Prediksi Kurs Rupiah: Bergerak Sideways

Kamis, 05 Desember 2019 | 07:17 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Bergerak Sideways
[ILUSTRASI. Petugas mengitung uang rupiah di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (27/11/2019).]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi profit taking berhasil mengerek pergerakan mata uang Garuda, meski terbatas. Kemarin, kurs spot rupiah menguat tipis 0,07% ke Rp 14.105 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah Bank Indonesia naik tipis 0,03% menjadi Rp 14.125 per dollar AS.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, pelemahan rupiah yang terjadi sejak awal pekan menjadi kesempatan pelaku pasar melakukan profit taking. Hal ini akhirnya membuat mata uang Garuda berbalik arah dan menguat di hadapan the greenback.

Baca Juga: Miliaran rupiah uang bos Samsung nyangkut di Jiwasraya

Hari ini, Reny masih memperkirakan rupiah bergerak sideways. "Dari dalam negeri belum ada sentimen positif yang cukup signifikan mendorong penguatan rupiah lebih lanjut. Sedangkan dari eksternal ada data ekonomi AS yang bakal dirilis," kata dia, Rabu (4/12).

Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong bahkan menilai rupiah punya peluang kembali melemah seiring memanasnya hubungan dagang antara AS dan China. "Belum lagi jika data manufaktur dan tenaga kerja Negeri Paman Sam bagus, rupiah cenderung melemah di kisaran Rp 14.100-14.175 per dollar AS," ujar dia.

Sedangkan Reny memprediksi, rentang pergerakan rupiah hari ini antara Rp 14.102-Rp 14.143 per dollar AS.

Baca Juga: Rupiah melemah terdorong sentimen eksternal

 

Baca Juga: Rupiah melemah terdorong sentimen eksternal

 

Bagikan

Berita Terbaru

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah
| Jumat, 28 November 2025 | 07:30 WIB

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah

Saham emiten BUMN cenderung stagnan, bahkan terkoreksi dalam 1-2 tahun terakhir. Alhasil, saham emiten BUMN tak lagi jadi penopang laju IHSG​.

INDEKS BERITA

Terpopuler