Prediksi Kurs Rupiah: Masih Akan Tertekan Sentimen Global

Rabu, 28 Agustus 2019 | 05:50 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Masih Akan Tertekan Sentimen Global
[ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah]
Reporter: Dimas Andi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. JAKARTA. Nilai tukar rupiah masih berada dalam tekanan.

Sentimen global masih memberikan dampak negatif bagi pergerakan kurs rupiah.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat, kurs rupiah berpotensi tertekan hari ini.

Penyebabnya, yuan China saat ini berada dalam tren koreksi terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Di samping itu, angka indeks kepercayaan konsumen AS juga bakal mempengaruhi arah rupiah.

Konsensus analis memprediksi indeks kepercayaan konsumen AS turun ke 129,3 di Agustus, turun dari 135,7 di Juli.

Baca Juga: Wow, China Mematok Yuan di Level Terendah Sejak 2008

Josua memperkirakan rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.200-Rp 14.300 per dollar AS.

Analis Asia Trade Point Futures Deddy Yusuf Siregar menambahkan, aksi wait and see pelaku pasar juga mempengaruhi pasra.

Apalagi, Presiden AS Donald Trump menyatakan China sepakat kembali membicarakan lagi perundingan dagang.

Tapi pelaku pasar masih menunggu. “Sementara mereka menghindari aset-aset dari negara berkembang,” jelas dia.

Baca Juga: China: Belum mendengar ada kontak antara Tiongkok dan AS soal perang dagang

Kemarin, kurs spot rupiah turun 0,08% ke Rp 14.255 per dollar AS.

Kurs tengah rupiah BI menguat 0,18% menjadi Rp 14.235 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:11 WIB

Perbankan Perkuat Kapasitas dan Keamanan Sistem TI

Sejumlah bank memastikan layanan digital akan tetap andal dalam melayani nasabah selama momentum Nataru

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 11:09 WIB

SUPA Ngegas, Saham Bank Digital Lain Lemas

Kehadiran PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) di Bursa Efek Indonesia (BEI) berdampak berbeda bagi saham bank digital lainnya.​

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:09 WIB

Efek Program MBG ke Ekonomi Terbatas

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) belum optimal menggerakkan ekonomi dan menciptakan kerja setelah setahun, kata CSIS, Paramadina, dan CELIOS. 

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 08:07 WIB

Sistem Coretax Stabil, Siap untuk Menguji SPT 2026

Untuk memastikan ketahanan sistem, pemerintah secara rutin melakukan stress test.                          

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:48 WIB

Konsumsi Dijaga, Ekonomi Tetap Moderat

Langkah penundaan kenaikan pajak dan cukai bersifat jangka pendek untuk dorong konsumsi.                        

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:40 WIB

Pasar Kripto Lesu Bikin Trader Banting Setir, Cash is King dan Saham Jadi Pelarian

Data OJK menunjukkan transaksi kripto merosot, sementara nilai perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus meningkat.

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:30 WIB

Kaleb Solaiman, CFO Venteny Fortuna Memilih Saham dalam Berinvestasi

Bagi Kaleb Solaiman, Group CFO Venteny Fortuna Tbk, investasi adalah disiplin jangka panjang dan memerlukan riset mendalam

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:05 WIB

Mendorong Literasi Keuangan Kaum Ibu

Literasi keuangan dari kaum ibu termasuk juga perempuan lainnya bisa melindungi keluarga dari kejahatan finansial.​

Darurat Pengelolaan Sampah
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Darurat Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah tidak cuma tanggung jawab pusat lewat program PLTSa saja, pemerintah daerah juga wajib mengelola sampah dari hulu.

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet
| Sabtu, 20 Desember 2025 | 07:00 WIB

Abadi Lestari Indonesia (RLCO) Menadah Berkah dari Sarang Walet

Mengupas profil dan strategi bisnis PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) setelah mencatatkan saham di BEI 

INDEKS BERITA

Terpopuler