Prediksi Kurs Rupiah: Dibayangi Tekanan Perang Dagang

Senin, 12 Agustus 2019 | 07:01 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Dibayangi Tekanan Perang Dagang
[ILUSTRASI. Kurs rupiah]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah di awal pekan ini (12/8) dibayangi tekanan.

Apalagi, kurs rupiah sudah rally menguat tiga hari terakhir dan ditutup naik 0,13% ke Rp 14.194 per dollar AS, Jumat lalu (9/8).

Analis Monex Investindo Faisyal melihat ada peluang rupiah menguat karena bargain hunting berlanjut.

Tetapi, Sabtu lalu, Presiden AS Donald Trump melarang perusahaan AS berbisnis dengan Huawei.

Padahal, sebelum ini kekhawatiran pelaku pasar soal perang dagang berkurang setelah China menegaskan tidak melakukan devaluasi yuan untuk membalas AS.

Sentimen ini membuat rupiah menguat pekan lalu.

Faisyal memperkirakan rupiah berpotensi turun awal pekan ini dan bergerak di kisaran Rp 14.090-Rp 14.270 per dollar AS.

"Pasar mengkhawatirkan ketegangan antara AS dan China," ujar dia.

Sedangkan Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri melihat ada peluang penguatan rupiah karena data-data ekonomi yang dirilis pekan ini kemungkinan positif.

Sebelumnya, data perdagangan China yang baru dirilis ternyata lebih baik dari ekspektasi pasar.

Proyeksi Reny, rupiah bergerak dalam rentang Rp 14.180-Rp 14.278 per dollar AS, Senin ini.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 04:20 WIB

Siasat Tigaraksa Satria (TGKA) Pulihkan Kinerja di 2026

TGKA mengupayakan sejumlah langkah efisiensi dan perbaikan proses kerja. Hal ini bertujuan agar laba bersih tahun 2025 tidak turun signifikan.

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

INDEKS BERITA

Terpopuler