Produsen Ponsel Ini Menggandeng Great Wall untuk Memproduksi Mobil Listrik

Jumat, 26 Maret 2021 | 16:56 WIB
Produsen Ponsel Ini Menggandeng Great Wall untuk Memproduksi Mobil Listrik
[ILUSTRASI. Booth Xiaomi di pameran disain industri di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 3 Desember 2017. REUTERS/Stringer.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - HONG KONG/BEIJING. Xiaomi Corp. menambah panjang daftar perusahaan teknologi yang terjun ke perlombaan mobil pintar. Produsen ponsel asal China itu berencana membuat kendaraan listrik (EV) dengan menggunakan pabrik milik Great Wall Motor Co Ltd, kata tiga orang yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah tersebut.

Harga saham perusahaan teknologi itu naik lebih dari 9% dalam perdagangan Jumat, setelah Reuters memberitakan rencana tersebut. Saham Great Wall yang diperdagangkan di bursa Hong Kong menguat lebih dari 15% dan saham yang dicatatkan di Shanghai naik menyentuh batas harian maksimum, yaitu 10%.

Xiaomi, salah satu pembuat smartphone terbesar di dunia, sedang dalam pembicaraan dengan Great Wall, untuk menggunakan salah satu pabriknya di China untuk membuat mobil listrik dengan mereknya sendiri, kata dua orang, yang menolak untuk diidentifikasi karena informasinya tidak untuk publik.

Baca Juga: Hyundai incar penjualan mobil listrik mencapai 1.000 unit di Indonesia

Xiaomi akan mengarahkan kendaraan listriknya ke pasar massal, sejalan dengan posisi pemasaran produk elektroniknya, kata kedua orang itu.

Great Wall, yang belum pernah menawarkan layanan manufaktur ke perusahaan lain, akan memberikan konsultasi teknik untuk mempercepat proyek tersebut, demikian penuturan seorang sumber.

Kedua perusahaan berencana untuk mengumumkan kemitraan secepatnya minggu depan, kata orang lain.

Xiaomi dan Great Wall menolak berkomentar.

Baca Juga: Perluasan relaksasi PPnBM mobil di atas 1.500 cc dinilai salah sasaran

Rencana tersebut muncul di saat Xiaomi berupaya mendiversifikasi pendapatannya dari bisnis smartphone, yang menyumbang sebagian besar pendapatannya tetapi membawa margin keuntungan yang sangat tipis. Perusahaan itu, Rabu, mengumumkan kenaikan biaya dari kekurangan chip global dan melaporkan pendapatan kuartalan di bawah perkiraan pasar.

Langkah ini juga dilakukan dengan latar belakang para pembuat mobil dan perusahaan teknologi bekerja sama lebih dekat untuk mengembangkan kendaraan yang lebih cerdas dengan teknologi seperti kabin pintar dan mengemudi otonom.

Penyedia mesin pencari, China Baidu Inc., Januari, menyatakan rencana membuat EV dengan menggunakan pabrik mobil milik Geely, yang mengincar layanan konsultasi teknik dan pembuatan kontrak.

Reuters juga telah melaporkan ambisi otomotif masing-masing Apple Inc dan Huawei Technologies Co Ltd.

Pendiri dan kepala eksekutif Xiaomi, Lei Jun, percaya keahlian Great Wall dalam pembuatan perangkat keras akan membantu mempercepat desain dan produksi mobil listrik, kata salah satu orang.

Baca Juga: Siap lawan dominasi Apple, mobil listrik Xiaomi bakal segera diproduksi

“Xiaomi ingin mencari pabrikan mobil yang matang untuk menyediakan infrastruktur model, memungkinkan keuntungannya sendiri dalam teknologi internet seluler,” kata Alan Kang, analis senior di LMC Automotive.

“Keunggulan Xiaomi dalam sistem operasi dan perabotan rumah juga membawa banyak imajinasi untuk kerja sama semacam itu di masa depan.”

Di samping smartphone, Xiaomi membuat lusinan perangkat yang terhubung ke internet termasuk skuter, pembersih udara, dan penanak nasi.

Baca Juga: Selama Pandemi, Penjualan Mobil Listrik Malah Tumbuh Tinggi

Perusahaan berencana untuk meluncurkan EV pertamanya sekitar tahun 2023, kata salah satu orang. Ini akan memungkinkan mobilnya terhubung dengan perangkat lain dalam ekosistem produknya, kata orang-orang.

