Selama Pandemi, Penjualan Mobil Listrik Malah Tumbuh Tinggi

Selasa, 23 Maret 2021 | 19:21 WIB
Selama Pandemi, Penjualan Mobil Listrik Malah Tumbuh Tinggi
[ILUSTRASI. Infografik: Penjualan mobil listrik global ]
Reporter: Thomas Hadiwinata | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia menyiapkan serangkaian kebijakan untuk memperbesar pasar mobil listrik di dalam negeri. Dalam rapat dengar pendapat dengan DPR, pertengahan bulan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, pasar mobil listrik di Indonesia masih berada di tahap awal karena banyak faktor pendukung yang belum sempurna, seperti ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang terbatas dan skema perpajakan.

Agar pasar mobil listrik kian berkembang, pemerintah pun berniat memperbaiki berbagai kendala yang ada. Termasuk, menyediakan insentif pajak. Bentuk insentif yang disiapkan seperti membebaskan Pajak Penjualan Barang Mewah untuk mobil listrik yang berjenis battery electric vehicle (BEV). Istilah ini merujuk ke kendaraan dengan mesin yang sepenuhnya digerakan oleh listrik.

Baca Juga: Tarif PPnBM mobil listrik 0% untuk dongkrak investasi mobil listrik

Niat Pemerintah Indonesia itu sejalan dengan kecenderungan yang terjadi di dunia, tahun lalu. Penjualan mobil listrik, baik yang berjenis BEV maupun PHEV atau plug-in hybrid electric vehicle (PHEV). Terakhir adalah istilah yang merujuk ke kendaraan yang bisa digerakan oleh listrik, maupun mesin dengan bahan bakar.

Mengutip situs ev-volumes.com, penjualan mobil listrik melesat sepanjang tahun lalu. Situs itu memprediksi volume penjualan mobil listrik di tahun lalu mencapai 3,24 juta unit, lebih tinggi daripada realisasi di tahun sebelumnya, yaitu 2,26 juta unit. 

Baca Juga: RI perlu menggandeng investor untuk mendorong sektor teknologi dan inovasi

Banyak faktor yang menyebabkan penjualan mobil listrik di tahun lalu melaju kencang. Yang bisa disebut pertama adalah upaya banyak negara maju untuk memenuhi kewajiban memenuhi pemangkasan emisi CO2. Agar target penurunan emisi tercapai, negara-negara itu memberikan insentif bagi penjualan mobil listrik. Tak cuma itu, mereka juga mempercepat pembangunan infrastruktur, seperti stasiun pengisian listrik.

Keberadaan insentif tentu menggoda konsumen untuk beralih ke mobil listrik. Apalagi, banyak produsen yang menghadirkan model-model baru yang lebih menarik. Produsen mobil juga gencar mempromosikan mobil listrik masing-masing.

Eropa menjadi kawasan dunia yang mencatat pertumbuhan pasar mobil listrik tertinggi di tahun lalu. Bahkan, volume penjualan mobil listrik di Eropa selama 2020 telah melampaui penjualan di China, yang sebelumnya tercatat sebagai pasar mobil listrik terbesar di dunia. 

Selanjutnya: Sri Mulyani: Diskon PPnBM untuk mobil 1.500-2.500 cc bisa berlaku April

 

Bagikan

Berita Terbaru

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 20:28 WIB

Investor Asing Tertarik Masuk, Harga Saham DADA Naik di Tengah Aksi Jual Pengendali

Sejak April hingga pertengahan Agustus 2025, PT Karya Permata Inovasi Indonesia terus-menerus menjual saham DADA.

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 19:58 WIB

PIK 2 Bakal Private Placement Rp 300 Miliar, Harga Saham PANI Malah Terkoreksi

Marketing sales PANI bakal turun 42% YoY menjadi Rp 3,5 triliun akibat siklus perlambatan di pasar properti.

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 12:24 WIB

Danantara Dikabarkan bakal Menerbitkan Patriot Bond Senilai Rp 50 Triliun

Kabar mengenai Patriot Bond Danantara pertama kali terungkap lewat akun instagram pribadi Tantowi Yahya (@tantowiyahyaofficial) tanggal 23 Agustus

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:47 WIB

Membedah Katalis yang bisa Mendongkrak Kinerja Keuangan & Saham Vale Indonesia (INCO)

Penjualan nikel saprolit akan memberikan tambahan pendapatan potensial sekitar US$ 56 juta di paruh kedua 2025.

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 10:41 WIB

Memantau Geliat Industri Bank Kustodian di Tahun 2025

Industri bank kustodian di Indonesia dapat belajar dari negara yang lebih maju seperti India dan Vietnam. 

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:43 WIB

Saham TLKM Tetap di Atas 3.000 di Tengah Jual-Beli oleh JP Morgan & Credit Agricole

Berdasar rata-rata target harga berdasarkan konsensus analis, potensi kenaikan harga saham TLKM sudah terbatas.

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 08:12 WIB

Valuasi Harga Saham HEAL Kian Premium Sejak Masuknya Grup Djarum, Masih Layak Beli?

Masuknya Grup Djarum membuka peluang bagi RS Hermina (HEAL) untuk menggarap ratusan ribu karyawan yang berada di bawah konglomerasi tersebut.

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:54 WIB

Anggaran BA BUN Bengkak, Rawan Jadi Pos Gelap

Anggaran tahun depan dipatok Rp 525 triliun, naik signifikan 46,65% dibanding 2025 yang sebesar Rp 358 triliun.

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:42 WIB

Harga Saham EMTK Mengangkasa, Vanguard Group tak Mau Ketinggalan Kesempatan Jualan

Sepanjang Agustus 2025 berjalan, investor asing institusi lebih banyak menjual saham EMTK ketimbang akumulasi.

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan
| Selasa, 26 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Belanja Perpajakan Tak Ungkit Industri Pengolahan

Meski belanja perpajakan digelontorkan, kinerja industri pengolahan justru semakin menunjukkan tanda-tanda kelesuan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler