KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen domestik membuat kurs rupiah berbalik menguat.
Kemarin, kurs rupiah di pasar spot berhasil menguat 0,15% menjadi Rp 14.238 per dollar Amerika Serikat (AS).
Kurs tengah rupiah versi Bank Indonesia menanjak tipis 0,06% jadi Rp 14.254 per dollar AS.
Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, penguatan mata uang Garuda terjadi karena intervensi yang dilakukan BI di pasar keuangan dalam negeri.
Selain itu posisi yield surat utang negara (SUN) masih atraktif dan menggiurkan bagi investor asing.
Asal tahu saja, kemarin yield SUN tenor acuan 10 tahun berada di level 7,344%.
"Tren yield US Treasury turun, sementara imbal hasil SUN domestik cukup atraktif sehingga bisa menguatkan rupiah," kata dia, Kamis (29/8).
Baca Juga: Yield US Treasury Bertenor 10 Tahun, Turun ke Level Terendah Sejak Medio 2016
Analis memperkirakan rupiah masih bisa menguat hari ini.
Josua memprediksi, mata uang Garuda akan bergerak di rentang Rp 14.190–Rp 14.285 per dollar AS.
Direktur Gasruda Berjangka Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp 14.230–Rp 14.290 per dollar AS.
Ibrahim menuturkan, keputusan pemerintah untuk terus memberikan informasi positif terkait ekonomi dalam negeri semakin membuat investor asing optimistis terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
Sentimen ini menyokong pergerakan nilai tukar rupiah.
Baca Juga: Proyeksi IHSG: Sinyal Menuju Akhir Koreksi
Selain itu, kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi di AS sedikit mereda.
Namun, rupiah mesti mewaspadai sentimen negatif dari Inggris setelah Ratu Elisabeth setuju membekukan parlemen sesuai saran Perdana Menteri Boris Johnson.