Prediksi Kurs Rupiah: Masih Terbebani Defisit Dagang

Selasa, 17 Desember 2019 | 06:03 WIB
Prediksi Kurs Rupiah: Masih Terbebani Defisit Dagang
[ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.]
Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data neraca perdagangan bulan November jadi pemberat rupiah. Kemarin, rupiah spot melemah 0,14% ke Rp 14.010 per dollar Amerika Serikat (AS).

Serupa, rupiah di kurs tengah Bank Indonesia juga turun 0,16% ke Rp 14.004 per dollar AS. Analis Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri menjelaskan, neraca perdagangan yang defisit US$ 1,33 miliar jadi faktor utama pelemahan rupiah.

Baca Juga: Negosiator AS puji kesepakatan dagang, sementara China memilih berhati-hati

"Ekspektasi pelaku pasar neraca perdagangan bisa surplus, ternyata defisit cukup dalam," kata dia. Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf menambahkan, penantian pasar terhadap penandatanganan kesepakatan dagang antara AS dan China juga membuat pelaku pasar wait and see. Hal ini bakal mempengaruhi rupiah hari ini.

Karena itu, Reny melihat rupiah berpeluang lanjutkan pelemahan. Terlebih di pekan ini ada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI. "Apalagi jelang akhir tahun permintaan dollar AS biasanya meningkat," lanjut dia.

Baca Juga: Airlangga sebut perbaikan defisit neraca dagang Indonesia butuh waktu

Reny pun menebak, rupiah hari ini berada dalam kisaran Rp 14.030-Rp 14.180 per dollar AS. Sementara Alwi memprediksi, mata uang Garuda di rentang Rp 13.980-Rp 14.035 per dollar AS.

Bagikan

Berita Terbaru

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam Jalur Transisi Profitabilitas
| Rabu, 30 Juli 2025 | 05:30 WIB

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam Jalur Transisi Profitabilitas

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengoptimalkan sejumlah inisiatif layanan untuk meningkatkan kinerja 

Kilang untuk Mengoplos Minyak Paman Sam
| Rabu, 30 Juli 2025 | 05:25 WIB

Kilang untuk Mengoplos Minyak Paman Sam

Pemerintah berencana untuk bangun 17 kilang minyak yang spesifikasinya sesuai dengan minyak mentah AS.

Dua Lembaga Menyigi Kasus Beras Oplosan
| Rabu, 30 Juli 2025 | 05:25 WIB

Dua Lembaga Menyigi Kasus Beras Oplosan

Kejagung mengusut dugaan korupsi, sementara Polri menyelisik kejahatan pangan di kasus beras oplosan.

Ekonom Kritis itu Telah Berpulang
| Rabu, 30 Juli 2025 | 05:20 WIB

Ekonom Kritis itu Telah Berpulang

Mengenang Kwik Kian Gie, mantan Menteri Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri (Ekuin) periode 1999-2000 yang telah berpulang. 

PPh Transaksi Kripto Naik per 1 Agustus
| Rabu, 30 Juli 2025 | 05:20 WIB

PPh Transaksi Kripto Naik per 1 Agustus

Kementerian Keuangan (Kemkeu) secara resmi mengerek tarif PPh final atas transaksi aset kripto menjadi 0,21% 

Ada Peluang Pasar Mobil Sedan Meski Mini
| Rabu, 30 Juli 2025 | 05:10 WIB

Ada Peluang Pasar Mobil Sedan Meski Mini

Pasar sedan belum sepenuhnya hilang dan tetap relevan, khususnya di kalangan masyarakat perkotaan yang mengutamakan kenyamanan berkendara.

Tunda Program Pemerintah yang Memboroskan Anggaran
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:59 WIB

Tunda Program Pemerintah yang Memboroskan Anggaran

Saatnya pemerintah memprioritaskan anggaran untuk program jangka pendek yang menciptakan lapangan pekerjaan dan mendongkrak daya beli masyarakat.

Dana Bansos Mengendap Mencapai Rp 2,1 Triliun
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:55 WIB

Dana Bansos Mengendap Mencapai Rp 2,1 Triliun

PPATK menilai dari temuan tersebut bahwa bntuan sosial (bansos) yang digelontorkan terindikasi tidak tepat sasaran

Penyelesaian Gagal Bayar Fintech Lending Masih Mandek
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:45 WIB

Penyelesaian Gagal Bayar Fintech Lending Masih Mandek

Keresahan masih dirasakan masyarakat terhadap penyelesaian masalah di sejumlah fintech lending yang memakan waktu lama. 

Siapkan Empat Jurus Mengejar Ambisi Ekonomi
| Rabu, 30 Juli 2025 | 04:30 WIB

Siapkan Empat Jurus Mengejar Ambisi Ekonomi

Ekonomi di kuartal II-2025 diperkirakan cuma naik 4,9%, tetapi target ekonomi naik 5,2% tak berubah 

INDEKS BERITA

Terpopuler