Presdir SSIA Dapat Warisan Rp 27,37 Miliar Dalam Bentuk 34,65 Juta Saham

Jumat, 01 November 2019 | 14:48 WIB
Presdir SSIA Dapat Warisan Rp 27,37 Miliar Dalam Bentuk 34,65 Juta Saham
[ILUSTRASI. JAKARTA,19/07-JOHANNES SURIADJAJA. CEO PT. Surya Semesta Internusa Tbk Johannes Suriadjaja di Jakarta, Kamis (19/07). KONTAN/Fransiskus Simbolon/19/07/2018]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akhirnya, Johannes Suriadjaja memiliki saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), perusahaan yang ia pimpin sejak beberapa tahun terakhir.

Saham yang dimiliki Presiden Direktur PT Surya Semesta Internusa Tbk itu sekitar 34,65 juta saham.

Herman Gunadi, Sekretaris Perusahaan PT Surya Semesta Internusa Tbk dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Jumat (01/11), menyebut, sejak 17 Oktober 2019 Johannes Suriadjaja menjadi pemilik 0,74% saham SSIA.

Jika dihitung berdasarkan harga penutupan 17 Oktober 2019, nilai saham yang dimiliki Johannes Suriadjaja itu mencapai sekitar Rp 27,37 miliar.

Baca Juga: Per September, kontrak baru PT Surya Semesta Internusa (SSIA) capai Rp 1,8 triliun

Johannes Suriadjaja mendapatkan saham tersebut sebagai warisan, bukan lewat transaksi pembelian.

Benjamin Suriadjaja, mendiang ayah Johannes Suriadjaja memang tercatat sebagai pendiri SSIA. 

Benyamin merupakan adik William Suriadjaja, salah satu pendiri Grup Astra.

Johannes Suriadjaja sendiri bergabung di perusahaan keluarga itu setelah sebelumnya merintis karier di Amerika Serikat. 

Ia diminta membantu menyelamatkan bisnis keluarganya yang tengah mengalami krisis seiring kolapsnya Bank Summa milik Edward Suriadjaja.

Baca Juga: Johannes Suriadjaja, bos Surya Semesta yang meninggalkan karier demi bisnis keluarga

Bagikan

Berita Terbaru

Kongsi IBC, Antam dan CATL Atur Skema Pendanaan Sindikasi Luar Negeri dan Himbara
| Jumat, 15 November 2024 | 15:15 WIB

Kongsi IBC, Antam dan CATL Atur Skema Pendanaan Sindikasi Luar Negeri dan Himbara

Nilai investasi ekosistem baterai EV di proyek patungan IBC, Antam dan anak usaha CATL mencapai kurang lebih US$ 6 miliar.

Aral Melintang Gerus Komposisi China di Smelter Nikel Indonesia Demi Tembus Pasar AS
| Jumat, 15 November 2024 | 14:30 WIB

Aral Melintang Gerus Komposisi China di Smelter Nikel Indonesia Demi Tembus Pasar AS

Meski mendapat halangan dari Amerika Serikat, China dan Indonesia akan tetap mendominasi pasokan nikel dunia.

Pasar Obligasi Asia Bakal Tumbuh Subur, Indonesia Jadi Salah Satu Pendorong
| Jumat, 15 November 2024 | 10:40 WIB

Pasar Obligasi Asia Bakal Tumbuh Subur, Indonesia Jadi Salah Satu Pendorong

China, Indonesia, India, dan Filipina diprediksi akan terus memimpin pertumbuhan pasar obligasi di Asia.​

Saham Lapis Dua Mulai Merana
| Jumat, 15 November 2024 | 09:02 WIB

Saham Lapis Dua Mulai Merana

Setelah sempat menguat di tengah pelemahan saham-saham big cap, kini saham-saham lapis kedua juga mulai kehilangan tenaga.

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia
| Jumat, 15 November 2024 | 08:49 WIB

Harga Emas Turun tapi Stok Logam Mulia Antam Belum Tersedia

Tidak tersedianya stok emas batangan Antam bisa terjadi karena masalah logistik ataupun permintaan. 

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing
| Jumat, 15 November 2024 | 08:48 WIB

Saham Big Cap Mulai Minim Sokongan Asing

Beberapa saham berada di daftar top 10 market cap bursa, tidak  masuk dalam portofolio hedge fund asing

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed
| Jumat, 15 November 2024 | 08:42 WIB

Incar Dana Rp 2 Triliun dari Obligasi, Tower Bersama Catat Oversubscribed

Rasio lancar TBIG per September 2024 berada di angka 0,2x, turun dari periode sama tahun sebelumya yang sebesar 0,3x. 

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok
| Jumat, 15 November 2024 | 07:55 WIB

Daya Beli Anjlok, Kinerja Industri Ritel Keok

Pelemahan industri ritel disebabkan oleh beberapa faktor ekonomi, termasuk tren deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut.

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024
| Jumat, 15 November 2024 | 07:29 WIB

Pemerintah Menindak Penyelundupan Barang Senilai Rp 6,1 Triliun di Sepanjang 2024

Pemerintahan Prabowo Subianto membentuk Desk Pencegahan dan Pemberantasan Penyelundupan di bawah koordinasi Kemenko Bidang Politik dan Keamanan.

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao
| Jumat, 15 November 2024 | 07:20 WIB

Dilema Industri di Tengah Lonjakan Harga Kakao

Produsen makanan dan minuman fokus melakukan efisiensi dan pengetatan biaya operasional untuk mengantisipasi efek kenaikan harga kakao.

INDEKS BERITA

Terpopuler