KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen internal dan eksternal kompak menyokong penguatan rupiah. Kemarin, kurs spot rupiah naik tipis 0,06% ke Rp 14.032 per dollar AS. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga naik tipis 0,05% jadi Rp 14.051 per dollar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail Zaini mengatakan, penguatan rupiah disokong ekspektasi pelaku pasar soal penurunan suku bunga Federal Funds Rate (FFR) dan BI 7-day reverse repo rate (BI 7-DRR) bulan ini.
Baca Juga: Rupiah ditutup Rp 14.032 per dolar, menguat lima hari berturut-turut
Analis Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan, respons positif pasar pada hasil susunan kabinet Indonesia Maju juga menyokong penguatan rupiah. Data ekonomi AS yang belakangan ini dirilis cenderung melemah serta potensi tercapainya kesepakatan Brexit, membuat dollar AS melemah.
Namun, Faisyal memperkirakan suku bunga BI akan dipertahankan bulan ini. Kesepekatan Brexit juga belum final. Alhasil, Faisyal menganalisa kurs rupiah bisa tertekan dan bergerak di rentang Rp 13.960 per dollar AS-Rp 14.100 per dollar AS.
Sementara, Mikail optimistis rupiah menguat dan bergerak dengan kisaran Rp 13.900-Rp 14.000 per dollar AS.
Baca Juga: Reksadana pendapatan tetap racikan Danareksa ungguli benchmark