KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Respons China terhadap ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat kurs rupiah tersungkur.
Kemarin, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,49% menjadi Rp 14.255 per dollar AS.
Serupa, kurs rupiah di Bank Indonesia juga turun 0,20% ke Rp 14.231 per dollar AS.
Ekonom BCA David Sumual menjelaskan, koreksi rupiah terjadi setelah China melemahkan posisi yuan.
Senin (5/8), pasangan USD/CNY menguat 1,41% ke level 7,0385. Ini jadi posisi terendah yuan sejak Maret 2008.
Hal tersebut akhirnya menyeret pergerakan mata uang Asia lainnya termasuk rupiah.
Langkah yang dilakukan China ini merupakan retaliasi setelah Trump mengancam mengenakan bea masuk 10% pada produk China senilai US$ 300 miliar.
"Setelah perang dagang, nanti jadi perang mata uang," kata dia.
Analis Monex Investindo Futures Faiysal menambahkan, laporan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II tak sanggup menahan rupiah.
Sebab, pertumbuhan ekonomi di level 5,05% sudah sesuai target.
Dia pun memperkirakan, rupiah masih melemah dan bergerak dalam rentang Rp 14.200–Rp 14.340 per dollar AS.
Sedangkan David menebak, rupiah berada di kisaran Rp 14.220–Rp 14.320 per dollar AS.