamanan dengan Amerika Serikat. Keputusan itu tidak lepas dari kecemasan negeri itu menyaksikan menyaksikan invasi Rusia ke Ukraina.

Terbaru