Prabowo Berjanji Tunduk pada Supremasi Sipil

Rabu, 09 April 2025 | 06:12 WIB
Prabowo Berjanji Tunduk pada Supremasi Sipil
[ILUSTRASI. Anggota TNI mengendarai Kendaraan Khusus (Ransus) Jeep Maung MV3 Pindad saat kirab di ruas jalan Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/3/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/YU]
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait masifnya penolakan terhadap revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Setelah pemerintah dan parlemen mengesahkan UU TNI belum lama ini, aksi demonstrasi menolak beleid tersebut masih terus berlangsung hingga kemarin.

Prabowo mengklaim dia tidak berniat menghidupkan kembali dwifungsi TNI seperti era Orde Baru (Orba).

"Inti dari RUU TNI ini hanya memperpanjang usia pensiun beberapa perwira tinggi, tidak ada niat TNI mau dwifungsi lagi, nonsense itu saya katakan," ujar Prabowo saat wawancara dengan sejumlah pemimpin redaksi media, Minggu (6/4).

Baca Juga: Mahasiswa Universitas Indonesia Gugat UU TNI ke Mahkamah Konstitusi

Prabowo menambahkan, penempatan TNI di luar kemiliteran hanya ada di beberapa instansi seperti terkait intelijen dan bencana alam.

Selain itu, penempatan TNI di Kejaksaan dan Mahkamah Agung untuk memformalkan jabatan yang sudah ada. Karena di kedua instansi tersebut ada bidang jaksa agung muda tindak pidana militer dan kamar militer Mahkamah Agung.

"Tentara yang akan masuk jabatan sipil pensiun dini," tandas Presiden. 

Prabowo juga menepis isu kekhawatiran UU TNI mengarah ke negara militerisme.

"Tidak ada militerisme," klaim Presiden.

Dia memastikan akan terus mendorong supremasi sipil dan tunduk pada supremasi sipil. Prabowo pun mengakui jika ada kekurangan di lembaga pemerintah termasuk TNI-Polri dan akan menjadi perhatiannya.

 

Selanjutnya: Pengelola Dana Publik Incar Saham Murah

Bagikan

Berita Terbaru

 Ramai Rencana Perubahan Pengendali Pada Sejumlah Emiten di Awal 2025
| Kamis, 17 April 2025 | 16:06 WIB

Ramai Rencana Perubahan Pengendali Pada Sejumlah Emiten di Awal 2025

Sejumlah emiten mengumumkan rencana perubahan pengendali di awal tahun ini, beberapa diantaranya mencatatkan kerugian.

Menghitung Proyeksi Valuasi Telkom (TLKM) setelah Aksi Buyback
| Kamis, 17 April 2025 | 12:07 WIB

Menghitung Proyeksi Valuasi Telkom (TLKM) setelah Aksi Buyback

PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan rencana buyback sebanyak-banyaknya Rp 3 triliun yang akan dilaksanakan 28 Mei 2025 - 27 Mei 2026.

Garuda Muda
| Kamis, 17 April 2025 | 11:29 WIB

Garuda Muda

Hasil Tim Nasional U-17 di Piala Asia U-17 menjadi pembelajaraan untuk terus membenahi para talenta muda di ajang sepakbola nasioinal.

Grup Sinarmas (DSSA) Gelar Aksi Inbreng Aset di Perusahaan Pengelola MyRepublic
| Kamis, 17 April 2025 | 09:00 WIB

Grup Sinarmas (DSSA) Gelar Aksi Inbreng Aset di Perusahaan Pengelola MyRepublic

Agar bisa terus bersaing dengan ISP yang menawarkan tarif murah, MyRepublic akan menggunakan perangkat yang bisa menurunkan capex.

Profit 38,08% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Semakin Terbang (17 April 2025)
| Kamis, 17 April 2025 | 08:34 WIB

Profit 38,08% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Semakin Terbang (17 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 April 2025) 1 gram Rp 1.976.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 38,08% jika menjual hari ini.

Diversifikasi Usaha, Manajemen Indosat (ISAT) Mengklaim bisa Mengerek Pendapatan
| Kamis, 17 April 2025 | 08:24 WIB

Diversifikasi Usaha, Manajemen Indosat (ISAT) Mengklaim bisa Mengerek Pendapatan

Pendapatan Indosat (ISAT) di 2025 diperkirakan naik menjadi Rp 60,1 triliun dan laba bersih menjadi Rp 5,3 triliun. 

Kenaikan Royalti Minerba Bisa Goyahkan Minat Investasi, Pebisnis Minta Dialog Ulang
| Kamis, 17 April 2025 | 08:10 WIB

Kenaikan Royalti Minerba Bisa Goyahkan Minat Investasi, Pebisnis Minta Dialog Ulang

Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) akan mengusulkan dialog dengan pemerintah untuk membahas kembali kenaikan royalti.

Penjualan Metropolitan Land (MTLA) Terkerek Insentif Pajak
| Kamis, 17 April 2025 | 08:03 WIB

Penjualan Metropolitan Land (MTLA) Terkerek Insentif Pajak

MTLA mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 2,02 triliun di tahun 2024. Tumbuh 18,52% secara tahunan atau year on year (yoy). 

Arus Keluar Dana Asing Bikin Rentan IHSG
| Kamis, 17 April 2025 | 08:00 WIB

Arus Keluar Dana Asing Bikin Rentan IHSG

Di tengah keluarnya dana asing, institusi lokal diharapkan bisa menahan kejatuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Lapangan Kerja Baru Melalui Agroforestry
| Kamis, 17 April 2025 | 07:56 WIB

Lapangan Kerja Baru Melalui Agroforestry

Raja Juli mengungkapkan rencana identifikasi wilayah yang cocok untuk agroforestry, khususnya yang berada di kawasan tingkat kemiskinan tinggi

INDEKS BERITA

Terpopuler