KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang AS-China membuat kurs rupiah sulit menguat.
Data ekonomi dalam negeri juga tak akan signifikan dalam menggerakkan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).
Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, konflik antara AS dan China kembali panas usai Presiden AS Donald Trump menandatangani Undang Undang yang mendukung demonstrasi pro-demokrasi di Hong Kong.
Dari dalam negeri, data inflasi November tak akan berpengaruh banyak pada rupiah. "Pelaku pasar sudah priced in dengan sentimen dalam negeri," kata Enrico.
Baca Juga: Rupiah Tertekan Pilihan Sikap AS
Analis Valbury Asia Futures Lukman Leong menambahkan, rupiah akan melemah karena sentimen teknikal. Jumat (29/11), rupiah turun 0,11% ke Rp 14.108 per dollar AS. Rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia juga turun 0,02% ke Rp 14.102 per dollar AS.
Proyeksi Lukman, hari ini kurs rupiah bergerak antara 14.075-14.125 per dollar AS. Prediksi Enrico, kurs rupiah hari ini bergerak antara 14.080-14.150 per dollar AS.