Privatisasi, Politik, Danantara, dan Harga Sebuah Kohesi

Jumat, 31 Oktober 2025 | 05:53 WIB
Privatisasi, Politik, Danantara, dan Harga Sebuah Kohesi
[ILUSTRASI. Gedung Wisma Danantara Indonesia di Jakarta, Selasa (8/7/2025). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A]
Mohamad Ikhsan | Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saat Rizal Mallarangeng sedang menulis disertasinya, ia bertanya kepada Profesor Mohammad Sadli -- salah satu teknokrat utama di masa Orde Baru, mengapa para ekonom Soeharto mendorong privatisasi, tetapi tak pernah benar-benar melaksanakannya? Jawaban Sadli sangat sederhana, "Kami tahu BUMN itu tidak efisien. Tapi kalau dijual, yang mampu membeli pasti orang Tionghoa Indonesia. Itu bisa menimbulkan kecemburuan di kalangan pribumi. Kita mungkin mendapat efisiensi, tapi kehilangan kohesi sosial."

Pernyataan singkat itu menggambarkan dilema paling mendasar dalam pembangunan ekonomi Indonesia: bagaimana melakukan modernisasi tanpa merusak keseimbangan sosial. Sadli dan rekan-rekannya sadar banyak BUMN yang tidak efisien, namun mereka juga tahu bahwa BUMN menjadi semacam sekolah bagi manajer-manajer pribumi -- tempat belajar mengelola perusahaan besar ketika sektor swasta modern masih didominasi oleh kelompok tertentu. Menjual BUMN secara terbuka di tahun 1980-an, ketika akumulasi modal masih terkonsentrasi pada segelintir pihak, akan menimbulkan persepsi ketimpangan dan memperdalam jurang etnis-ekonomi. Karena itu, para teknokrat memilih jalan bertahap: korporatisasi, komersialisasi dan privatisasi terbatas. Pilihan itu aman secara politik, namun berbiaya pada sisi dinamika ekonomi.

Baca Juga: Diwarnai Sentimen Profit Taking di Akhir Pekan, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Petani Tembakau Terbelit Masalah Kronis

Pada musim panen tahun ini, kompetisi pembelian dari industri semakin berkurang, akibatnya harga pun cenderung turun.

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:34 WIB

Prospek Emiten Barang Konsumen FMCG Masih Menarik

Kkinerja keuangan emiten konsumer cukup baik karena penurunan input cost seiring dengan melandainya harga sejumlah bahan baku

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Terkena Imbas Pemangkasan Bunga The Fed

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS usai The Federal Rerserve (The Fed) pangkas suku bunga.

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:27 WIB

Window Dressing Datang Malu-Malu di Tahun Ini

 Meskipun ada peluang, nampaknya para fund manager tak akan agresif melakukan window dressing di tahun ini.

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:23 WIB

Geliat Ekonomi dari Legalnya Sumur Minyak Rakyat

Legalisasi berpotensi menciptakan efek berantai bagi ekonomi lokal, mulai dari jasa pengeboran, transportasi hingga tumbuhnya UMKM

Lahan 1 Juta Hektare Menyokong Kebijakan Bioetanol
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:19 WIB

Lahan 1 Juta Hektare Menyokong Kebijakan Bioetanol

ATR/BPN erus berupaya mencari dan memetakan lahan potensial lainnya untuk menambah ketersediaan hingga 1 juta ha.

Biaya Haji Menurun, Layanan Harus Terjaga
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:16 WIB

Biaya Haji Menurun, Layanan Harus Terjaga

BPKH menegaskan kesiapannya menyalurkan porsi nilai manfaat (subsidi) untuk melengkapi biaya yang dibayarkan langsung oleh jemaah (Bipih).

Sentimen Global Masih Mendukung Tren Bullish Harga Emas
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Sentimen Global Masih Mendukung Tren Bullish Harga Emas

Setelah melemah empat hari berturut-turut, harga emas spot kembali naik pada perdagangan Kamis (30/10).

Pembengkakan Biaya Pintu Masuk Menyigi Korupsi
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:14 WIB

Pembengkakan Biaya Pintu Masuk Menyigi Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi diminta responsif mengusut kasus dugaan korupsi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

PGN Memperluas Jaringan Gas Rumah Tangga
| Jumat, 31 Oktober 2025 | 06:10 WIB

PGN Memperluas Jaringan Gas Rumah Tangga

Wisma Atlet memang telah dilengkapi fasilitas untuk  para calon penghuni, termasuk Jargas yang dibangun PGN

INDEKS BERITA

Terpopuler