KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga saham-saham badan usaha milik negara (BUMN) bergerak positif sejak awal tahun ini. Banyak saham BUMN yang harganya melesat hingga dua digit tahun ini.
Pergerakan positif saham pelat merah juga terlihat dari pergerakan IDX BUMN20. Sejak awal tahun hingga Jumat (5/4), indeks ini naik 10,52%. Bandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cuma naik 4,51% pada periode yang sama.
Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, kenaikan tersebut mencerminkan kinerja fundamental emiten pelat merah yang optimal sepanjang 2018. "Pasar merespons dengan mengakumulasi saham-saham tersebut," jelas dia, Jumat (5/4).
Pergerakan harga positif terutama dicetak emiten BUMN sektor energi dan mineral serta konstruksi. Contoh, saham PT Timah Tbk (TINS) naik 83,44% sejak awal tahun.
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menilai, kenaikan saham pelat merah bukan karena sentimen sesaat seperti pembagian dividen. Pasar juga merespons kinerja keuangan emiten. "Kinerjanya sesuai dengan ekspektasi," papar dia.
Kinerja sejumlah emiten memang melesat tajam. Ambil contoh, ANTM yang mencatat kenaikan laba bersih 540% menjadi Rp 874,42 miliar.
Saham keuangan
Kebijakan pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur menjadi katalis positif bagi emiten BUMN. Masih banyak proyek pemerintah yang bisa dieksekusi.
Tekanan global juga mereda, sehingga rupiah jadi lebih stabil. "Banyak katalis positif, valuasi saham BUMN juga menarik," imbuh Nafan.
Meski begitu, waspadai adanya pergeseran sentimen. Tahun lalu, harga komoditas masih menarik. "Tapi untuk awal tahun ini belum terlihat ada kenaikan," kata William.
Analis melihat kinerja saham bank BUMN akan positif didorong ekspektasi pertumbuhan kredit yang lebih tinggi. "GIAA juga menarik karena ada perbaikan kinerja dan penurunan harga avtur," jelas William.