Great Wall yang berbasis di Baoding, merupakan produsen truk pickup terbesar di China. Selain meluncurkan merek mandiri untuk kendaraan listrik dan pintar, Great Wall juga membangun pabrik mobil listrik di Tiongkok dengan BMW AG Jerman.

Produsen mobil itu menjual 1,11 juta kendaraan tahun lalu dibantu oleh popularitas model seperti truk pikap seri-P dan mobil listrik Ora. Great Wall sedang membangun pabrik pertamanya di Thailand.

Selanjutnya: Indef: Pasar mobil tetap tumbuh tanpa perluasan relaksasi PPnBM

 

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 28,4% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Rendah (29 Mei 2025)
| Kamis, 29 Mei 2025 | 08:58 WIB

Profit 28,4% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Kian Rendah (29 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (29 Mei 2025) 1.874.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,4% jika menjual hari ini.

Kiat Agar Para Pensiunan Bisa Hidup dengan Tenang
| Kamis, 29 Mei 2025 | 08:09 WIB

Kiat Agar Para Pensiunan Bisa Hidup dengan Tenang

Perang dagang antara AS dan China masih simpang siur, sehingga penempatan dana pada instrumen saham kemungkinan bakal diturunkan lagi.

Akankah Rupiah Menguat ke Rp 16.000? Ini Prediksi Kiwoom Sekuritas Indonesia
| Kamis, 29 Mei 2025 | 07:28 WIB

Akankah Rupiah Menguat ke Rp 16.000? Ini Prediksi Kiwoom Sekuritas Indonesia

Lewat Monthly Market Outlook-nya, Kiwoom Sekuritas Indonesia memprediksi rupiah masih berpeluang menguat ke kisaran Rp 16.100–Rp 16.000.

Entitas Usaha PTBA ini Pernah Ungkap Mau IPO, Begini Bisnis dan Targetnya di 2025
| Kamis, 29 Mei 2025 | 06:00 WIB

Entitas Usaha PTBA ini Pernah Ungkap Mau IPO, Begini Bisnis dan Targetnya di 2025

Rencana IPO Satria Bahana Sarana merupakan bagian dari strategi jangka panjang PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

IHSG Turun 0,53% di Pekan Terakhir Tapi Menguat 6,04% Sepanjang Bulan Mei
| Kamis, 29 Mei 2025 | 05:00 WIB

IHSG Turun 0,53% di Pekan Terakhir Tapi Menguat 6,04% Sepanjang Bulan Mei

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.175,82 pada perdagangan terakhir Mei, Rabu (28/5). 

Stimulus Ekonomi dan Tantangan Kinerja BUMN
| Kamis, 29 Mei 2025 | 04:00 WIB

Stimulus Ekonomi dan Tantangan Kinerja BUMN

Pemerintah berencana memberikan berbagai stimulus ekonomi melalui enam paket guna menjaga daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi domestik.

Menahan Laju Deindustrialisasi
| Rabu, 28 Mei 2025 | 14:55 WIB

Menahan Laju Deindustrialisasi

Hal krusial yang harus diperhatikan pemerintah adalah kepastian hukum dalam kegiatan investasi bagi investor domestik maupun asing.

Konsumsi atau Kerja?
| Rabu, 28 Mei 2025 | 14:38 WIB

Konsumsi atau Kerja?

Sekarang ini dalam beberapa bulan terakhir, konsumsi domestik kita di bawah 55% produk domestik bruto. 

Pemotongan Suku Bunga BI dan Pelepasan Siloam Jadi Sentimen Positif Lippo Karawaci
| Rabu, 28 Mei 2025 | 12:00 WIB

Pemotongan Suku Bunga BI dan Pelepasan Siloam Jadi Sentimen Positif Lippo Karawaci

Kuartal I 2024, Lippo Karawaci (LPKR) mencatat kerugian Rp 179 miliar, dengan pendapatan turun 5,84% year on year menjadi Rp 2,06 triliun.

Gadang Banyak Ekspansi Bisnis, Pendapatan INET Diprediksi Bisa Naik 30 Kali Lipat
| Rabu, 28 Mei 2025 | 11:00 WIB

Gadang Banyak Ekspansi Bisnis, Pendapatan INET Diprediksi Bisa Naik 30 Kali Lipat

Sinergi Inti Andalan Prima (INET) melalui anak usahanya, PT Pusat Fiber Indonesia telah menjalin kerja sama dengan PT Jejaring Mitra Persada.

INDEKS BERITA

Terpopuler