Premi Asuransi Umum Tumbuh 18,34%

Sabtu, 06 Juli 2019 | 08:29 WIB
Premi Asuransi Umum Tumbuh 18,34%
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis premi asuransi umum semakin bertumbuh. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, pendapatan premi asuransi umum sebesar Rp 32,85 triliun pada Mei 2019, tumbuh 18,34% secara year on year (yoy) dibanding dengan Mei 2018 sebesar Rp 27,76 triliun.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe, mengatakan, secara nominal, kontributor lini bisnis properti dan kendaraan masih akan mendominasi hingga akhir tahun.

Kendati demikian, Dody melihat ada tiga lini bisnis yang memiliki peluang sampai dengan akhir tahun ini. Pertama asuransi minyak dan gas (migas). Kenaikan harga minyak menyebabkan kegiatan migas berjalan, dan kebutuhan asuransi migas tinggi.

Kedua, bisnis asuransi kredit karena meningkatnya penyaluran kredit, terutama kredit usaha rakyat (KUR) dan kredit konsumtif. "Sepertinya ini bagian dari aktifitas menjelang pemilu kemarin," ujar Dody, Jumat (5/7).

Asuransi aneka juga masih memiliki prospek yang bagus. Namun, ia mengakui bahwa lini bisnis ini terdiri dari banyak produk asuransi yang tidak masuk dalam lini bisnis khusus. Kebanyakan adalah produk-produk asuransi ritel seperti asuransi perjalanan, household insurance, asuransi gadget, asuransi pertanian, dan sebagainya.

Penerapan layanan digital dalam proses penerimaan permintaan asuransi juga akan meningkatkan premi asuransi umum.

Kendaraan bermotor

Chief Executive Officer (CEO) PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) Julian Noor mengatakan, pendapatan premi hingga Mei 2019 sebesar Rp 1,1 triliun, naik 13% secara yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun masih ada peluang pertumbuhan premi di lini bisnis asuransi kendaraan bermotor. "Premi asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp 715 miliar tumbuh 10% yoy dan non kendaraan bermotor Rp 399 miliar atau tumbuh 17% yoy per Mei 2019," ujar Julian kepada KONTAN, Kamis (4/7).

Sebelumnya, Adira Insurance menargetkan dapat memacu bisnis premi hingga dobel digit dibandingkan dengan pencapaian tahun 2018 yang sebesar Rp 2,7 triliun.

Adapun Direktur Utama Asuransi Simas Insurtech Teguh Aria Djana menilai, asuransi perjalanan dan asuransi penjaminan pinjaman teknologi finansial (tekfin) memiliki peluang yang menarik hingga akhir tahun. "Kami optimistis karena tahun ini banyak kerjasama baru dengan online travel agent untuk asuransi perjalanan. Selain itu juga dari asuransi pinjaman tekfin," ujar Teguh, Jumat (5/7).

Hingga saat ini Simas Insurtech sudah menjamin pinjaman tekfin sebanyak Rp 5 miliar. Simas Insurtech hingga saat ini sudah menjamin lebih dari 10 tekfin peer to peer lending (P2P lending). Teguh mengaku pendapatan premi Simas Insurtech mencapai Rp 48 miliar per Juni 2019. Tumbuh lebih dari 100% yoy dibandingkan premi pada periode yang sama tahun lalu.

Bagikan

Berita Terbaru

BI Rate Turun 5 Kali Hingga September 2025 Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 17 September 2025 | 15:19 WIB

BI Rate Turun 5 Kali Hingga September 2025 Demi Menopang Pertumbuhan Ekonomi

BI memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (Bps) menjadi 4,75% pada RDG yang digelar pada 16-17 September 2025.

BUVA Bakal Rights Issue Buat Ekspansi, Happy Hapsoro Profit Taking Rp 100 Miliar
| Rabu, 17 September 2025 | 13:00 WIB

BUVA Bakal Rights Issue Buat Ekspansi, Happy Hapsoro Profit Taking Rp 100 Miliar

Dalam waktu dekat, BUVA akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed
| Rabu, 17 September 2025 | 07:51 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/9) Masih Menanti Keputusan BI dan The Fed

Investor menanti hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur BI mengenai suku bunga acuan. Harap-harap cemas ini berbarengan arah suku bunga The Fed.

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun
| Rabu, 17 September 2025 | 07:44 WIB

IPO Merdeka Gold (EMAS) Berpotensi Meraup Dana Rp 4,65 Triliun

PT Merdeka Gold Resources Tbk (EMAS) mematok harga initial public offering (IPO) di Rp 2.880 per saham.

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR
| Rabu, 17 September 2025 | 07:35 WIB

Emiten Properti Nantikan Dampak Penurunan Suku Bunga ke KPR

ruang penurunan suku bunga yang masih terbuka membawa angin segar untuk penjualan properti di sisa tahun ini dan tahun depan.

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal
| Rabu, 17 September 2025 | 07:22 WIB

TLKM Menghapus Posisi Wakil Direktur Utama dan Munculkan Direktur Legal

Selain perombakan direksi, rapat tersebut juga mengusulkan untuk menghapus satu posisi komisaris yang sebelumnya diisi Ismail

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000
| Rabu, 17 September 2025 | 07:07 WIB

FORE Menyuntik Modal Anak Usaha Senilai US$ 500.000

Transaksi penambahan modal tersebut bertujuan mempertahankan presentasi kepemilikan saham FORE di FIPL.

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif
| Rabu, 17 September 2025 | 07:01 WIB

Pengendali Utama SURI Gemar Akumulasi, Sahamnya Bergerak Fluktuatif

Sejak awal tahun hingga saat ini Hansen Jap, pengendali utama PT Maja Agung Latexindo Tbk (SURI) terpantau gencar melakukan akumulasi.

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?
| Rabu, 17 September 2025 | 06:46 WIB

Harga Saham Emiten Rokok Kompak Menguat, Ada Gosip Apa?

Adanya kebijakan dari Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, peluang penurunan tarif cukai hasil tembakau semakin terbuka. T

TPIA Raih Kredit Jumbo untuk Perkuat Integrasi Rantai Pasok
| Rabu, 17 September 2025 | 06:45 WIB

TPIA Raih Kredit Jumbo untuk Perkuat Integrasi Rantai Pasok

Dana hasil pinjaman untuk keperluan korporasi umum, termasuk proyek peremajaan aset Aster di Pulau Bukom dan Jurong

INDEKS BERITA

Terpopuler