Prediksi Kurs Rupiah: Masih Bisa Melanjutkan Penguatan

Senin, 23 September 2019 | 05:22 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Masih Bisa Melanjutkan Penguatan
[ILUSTRASI. Kurs rupiah hari ini berpeluang menguat]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berpotensi melanjutkan penguatan awal pekan ini. Cuma, rentang pergerakan rupiah terbatas.

Pasalnya, belum ada data ekonomi yang bisa menggerakkan rupiah dengan signifikan, baik dari internal maupun eksternal.

Pelaku pasar masih merespons kebijakan The Federal Reserve dan Bank Indonesia (BI) yang sama-sama memangkas suku bunga acuan pekan lalu.

"Pasar masih merespons kebijakan tersebut," tandas Josua Pardede, Ekonom Bank Permata, akhir pekan lalu.

Direktur Garuda Berjangka Ibrahim menambahkan, kini pelaku pasar lebih bersikap wait and see sambil fokus pada rencana negosiasi dagang antara AS dan China. "Karena itu, rupiah masih ada harapan untuk menguat," lanjut dia.

Baca Juga: Proyeksi IHSG: Menunggu Kabar Baru AS-China

Ibrahim memperkirakan, kurs rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp 14.035–Rp 14.095 per dollar AS. Sedangkan Josua menghitung, rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 14.000–Rp 14.100 per dollar AS.

Jumat (20/9) lalu, kurs rupiah di pasar spot naik 0,04% menjadi Rp 14.055 per dollar Amerika Serikat (AS). Serupa, kurs tengah rupiah BI juga menanjak 0,10% ke Rp 14.085 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol
| Minggu, 23 November 2025 | 09:10 WIB

Jangan Gegabah Ikut-ikutan Ajakan Galbay Pinjol

Ajakan gagal bayar pinjol makin marak. Pahami risikonya agar tak ikut terjebak.                     

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda
| Minggu, 23 November 2025 | 09:00 WIB

Meski Valuasi Sudah Mulai Premium, Namun Dividen IPCC Masih Menggoda

Analis menilai penguatan harga PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) lebih banyak didorong momentum dan sentimen musiman.

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon
| Minggu, 23 November 2025 | 08:15 WIB

Risiko Belum Bottom, Hati-Hati Menadah Aset Kripto Diskon

Kapitalisasi pasar aset kripto global turun tajam, seiring Bitcoin cs ambles. Waktunya menadah kripto harga diskon?

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah
| Minggu, 23 November 2025 | 06:20 WIB

Ambisi Mencetak Ladang Angin Terganjal Banyak Masalah

Pengembangan pembangkit tenaga bayu masih jalan di tempat. Pemerintah siap mencetak lebih banyak lagi ladang angin. Tapi, masih banyak PR.

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap
| Minggu, 23 November 2025 | 06:15 WIB

Menyulap Proses Antrean dan Klaim Asuransi Jadi Sekejap

Perusahaan makin ke sini tidak hanya mencari asuransi kesehatan bagi karyawan, tetapi juga pengalaman layanan yang cepat dan efisien. 

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk
| Minggu, 23 November 2025 | 06:10 WIB

Cara Praktis Membaca Buku bagi yang Sibuk

Secara global, nilai pasar industri audiobook terus meningkat. Pengembang aplikasi lokal belum ada yang fokus menghadirkan platform buku audio. 

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak
| Minggu, 23 November 2025 | 06:05 WIB

Rakyat Tak Lagi Was-Was Molot Tambang Sumur Minyak

Aktivitas penambangan minyak rakyat kini punya payung hukum jelas. Masyarakat bisa mengelola sumur rakyat melalui koperasi, UMKM, serta BUMD.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal
| Minggu, 23 November 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Eksternal

Mengutip data Bloomberg, rupiah di pasar spot ditutup naik 0,12% secara harian ke Rp 16.716 per dolar AS pada Jumat (21/11)

INDEKS BERITA

Terpopuler