KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih berada dalam tekanan.
Sentimen global masih memberikan dampak negatif bagi pergerakan kurs rupiah.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, kurs rupiah berpotensi tertekan hari ini.
Penyebabnya, yuan China saat ini berada dalam tren koreksi terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Di samping itu, angka indeks kepercayaan konsumen AS juga bakal mempengaruhi arah rupiah.
Konsensus analis memprediksi indeks kepercayaan konsumen AS turun ke 129,3 di Agustus, turun dari 135,7 di Juli.
Baca Juga: Wow, China Mematok Yuan di Level Terendah Sejak 2008
Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.200-Rp 14.300 per dollar AS.
Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menambahkan, aksi wait and see pelaku pasar juga mempengaruhi pasra.
Apalagi, Presiden AS Donald Trump menyatakan China sepakat kembali membicarakan lagi perundingan dagang.
Tapi pelaku pasar masih menunggu. “Sementara mereka menghindari aset-aset dari negara berkembang,” jelas dia.
Baca Juga: China: Belum mendengar ada kontak antara Tiongkok dan AS soal perang dagang
Kemarin, kurs spot rupiah turun 0,08% ke Rp 14.255 per dollar AS.
Kurs tengah rupiah BI menguat 0,18% menjadi Rp 14.235 per dollar AS.