Prediksi Kurs Rupiah: Efek Perundingan Perang Dagang

Senin, 18 November 2019 | 05:20 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Efek Perundingan Perang Dagang
[]
Reporter: Irene Sugiharti | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah masih berpeluang menguat pada perdagangan hari ini, Senin (18/11).

Optimisme pasar soal perang dagang menjadi pendukung penguatan kurs rupiah.

Analis Monex Investindo Futures Andian Wijaya berpendapat, penggerak rupiah masih berasal dari sentimen global terkait perang dagang.

Baca Juga: Xinhua: China dan AS lakukan pembicaraan dagang yang konstruktif di akhir pekan

Dari domestik, Ekonom Bank Mandiri Reny Eka Puteri melihat, pelaku pasar menanti keputusan Rapat Dewan Gubernur BI soal suku bunga acuan. "Jelang Rapat Dewan Gubernur, pasar akan melihat apakah akan ada keputusan menurunkan suku bunga acuan lagi atau tidak," kata Reny, Jumat (15/11).

Pasar juga masih mengawasi perkembangan perang dagang. China mengklaim, perundingan dagang dengan AS mulai menunjukkan hasil. Hal ini berpotensi menjadi sentimen positif. Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump membantah ada kesepakatan yang ditandatangani.

Baca Juga: Pembayaran Kupon MTN Sritex (SRIL) Ditunda, Ini yang Terjadi premium

Reny memprediksi, kurs rupiah akan kembali menguat dan bergerak di rentang Rp 14.030-Rp 14. 115 per dollar AS. Andian juga menilai rupiah masih akan menguat terbatas antara Rp 14.000-Rp 14.100 per dollar AS.

Jumat (15/11) lalu, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,08% jadi Rp 14.077 per dollar AS. Sedangkan berdasarkan kurs tengah BI, rupiah menguat 0,21% menjadi Rp 14.069 dibanding hari sebelumnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Kasus Pajak
| Kamis, 27 November 2025 | 07:05 WIB

Kasus Pajak

Jadi pekerjaan rumah pemerintah untuk terus meningkatkan kepatuhan pajak masyarakat ditengah marak kasus korupsi pajak.

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP
| Kamis, 27 November 2025 | 07:00 WIB

Mengukur Kerugian Akuisisi di Kasus ASDP

Kasus korupsi di ASDP yang melibatkan para mantan petinggi BUMN ini merupakan ujian integritas dan kualitas pengambilan keputusan.​

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Harga Saham DNAR Lompat Kodok, Begini Kata Direktur OK Bank Soal Upaya Mengerek Modal

Lonjakan harga saham PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) seiring rencana OJK mengubah aturan permodalan bank umum.

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda
| Kamis, 27 November 2025 | 06:57 WIB

Tekanan Jual Saham Mantan MSCI Mulai Mereda

Setelah aksi jual mulai reda, analis menilai terdapat peluang rebound di saham-saham yang keluar dari MSCI

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%
| Kamis, 27 November 2025 | 06:54 WIB

HAIS Membidik Pendapatan Tumbuh 5%

Emiten jasa angkut pelayaran ini optimistis, permintaan dari pelanggan dan utilitas armada masih cenderung stabil.

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)
| Kamis, 27 November 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terpengaruh Sentimen Eksternal pada Rabu (26/11)

Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot turun 0,04% secara harian ke Rp 16.664 per dolar AS. 

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal
| Kamis, 27 November 2025 | 06:20 WIB

Merger Batal, Bank MNC dan Bank Nobu Didorong Tambah Modal

Merger antara Bank Nobu dan Bank MNC yang sempat diharapkan jadi konsolidasi sukarela percontohan di Tanah Air resmi batal. ​

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Investor Institusi Domestik Mulai Melirik Investasi di Aset Digital

Indonesia berada di posisi ke-7 setelah India, Amerika Serikat, Pakistan, Vietnam, Brasil, dan Nigeria dalam adopsi kripto institusional. 

Transaksi Valas Naik Jelang Akhir Tahun
| Kamis, 27 November 2025 | 06:15 WIB

Transaksi Valas Naik Jelang Akhir Tahun

Transaksi valas jelang akhir tahun naik dipicu tingginya kebutuhan masyarakat untuk berlibur ke luar negeri serta permintaan dari pelaku usaha 

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah
| Kamis, 27 November 2025 | 06:05 WIB

Peta Persaingan Bank Digital Berpotensi Berubah

Wacana merger dua ekosistem besar seperti GOTO dan Grab menyisakan pertanyaan mengenai nasib bank digital di belakangnya.​

INDEKS BERITA

Terpopuler