Program JKN Membuat Bisnis Rumahsakit Makin Menggiurkan

Jumat, 26 Juli 2019 | 04:45 WIB
Program JKN Membuat Bisnis Rumahsakit Makin Menggiurkan
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis rumahsakit masih menggiurkan. Karena itu, sejumlah emiten yang bergerak di bisnis rumasakit giat menggelar ekspansi di tahun ini.

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) akan mengakuisisi dua rumahsakit, yakni RS Bina Husada di Cibinong dan RS Mutiara Hati di Subang.

Investor Relation MIKA Aditya Widjaja mengatakan, total investasi untuk akuisisi dua rumahsakit tersebut mencapai Rp 270 miliar.

Menurut MIKA, program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dikelola Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menjanjikan, sehingga MIKA merasa perlu ekspansi. Apalagi, banyak rumahsakit yang dijual dengan valuasi menarik.

Baca Juga: BPJS Kesehatan memberikan perlindungan terhadap penyakit bawaan HIV/AIDS

Aditya menyebut, akuisisi ini tidak hanya untuk menyasar pasar BPJS. RS Mutiara Hati yang diakuisisi MIKA belum terdaftar BPJS. MIKA mengakuisisi rumahsakit tersebut karena melihat lokasi rumahsakit yang sangat cocok untuk pasien BPJS, sehingga ke depannya akan segera digunakan untuk pasien BPJS. 

Tak hanya akuisisi, MIKA juga akan membangun satu rumahsakit di Surabaya dengan investasi Rp 530 miliar. Sekitar Rp 330 miliar akan dipenuhi dari alokasi belanja modal tahun ini, ditambah carry over 2018 sebesar Rp 200 miliar.

MIKA tidak agresif dalam ekspansi organik karena ketersediaan dokter. Karena itu, MIKA membangun rumahsakit mengikuti ketersediaan suplai dokter, terutama spesialis. Menurut Aditya, ekspansi satu atau dua rumahsakit baru sudah maksimal.

Tak hanya menarik bagi emiten rumahsakit, emiten farmasi seperti PT Phapros Tbk (PEHA) pun ikut ekspansi ke bisnis rumahsakit.

Baca Juga: Tunggakan Rumahsakit Menumpuk, BPJS Kesehatan Wajib Bayar Denda

PEHA telah menyiapkan opsi pendanaan dengan merilis saham baru lewat hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, dengan target Rp 1,1 triliun. Dana dialokasikan untuk menambah kepemilikan saham rumahsakit di Cirebon. Direktur Utama PEHA Barokah Sri Utami menjelaskan, telah memiliki 20% saham rumahsakit tersebut

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) juga akan mengakuisisi dua rumahsakit di Jakarta, yakni rumahsakit BUMN dan swasta. Direktur Keuangan KAEF IGN Suharta Wijaya menyebutkan, KAEF sudah menyiapkan dana Rp 1,7 triliun untuk ekspansi tersebut.

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler