Produsen Semen Menaggung Biaya Produksi Tinggi

Senin, 08 Juli 2019 | 06:21 WIB
Produsen Semen Menaggung Biaya Produksi Tinggi
[]
Reporter: Agung Hidayat, Eldo Christoffel Rafael | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan harga batubara tidak serta-merta menjadi katalis positif bagi pelaku industri semen. Pasalnya, harga beli batubara mereka bisa jadi berbeda dengan harga batubara acuan di pasar global.

Mengintip data Bloomberg, harga kontrak batubara untuk pengiriman Oktober 2019 di pasar ICE Future Newcastle pada Jumat (5/7) sebesar US$ 78,30 per metrik ton. Harga itu menyusut 18,35% year to date (ytd) atau sejak akhir tahun lalu yang tercatat US$ 95,90 per metrik ton.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk berharap bisa menikmati tren penurunan harga tersebut. "Akan tetapi penurunan harga batubara itu terjadi di pasar dunia, sedangkan di dalam negeri belum terjadi penurunan yang berarti," kata Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) saat dihubungi KONTAN, Minggu (7/7).

Kalau harga beli batubara turun, Indocement akan menikmati pengurangan biaya produksi yang lumayan. Maklumlah, hampir 40% biaya produksi semen berasal dari bahan bakar batubara. Namun INTP tak menjelaskan berapa harga beli batubara mereka.

Cerita PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tidak jauh berbeda. Perusahaan semen pelat merah tersebut mengaku permintaan semen di semester I 2019 melambat. Mereka kemudian memanfaatkan kondisi sepi produksi tersebut untuk merawat mesin.

Proyek infrastruktur

Sambil jalan, Semen Indonesia menata sinergi bisnis dengan anak usaha baru, yakni PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB). "Jadi semester II ini kami telah siap memenuhi kebutuhan konsumen dalam penyediaan produk dan layanan," kata Sigit Wahono, General Manager of Corporate Communications PT Semen Indonesia (Persero) Tbk kepada KONTAN, Minggu (7/7).

Salah satu sinergi dalam bentuk pembelian batubara bersama. Lewat strategi itu, tahun 2019 Solusi Bangun Indonesia mengincar kinerja keuangan impas alias tidak untung dan tidak rugi.

Meskipun pasar semen belum terasa gereget dan menggigit, para produsen tetap mencanangkan target pertumbuhan penjualan. Mereka melihat, proyek infrastruktur pemerintah bisa mendongkrak konsumsi semen pada semester kedua. Agung Wiharto, Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk menambahkan, kondisi cuaca juga lebih kondusif ketimbang semester I.

PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) juga bergantung pada efek domino proyek infrastruktur. "Pertumbuhan untuk semen curah misalnya memang didukung oleh pembangunan infrastruktur terutama proyek jalan tol," tutur Jobi Triananda Hasjim, Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk (Persero) Tbk.

Semen Baturaja juga berupaya menekan harga pokok penjualan (HPP) semen. Salah satunya dengan memanfaatkan batubara 4.500 kilokalori per kilogram (kkal/kg)–5.500 kkal/kg atau kalori rendah dalam produksi. Harga batubara itu lebih murah ketimbang kalori tinggi.

Adapun Indocement memacu penjualan segmen ritel dan proyek. Melalui merek Semen Rajawali, perusahaan tersebut ingin meningkatkan kesadaran merek. Targetnya adalah mencatatkan pertumbuhan penjualan 5%–6%. Penjualan bersih mereka di sepanjang tahun lalu mencapai Rp 15,19 triliun.

Bagikan

Berita Terbaru

Ada Transaksi Jumbo di Emiten Milik Anthoni Salim (DNET),  Nilainya Rp 605,15 Miliar
| Rabu, 27 November 2024 | 13:04 WIB

Ada Transaksi Jumbo di Emiten Milik Anthoni Salim (DNET), Nilainya Rp 605,15 Miliar

Anthoni Salim secara langsung menguasai 25,30 persen saham PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET).

Membedah Transformasi TOBA & Ambisi Jadi Perusahaan Pengelolaan Limbah Skala Regional
| Rabu, 27 November 2024 | 09:46 WIB

Membedah Transformasi TOBA & Ambisi Jadi Perusahaan Pengelolaan Limbah Skala Regional

Bisnis hijau, termasuk pengelolaan limbah diproyeksikan bakal menyumbang hingga sepertiga dari pendapatan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

LRT Jakarta Bakal Merilis Aplikasi Khusus Penumpang
| Rabu, 27 November 2024 | 08:45 WIB

LRT Jakarta Bakal Merilis Aplikasi Khusus Penumpang

PT LRT Jakarta akan meluncurkan LRTJ Apps-LarataPay pada 1 Desember 2024 mendatang untuk kemudahan penumpang membeli tiket.

Menilik Potensi Pasar Bank Bullion di Indonesia
| Rabu, 27 November 2024 | 08:41 WIB

Menilik Potensi Pasar Bank Bullion di Indonesia

Bank Bullion atau bank emas akan segera hadir di Indonesia menyusul dengan terbitnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun 2024

Pertumbuhan Simpanan Kelas Menengah Bawah di Bank Meningkat
| Rabu, 27 November 2024 | 08:32 WIB

Pertumbuhan Simpanan Kelas Menengah Bawah di Bank Meningkat

Nominal simpanan di bawah Rp 100 juta tumbuh 5,9% secara tahunan per Oktober 2024, meningkat dari September yang tumbuh 5,3%

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Menggenjot Ekspor ke Malaysia
| Rabu, 27 November 2024 | 08:30 WIB

Mark Dynamics Indonesia (MARK) Menggenjot Ekspor ke Malaysia

MARK Optimistis dengan prospek kinerja hingga akhir tahun 20244 karena permintaan cetakan sarung tangan di pasar global, terutama di Malaysia.

Kualitas Aset Perbankan Syariah Terjaga Baik
| Rabu, 27 November 2024 | 08:25 WIB

Kualitas Aset Perbankan Syariah Terjaga Baik

Rasio pembiayaan bermasalah atau  non performing financing (NPF) Bank Umum Syariah (BUS) per September 2024 ada di level 2,14%

Tenggak Waktu Pemenuhan Modal Inti Minimum BPR Tinggal Sebulan
| Rabu, 27 November 2024 | 08:19 WIB

Tenggak Waktu Pemenuhan Modal Inti Minimum BPR Tinggal Sebulan

Per September 2024, jumlah BPR di Indonesia masih cukup banyak menurut data OJK. Totalnya mencapai 1.377 bank

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Memacu Penjualan Batubara
| Rabu, 27 November 2024 | 08:05 WIB

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Memacu Penjualan Batubara

ITMG menargetkan volume penjualan batubara tahun ini bisa mencapai 24,5 juta ton atau atau meningkat dibandingkan tahun lalu 20,9 juta ton.

Orang Dalam Ramai Memborong Saham
| Rabu, 27 November 2024 | 07:55 WIB

Orang Dalam Ramai Memborong Saham

Tekanan di pasar modal belakangan ini jadi momentum bagi manajemen perusahaan untuk mengakumulasi saham emiten

INDEKS BERITA

Terpopuler